Google Big Sleep: AI Pemburu Bug Pertama Temukan 20 Kerentanan Keamanan
Courtesy of TechCrunch

Google Big Sleep: AI Pemburu Bug Pertama Temukan 20 Kerentanan Keamanan

Menginformasikan tentang keberhasilan pertama Google dalam menggunakan alat AI Big Sleep untuk mendeteksi kerentanan keamanan perangkat lunak open source serta menyoroti perkembangan dan tantangan AI dalam keamanan siber.

05 Agt 2025, 02.22 WIB
32 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
  • Big Sleep berhasil menemukan kerentanan dalam perangkat lunak open source yang populer.
  • Keterlibatan manusia masih diperlukan untuk memverifikasi kerentanan yang ditemukan oleh alat berbasis AI.
  • Terdapat tantangan terkait kualitas laporan kerentanan yang dihasilkan oleh alat pemindai berbasis AI.
Amerika Serikat - Google baru saja mengumumkan bahwa alat AI mereka bernama Big Sleep berhasil menemukan 20 celah keamanan pada perangkat lunak open source populer. Big Sleep dikembangkan oleh DeepMind dan tim hacker elite Google, Project Zero.
Mayoritas celah ditemukan di perangkat lunak seperti FFmpeg, yang berhubungan dengan audio dan video, serta ImageMagick yang digunakan untuk pengolahan gambar. Meski begitu, celah tersebut belum diperbaiki, sehingga Google belum merinci dampak dan tingkat bahaya dari kerentanan ini.
Proses laporan tetap melibatkan manusia untuk memeriksa bahwa bug yang ditemukan memang valid. Ini adalah prosedur standar untuk menjaga kualitas dan akurasi laporan agar dapat segera ditindaklanjuti oleh pengembang perangkat lunak yang terdampak.
Alat-alat AI serupa seperti RunSybil dan XBOW juga mulai digunakan dan sudah menorehkan prestasi, misalnya XBOW yang pernah meraih peringkat teratas di platform bug bounty HackerOne. Namun, laporan palsu dari AI masih menjadi persoalan yang harus dipecahkan.
Meskipun masih ada kekurangan, pencapaian Big Sleep menandai era baru dalam keamanan siber di mana AI mulai memainkan peran penting dalam menemukan kerentanan secara otomatis dan lebih cepat dibandingkan metode tradisional.
--------------------
Analisis Kami: Penggunaan AI dalam keamanan siber memang menjanjikan revolusi besar, namun ketergantungan penuh pada AI tanpa intervensi manusia bisa berbahaya karena risiko kesalahan atau halusinasi data. Oleh karena itu, perpaduan antara kecanggihan teknologi AI dan keahlian manusia menjadi kunci sukses dalam mendeteksi dan mengatasi kerentanan secara efektif.
--------------------
Analisis Ahli:
Vlad Ionescu: Big Sleep adalah proyek yang sah dengan desain yang baik, didukung oleh pengalaman Project Zero dan sumber daya DeepMind yang cukup; namun tantangan besar adalah menghindari laporan bug palsu yang menurunkan kredibilitas AI.
Heather Adkins: Big Sleep menunjukkan bahwa AI dapat menemukan dan mereproduksi kerentanan tanpa intervensi manusia sebelum tahap verifikasi, menandai kemajuan signifikan dalam keamanan siber otomatis.
--------------------
What's Next: Di masa depan, penggunaan AI dalam menemukan kerentanan keamanan akan semakin berkembang dan menjadi alat penting tapi harus tetap dibarengi verifikasi manusia untuk mengatasi masalah laporan palsu.
Referensi:
[1] https://techcrunch.com/2025/08/04/google-says-its-ai-based-bug-hunter-found-20-security-vulnerabilities/

Pertanyaan Terkait

Q
Apa yang ditemukan oleh Big Sleep?
A
Big Sleep menemukan dan melaporkan 20 kerentanan dalam perangkat lunak open source.
Q
Siapa yang mengembangkan Big Sleep?
A
Big Sleep dikembangkan oleh DeepMind dan tim Project Zero di Google.
Q
Apa tujuan dari Big Sleep?
A
Tujuan dari Big Sleep adalah untuk menemukan kerentanan dalam perangkat lunak secara otomatis menggunakan AI.
Q
Mengapa Google tidak memberikan rincian tentang kerentanan yang ditemukan?
A
Google tidak memberikan rincian tentang kerentanan yang ditemukan untuk memastikan bahwa semua bug sudah diperbaiki terlebih dahulu.
Q
Apa tantangan yang dihadapi oleh alat pemindai kerentanan berbasis AI?
A
Tantangan yang dihadapi adalah adanya laporan kerentanan yang ternyata tidak valid atau 'hallucinations'.

Artikel Serupa

Bahaya Laporan Bug Palsu AI Membanjiri Dunia Keamanan SiberTechCrunch
Teknologi
21 hari lalu
95 dibaca

Bahaya Laporan Bug Palsu AI Membanjiri Dunia Keamanan Siber

Peretas Pemerintah Dominasi Eksploitasi Zero-Day: Laporan GoogleTechCrunch
Teknologi
3 bulan lalu
161 dibaca

Peretas Pemerintah Dominasi Eksploitasi Zero-Day: Laporan Google

Peneliti Mengusulkan Cara yang Lebih Baik untuk Melaporkan Kelemahan AI BerbahayaWired
Teknologi
5 bulan lalu
69 dibaca

Peneliti Mengusulkan Cara yang Lebih Baik untuk Melaporkan Kelemahan AI Berbahaya

Para ahli tidak berpikir bahwa AI siap untuk menjadi 'ko-saintis'.TechCrunch
Teknologi
5 bulan lalu
132 dibaca

Para ahli tidak berpikir bahwa AI siap untuk menjadi 'ko-saintis'.

DeepSeek Mengguncang Dunia AI, Kemudian Muncul Tanda-Tanda BahayaForbes
Teknologi
6 bulan lalu
210 dibaca

DeepSeek Mengguncang Dunia AI, Kemudian Muncul Tanda-Tanda Bahaya

DeepSeek Mengguncang Dunia AI, Lalu Muncul Tanda-Tanda BahayaForbes
Teknologi
6 bulan lalu
268 dibaca

DeepSeek Mengguncang Dunia AI, Lalu Muncul Tanda-Tanda Bahaya