Courtesy of YahooFinance

Nokia Bangkit Kembali dengan Spinout Startup dari Bell Labs dan Fokus AI

Menggambarkan bagaimana Nokia memanfaatkan warisan inovatif Bell Labs untuk menginkubasi startup dan bertransformasi menjadi pemain utama di bidang AI, komunikasi ruang angkasa, dan teknologi pertahanan, sekaligus menghidupkan kembali budaya kewirausahaan melalui pembentukan Venture Studio dan spinout startup.

04 Jul 2025, 17.33 WIB

55 dibaca

Ikhtisar 15 Detik

Nokia berfokus pada inkubasi startup untuk memanfaatkan penelitian di Bell Labs.
Akuisisi perusahaan seperti Infinera dan Fenix Group menunjukkan arah baru Nokia dalam teknologi AI dan pertahanan.
Nokia berusaha untuk mendukung karyawan yang ingin beralih ke kewirausahaan meskipun sedang melakukan pengurangan biaya.

New Jersey, Amerika Serikat - Nokia, perusahaan teknologi yang pernah memimpin pasar ponsel dunia, kini tengah bertransformasi dengan memanfaatkan warisan inovasi dari Bell Labs yang berusia 100 tahun. Bell Labs telah menciptakan banyak teknologi modern penting seperti transistor dan UNIX, dan kini menjadi basis bagi Nokia untuk mengembangkan startup baru berbasis riset laboratorium.

Melalui program inkubasi dan spinout startup, Nokia berusaha menghasilkan perusahaan yang bisa memberikan dampak besar dalam waktu dua tahun. Astranu, startup yang mengembangkan teknologi diagnosis telinga tanpa invasif, menjadi contoh pertama kemitraan Nokia dengan Celesta Capital untuk membawa teknologi riset ke pasar.

Nokia juga menggunakan berbagai strategi investasi seperti NGP Capital untuk memperluas pasar dan mendapatkan sinergi tanpa niat langsung mengakuisisi perusahaan startup. Selain itu, perusahaan juga melakukan akuisisi strategis untuk menguatkan posisi di bidang pertahanan, AI, dan pusat data, seperti pembelian Infinera dan Rapid.

Untuk memperkuat kultur inovasi dan kewirausahaan, Nokia membuka Bell Labs Venture Studio di New Jersey yang didukung oleh pemerintah setempat. Studio ini bertujuan memcommercialize teknologi canggih dari Bell Labs dan universitas di sekitarnya, khususnya dalam kecerdasan buatan, jaringan komunikasi, dan komputasi awan.

Meski menghadapi pemutusan hubungan kerja besar, Nokia tetap mendukung transisi karyawannya ke dunia startup. Dengan anggaran sekitar Rp 164.45 miliar ($10 juta) per tahun, program internal mendorong peneliti Nokia untuk menjadi pengusaha. Ini menjadi bagian dari upaya Nokia untuk terus berinovasi dan berkembang di tengah tantangan pasar global.

Sumber: https://finance.yahoo.com/news/nokia-helped-build-mobile-world-103300583.html