Courtesy of CNBCIndonesia
Tren Baru di Mall dan E-Commerce: Banyak yang Melihat Tapi Jarang Membeli
Menjelaskan fenomena peningkatan trafik kunjungan di mall dan platform e-commerce yang tidak diikuti dengan peningkatan pembelian langsung, serta perubahan pola belanja masyarakat terutama kelas menengah ke bawah.
23 Jul 2025, 13.10 WIB
74 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- Trafik tinggi di e-commerce tidak selalu berbanding lurus dengan peningkatan penjualan.
- Perubahan pola belanja masyarakat mengindikasikan bahwa konsumen lebih memilih untuk membandingkan produk dan menunggu promo.
- Kunjungan ke mall meningkat, tetapi belanja yang dilakukan lebih sedikit dan produk yang dibeli cenderung lebih murah.
Jakarta, Indonesia - Beberapa pusat perbelanjaan besar di Jakarta mulai menghadapi tren baru dimana banyak pengunjung yang datang bukan untuk berbelanja secara aktif, melainkan lebih untuk bermain atau sekedar jalan-jalan. Hal serupa terjadi di dunia digital melalui platform e-commerce yang trafik kunjungannya tinggi namun tidak langsung diikuti pembelian.
Sekretaris Jenderal Asosiasi E-Commerce Indonesia, Budi Primawan, mengungkapkan bahwa banyak konsumen sering kali hanya mencari dan membandingkan produk secara online, kemudian menunggu promo atau mempertimbangkan lebih dulu sebelum memutuskan membeli. Hal ini mirip dengan perilaku di mal yang juga semakin banyak pengunjung yang belum tentu membeli.
Ketua Umum Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia, Alphonzus Widjaja, menjelaskan bahwa banyak masyarakat, terutama kelas menengah ke bawah, mengubah kebiasaan berbelanja mereka. Mereka tetap datang ke mal namun frekuensi belanja baju dan barang lainnya berkurang dan cenderung mencari barang dengan harga yang lebih murah.
Data menunjukkan bahwa kunjungan ke mal meningkat sebesar 10-15% pada Januari hingga Mei 2025, terutama pada momen istimewa seperti tahun baru, Imlek, Ramadhan, dan Idul Fitri. Meski demikian, peningkatan kunjungan ini tidak diiringi dengan peningkatan pembelian yang seimbang dari segi nilai pembelanjaan.
Dengan kondisi ini, pengelola mal dan platform e-commerce perlu memahami perubahan pola konsumsi masyarakat yang kini lebih selektif dan mengedepankan efisiensi dalam berbelanja, baik secara offline maupun online.
Sumber: https://www.cnbcindonesia.com/tech/20250723122618-37-651492/mal-ri-diserbu-rojali-pengusaha-ecommerce-buka-suara
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang dimaksud dengan tren 'Rojali' di e-commerce?A
Tren 'Rojali' merujuk pada tingginya trafik pengunjung di platform e-commerce tetapi tidak diikuti oleh peningkatan belanja.Q
Siapa yang mengkonfirmasi adanya tren trafik tinggi namun belanja tidak langsung?A
Budi Primawan, Sekretaris Jenderal Asosiasi E-Commerce Indonesia (idEA), mengkonfirmasi tren tersebut.Q
Apa yang terjadi pada pola belanja masyarakat di mall menurut Alphonzus Widjaja?A
Pola belanja masyarakat berubah, mereka lebih sering datang ke mall untuk bermain daripada berbelanja, dan jika berbelanja, jumlah yang dibeli tidak banyak.Q
Apa dampak momen khusus terhadap kunjungan ke mall?A
Dampak momen khusus seperti tahun baru dan Ramadan menyebabkan kenaikan kunjungan ke mall sebesar 10-15%.Q
Mengapa konsumen lebih memilih untuk membandingkan produk sebelum melakukan pembelian?A
Konsumen lebih memilih untuk membandingkan produk karena mereka menunggu promo atau mempertimbangkan sebelum melakukan checkout.