Courtesy of InterestingEngineering
Terobosan Deteksi Antineutrino Reaktor dengan Detector Mini di Swiss
Mengkonfirmasi deteksi antineutrino dari reaktor nuklir menggunakan metode Coherent Elastic Neutrino-Nucleus Scattering (CEvNS) dengan detector kecil dan menunjukkan potensi aplikasi teknologi serta pengujian model standar fisika partikel.
30 Jul 2025, 22.03 WIB
8 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- Eksperimen CONUS+ berhasil mendeteksi antineutrino dari reaktor nuklir dengan ukuran detektor yang relatif kecil.
- Pengamatan CEvNS memberikan wawasan baru tentang interaksi neutrino dan potensi aplikasi dalam fisika partikel.
- Hasil eksperimen ini dapat mendorong penemuan baru dalam penelitian neutrino di masa depan.
Leibstadt, Swiss - Para ilmuwan di Max Planck Institute for Nuclear Physics berhasil mendeteksi antineutrino dari reaktor nuklir menggunakan detector kecil seberat 3 kg melalui eksperimen CONUS+. Mereka memanfaatkan proses Coherent Elastic Neutrino-Nucleus Scattering (CEvNS), di mana neutrino berinteraksi secara koheren dengan seluruh inti atom dalam detector, meningkatkan peluang terdeteksinya partikel yang sangat lemah interaksinya ini.
Eksperimen dilakukan sekitar 20 meter dari inti reaktor di pembangkit listrik nuklir Leibstadt, Swiss, dengan menggunakan tiga detector germanium masing-masing 1 kg. Selama sekitar 119 hari pengukuran, para peneliti berhasil mengidentifikasi ratusan sinyal neutrino yang sesuai dengan perhitungan teoritis, memberikan bukti kuat bahwa metode ini efektif untuk mendeteksi neutrino pada energi rendah dari reaktor.
Efek CEvNS sendiri telah diprediksi sejak tahun 1974 dan pertama kali diamati pada tahun 2017 di akselerator partikel, tetapi CONUS+ mencatat pengamatan pertama dari sumber reaktor. Hasil ini membuka peluang bagi penggunaan teknik CEvNS dalam pengembangan detector neutrino kecil dan portabel, berguna untuk monitoring reaktor nuklir tanpa harus menggunakan alat yang sangat besar dan kompleks.
Selain aplikasi praktis, pengukuran CONUS+ juga sangat penting untuk pengujian model standar fisika partikel, membantu memahami interaksi fundamental antara neutrino dan materi serta menyingkap kemungkinan fisika di luar model saat ini. Eksperimen ini juga mengurangi ketergantungan pada aspek fisika nuklir yang sebelumnya membatasi akurasi eksperimen sejenis.
Penelitian ini terus dikembangkan dengan pemasangan detector yang lebih besar dan teknologi yang lebih baik pada musim gugur 2024 dengan harapan meningkatkan akurasi pengukuran dan membuka jalan untuk penemuan baru dalam bidang neutrino dan fisika partikel secara umum.
Sumber: https://interestingengineering.com/science/compact-detector-unlocks-reactors-neutrino-mystery
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang berhasil diamati oleh eksperimen CONUS+?A
Eksperimen CONUS+ berhasil mengamati scattering koheren elastis neutrino-nukleus (CEvNS) dari sumber reaktor.Q
Dimana lokasi eksperimen CONUS+?A
Lokasi eksperimen CONUS+ adalah 20.7 meter dari inti pembangkit listrik tenaga nuklir Leibstadt di Swiss.Q
Apa itu CEvNS dan mengapa penting?A
CEvNS adalah proses dimana neutrino berinteraksi dengan seluruh nukleus atom, penting untuk memahami proses fisika dasar dalam Model Standar.Q
Siapa yang terlibat dalam penelitian ini?A
Penelitian ini melibatkan Dr. Christian Buck dan Profesor Manfred Lindner, antara lain.Q
Apa potensi aplikasi dari teknik CEvNS di masa depan?A
Teknik CEvNS memiliki potensi untuk mengembangkan detektor neutrino kecil dan mobile untuk memantau output panas reaktor.