Courtesy of InterestingEngineering
Pencairan Es Greenland Dorong Ledakan Fitoplankton di Laut Arktik
Menjelaskan bagaimana pencairan es Greenland memicu peningkatan fitoplankton di laut dan implikasinya terhadap ekosistem laut serta siklus karbon global, serta mengungkapkan peran penting model komputer dalam mempelajari fenomena ini.
07 Agt 2025, 17.53 WIB
95 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- Pencairan es Greenland meningkatkan nutrisi di lautan, yang berpotensi meningkatkan populasi phytoplankton.
- Model komputer yang canggih digunakan untuk memahami dampak pencairan es terhadap ekosistem laut.
- Peningkatan phytoplankton dapat mempengaruhi siklus karbon dan rantai makanan, tetapi dampak jangka panjangnya masih perlu diteliti.
Greenland, Denmark - Lembaran es Greenland yang sangat tebal mencair setiap tahunnya dan menghasilkan aliran besar air tawar ke laut di sekitarnya. Proses ini menyebabkan terbentuknya plumes turbulen yang membawa nutrisi dari dasar laut ke permukaan, sebuah mekanisme yang belum banyak diketahui sebelumnya.
NASA bersama dengan MIT mengembangkan model komputer bernama ECCO-Darwin untuk mensimulasikan interaksi antara fisika, kimia, dan biologi di perairan dekat Greenland, terutama di fjord di bawah glacier Jakobshavn yang sangat aktif.
Simulasi model ini menunjukkan bahwa nutrisi dari air laut dalam yang tersapu oleh aliran air tawar pencairan es memicu peningkatan pertumbuhan fitoplankton musim panas hingga 15-40 persen, menjelaskan peningkatan yang sempat terdeteksi oleh data satelit selama dua dekade terakhir.
Fitoplankton yang merupakan organisme dasar rantai makanan laut sangat penting karena dapat menyerap karbon dioksida dan menyediakan makanan bagi berbagai hewan laut seperti krill, ikan, dan paus. Pada Juni 2024, satelit NASA mendeteksi sebuah ledakan fitoplankton besar di Samudra Atlantik Utara, yang seluas sekitar 800 kilometer.
Meskipun dampak positif jangka pendeknya terlihat pada pertumbuhan fitoplankton, para ilmuwan masih belum yakin apa pengaruh jangka panjang dari pencairan es ini terhadap ekosistem laut dan perikanan. Studi lanjutan dengan simulasi lebih luas sedang direncanakan untuk memahami efek yang lebih besar.
--------------------
Analisis Kami: Model simulasi seperti ECCO-Darwin memberikan wawasan yang krusial sekaligus membuka lebih banyak pertanyaan tentang dampak pencairan es terhadap ekosistem laut. Namun, ketergantungan pada model komputer tetap menuntut verifikasi lapangan lebih lanjut agar hasilnya dapat dipercaya penuh.
--------------------
Analisis Ahli:
Dustin Carroll: Penggunaan model komputer untuk memecahkan masalah kompleks di lingkungan yang tidak dapat diakses merupakan terobosan yang penting bagi ilmu kelautan.
--------------------
What's Next: Dengan percepatan pencairan es Greenland, kemungkinan akan terjadi peningkatan signifikan dalam populasi fitoplankton yang dapat mengubah rantai makanan laut dan memengaruhi siklus karbon global dalam jangka panjang.
Referensi:
[1] https://interestingengineering.com/science/supercomputer-reveals-ice-melt-fuels-ocean-life
[1] https://interestingengineering.com/science/supercomputer-reveals-ice-melt-fuels-ocean-life
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang ditemukan oleh studi NASA tentang pencairan es Greenland?A
Studi NASA menemukan bahwa pencairan es Greenland menyebabkan lonjakan kehidupan laut kecil, seperti phytoplankton.Q
Bagaimana pencairan es meningkatkan pertumbuhan phytoplankton?A
Pencairan es membawa air tawar yang mencampur dengan air laut, menciptakan arus yang mengangkat nutrisi penting ke permukaan, yang mendorong pertumbuhan phytoplankton.Q
Apa itu model ECCO-Darwin dan apa fungsinya?A
Model ECCO-Darwin adalah model komputer yang digunakan untuk mensimulasikan hubungan antara fisika laut dan kehidupan laut, membantu memahami dampak pencairan es.Q
Mengapa sulit untuk mengamati proses di perairan Greenland?A
Mengamati proses di perairan Greenland sulit karena lokasi yang terpencil dan tertutup es.Q
Apa dampak dari peningkatan phytoplankton terhadap ekosistem laut?A
Peningkatan phytoplankton dapat mempengaruhi rantai makanan laut dan siklus karbon, tetapi dampak jangka panjangnya masih belum jelas.