Courtesy of YahooFinance
Saham Nvidia mengalami penurunan sekitar 3,26% minggu lalu, mengakibatkan kehilangan nilai pasar sekitar Rp 2.47 quadriliun ($150 miliar) . Perusahaan ini menguasai hampir 80% pasar chip dan prosesor AI kelas atas, tetapi menghadapi tantangan besar dalam memenuhi permintaan tinggi untuk chip Blackwell yang baru. Chip Blackwell diklaim dua setengah kali lebih cepat dibandingkan chip H100 sebelumnya, tetapi harganya juga jauh lebih mahal, mencapai antara Rp 986.70 ribu ($60.000) hingga Rp 1.15 juta ($70.000) per unit. Meskipun ada tantangan dalam rantai pasokan, banyak pelanggan besar seperti Elon Musk dan Mark Zuckerberg tetap bersedia mengeluarkan uang untuk membeli chip ini.
Nvidia diperkirakan akan melaporkan pendapatan yang hampir dua kali lipat dibandingkan tahun lalu, dengan proyeksi mencapai Rp 544.66 triliun ($33,12 miliar) untuk kuartal ketiga. Perusahaan ini juga diperkirakan akan menghasilkan Rp 3.05 quadriliun ($185,4 miliar) dalam penjualan pada tahun 2026. Meskipun ada beberapa perusahaan seperti Amazon dan Microsoft yang berusaha mengembangkan chip mereka sendiri untuk mengurangi ketergantungan pada Nvidia, permintaan untuk teknologi AI terus meningkat, dan Nvidia tetap berada di posisi yang kuat dalam industri ini.