Talenta Top AI Jadi Kunci, Gaji dan Persaingan Makin Ketat Seperti Olahraga Pro
Courtesy of TechCrunch

Talenta Top AI Jadi Kunci, Gaji dan Persaingan Makin Ketat Seperti Olahraga Pro

Menjelaskan pergeseran penting di industri AI di mana akses ke talenta top menjadi sangat penting dan mengakibatkan gaji tinggi serta kebutuhan infrastruktur yang besar, serta memprediksi bagaimana nilai dan persaingan dalam AI akan berubah seiring waktu.

23 Jul 2025, 21.35 WIB
108 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
  • Pasar untuk talenta AI semakin kompetitif dan mirip dengan industri olahraga profesional.
  • Kesenjangan antara potensi penghargaan dan jumlah talenta akan terus mendorong gaji tinggi.
  • Nilai dalam AI diperkirakan akan menurun seiring bertambahnya talenta di masa depan.
Dalam beberapa tahun terakhir, dunia kecerdasan buatan (AI) mengalami perubahan besar di mana kemampuan talenta menjadi sangat penting, bahkan mengalahkan kebutuhan komputasi dan data. Hal ini menyebabkan pasar untuk para peneliti AI menjadi sangat kompetitif, dengan tawaran gaji yang sangat tinggi seperti dalam olahraga profesional.
Deedy Das, seorang yang berpengalaman bekerja di perusahaan besar seperti Google dan Facebook dan kini menjadi investor, menjelaskan bahwa gaji tinggi ini muncul karena ada ketimpangan besar antara potensi keuntungan cepat dari AI dan jumlah orang yang benar-benar memiliki kemampuan untuk mencapai tujuan tersebut.
Menurut Das, selama ketimpangan ini masih ada, perusahaan akan terus membayar mahal untuk mendapatkan talenta terbaik di bidang AI. Namun, dia juga memperkirakan bahwa seiring waktu, nilai yang bisa diperoleh dari AI akan berkurang dan talenta akan lebih banyak tersedia.
Hal ini berarti bahwa di masa depan, sebagian besar nilai AI akan terakumulasi pada sedikit orang yang berhasil, sementara persaingan untuk talenta akan menjadi lebih sehat karena bertambahnya pasokan ahli di bidang ini. Perubahan ini penting bagi perusahaan yang ingin bertahan dan berkembang di lanskap AI yang baru.
Podcast Equity yang diproduksi oleh TechCrunch secara rutin membahas isu-isu penting seperti ini, dengan wawancara dan insight dari para ahli serta investor yang berpengalaman, sehingga memberikan pemahaman yang lebih luas tentang bagaimana teknologi AI dan bisnisnya berkembang.
Sumber: https://techcrunch.com/podcast/ais-talent-arms-race-is-starting-to-look-like-pro-sports/

Pertanyaan Terkait

Q
Apa yang dibahas dalam episode terbaru podcast Equity?
A
Episode terbaru membahas pentingnya akses ke talenta AI di pasar yang kompetitif.
Q
Mengapa talenta AI menjadi sangat berharga saat ini?
A
Talenta AI menjadi sangat berharga karena ada kesenjangan antara potensi penghargaan dan jumlah orang yang memiliki keterampilan yang diperlukan.
Q
Siapa tamu yang diundang dalam episode tersebut?
A
Tamu yang diundang adalah Deedy Das, seorang prinsipal di Menlo Ventures.
Q
Apa yang dianggap Deedy Das sebagai pergeseran dalam industri AI?
A
Deedy Das melihat pergeseran dari ketergantungan pada komputasi dan data menjadi fokus pada penarikan talenta AI.
Q
Apa yang diharapkan terjadi pada nilai dalam AI di masa depan?
A
Deedy Das memperkirakan bahwa nilai dalam AI akan berkurang seiring bertambahnya jumlah talenta yang tersedia.

Artikel Serupa

Elad Gil: Menggunakan AI Ubah Bisnis Tradisional dengan Strategi Roll-UpTechCrunch
Teknologi
1 bulan lalu
115 dibaca

Elad Gil: Menggunakan AI Ubah Bisnis Tradisional dengan Strategi Roll-Up

‘Setiap perusahaan perangkat lunak sekarang adalah perusahaan AI,’ kata CEO AngelList Avlok Kohli.TechCrunch
Bisnis
4 bulan lalu
82 dibaca

‘Setiap perusahaan perangkat lunak sekarang adalah perusahaan AI,’ kata CEO AngelList Avlok Kohli.

OpenAI dan hubungan 'frenemies' Microsoft, serta apa yang Anda lewatkan di SXSW.TechCrunch
Teknologi
4 bulan lalu
92 dibaca

OpenAI dan hubungan 'frenemies' Microsoft, serta apa yang Anda lewatkan di SXSW.

Bagaimana Gradient Ventures Membentuk Lanskap Startup AI dengan Eylul KayinTechCrunch
Teknologi
4 bulan lalu
80 dibaca

Bagaimana Gradient Ventures Membentuk Lanskap Startup AI dengan Eylul Kayin

Bagaimana Gradient Ventures membentuk lanskap startup AI bersama Eylul KayinTechCrunch
Teknologi
4 bulan lalu
114 dibaca

Bagaimana Gradient Ventures membentuk lanskap startup AI bersama Eylul Kayin

DeepSeek: Memisahkan fakta dari hypeTechCrunch
Teknologi
5 bulan lalu
170 dibaca

DeepSeek: Memisahkan fakta dari hype