Courtesy of NatureMagazine
Perbedaan Pandangan antara Penyelidik dan Petugas Integritas dalam Menangani Kecurangan Penelitian
Mendorong dialog antara para penyelidik integritas penelitian dan petugas integritas lembaga riset untuk membangun sistem optimal dalam menangani kecurangan penelitian.
25 Jul 2025, 07.00 WIB
313 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- Ada kesenjangan signifikan antara pandangan sleuths dan petugas integritas penelitian mengenai efektivitas investigasi.
- Tekanan untuk menerbitkan penelitian dapat mendorong praktik yang meragukan di kalangan peneliti.
- Munculnya kebutuhan akan badan regulasi eksternal yang independen untuk menangani dugaan pelanggaran integritas penelitian.
Nijmegen, Belanda - Penelitian mengungkapkan perbedaan pandangan antara penyelidik independen dan petugas integritas di lembaga riset tentang cara menangani pelanggaran serius seperti manipulasi data dan plagiarisme. Ada ketegangan terkait efektivitas sistem pelaporan dan keadilan investigasi oleh institusi sendiri.
Para penyelidik independen yang sering menggunakan forum publik seperti PubPeer merasa investigasi internal lambat dan terhambat konflik kepentingan, khususnya saat melibatkan peneliti senior. Sebaliknya, mayoritas petugas integritas menyatakan saluran pelaporan saat ini efektif dan lebih percaya pada model swakelola institusi.
Survei melibatkan 79 partisipan dari Eropa, termasuk penyelidik, petugas integritas, serta peneliti dan editor jurnal. Temuan menunjukkan bahwa tekanan besar untuk publish mendorong praktik tidak etis sehingga tindakan serius harus diambil oleh institusi.
Sebagian besar penyelidik dan sebagian petugas integritas sepakat tentang perlunya badan regulasi eksternal independen di tingkat nasional untuk memantau dan meninjau kasus pelanggaran, mengurangi risiko konflik kepentingan dan pengaruh politik.
Baca juga: Peringkat Nasional India Beri Penalti bagi Universitas dengan Banyak Artikel Ditolak karena Curang
Beberapa negara telah memiliki badan nasional yang mengawasi investigasi institusi, tetapi kewenangan memberikan sanksi masih tetap berada di tangan institusi, sehingga dialog dan reformasi sistem sangat diperlukan untuk mengatasi permasalahan ini secara efektif.
Referensi:
[1] https://nature.com/articles/d41586-025-02365-5
[1] https://nature.com/articles/d41586-025-02365-5
Analisis Kami
"Sistem pengelolaan integritas riset yang ada saat ini jelas belum memadai dan rentan konflik kepentingan, sehingga perlu adanya reformasi besar, termasuk peran badan luar independen. Jika tidak, kepercayaan publik dan kualitas riset akan terus tergerus akibat kasus-kasus misconduct yang tidak ditindak dengan tegas dan cepat."
Analisis Ahli
Dorothy Bishop
"Menyatakan bahwa sistem penanganan laporan pelanggaran riset saat ini sangat buruk dan dilakukan secara ad hoc, sehingga perlu rekomendasi sistem yang optimal."
René Aquarius
"Menegaskan konflik kepentingan institusi saat menangani pelaku pelanggaran dan mengungkapkan frustrasi komunitas penyelidik karena kasus yang jelas sering kali tidak ditindaklanjuti dengan cepat."
Bert Seghers
"Menyatakan peran badan nasional bervariasi antar negara dan menegaskan hanya institusi yang dapat memberikan sanksi terhadap pelaku pelanggaran."
Prediksi Kami
Kemungkinan akan muncul tekanan kuat untuk membentuk badan pengawas nasional independen yang lebih berperan dalam menangani kasus-kasus pelanggaran riset, sehingga proses investigasi menjadi lebih transparan dan adil.