Courtesy of SCMP

Tarif AS 100% untuk Chip: SMIC dan Hua Hong Bisa Tahan Dampaknya

Memberikan pemahaman tentang dampak potensial tarif impor chip 100 persen AS terhadap produsen chip China dan dinamika ekspor chip China ke wilayah lain yang dapat mempengaruhi pasar teknologi global.

08 Agt 2025, 06.00 WIB

100 dibaca

Ikhtisar 15 Detik

Ekspor chip China ke AS mengalami penurunan yang signifikan.
Perusahaan semikonduktor China mungkin tidak terlalu terpengaruh oleh tarif yang diusulkan.
Investasi besar dari perusahaan teknologi AS dapat mempengaruhi dinamika pasar semikonduktor.

Washington, Amerika Serikat - Pada paruh pertama 2025, ekspor chip dari China ke Amerika Serikat mencapai USRp 16.18 triliun ($983,7 juta) , mengalami penurunan sebesar 11 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya. Penurunan ini terjadi di tengah rencana Pemerintahan AS yang akan memberlakukan tarif impor sebesar 100 persen untuk chip yang masuk ke negara tersebut.

Meskipun tarif ini akan sangat membebani banyak produsen semikonduktor luar negeri, perusahaan-perusahaan chip terkemuka China seperti Semiconductor Manufacturing International Corp (SMIC) dan Hua Hong Semiconductor diperkirakan tidak akan mengalami dampak negatif yang berat. Mereka diperkirakan akan mendapat pengecualian dan berbagai bentuk dukungan dari pemerintah China.

Presiden Donald Trump mengumumkan bahwa tarif ini akan diberlakukan namun memberikan pengecualian bagi perusahaan-perusahaan yang sudah memproduksi chip di AS atau berjanji untuk membangun pabrik baru di negara tersebut. Perusahaan-perusahaan teknologi besar seperti Nvidia dan Apple juga berkomitmen untuk menginvestasikan lebih dari USRp 1.64 quadriliun ($100 miliar) ke dalam manufaktur chip di AS.

Dalam menghadapi kebijakan tarif tersebut, China berhasil meningkatkan pangsa ekspor sirkuit terintegrasi, termasuk chip memori, ke negara-negara di Asia Tenggara. Ini menunjukkan bagaimana China sedang mengalihkan fokus ke pasar alternatif demi mengurangi ketergantungan pada pasar Amerika Serikat.

Saham SMIC dan Hua Hong Semiconductor mengalami kenaikan signifikan setelah pengumuman kebijakan tarif, menandakan optimisme investor bahwa kedua perusahaan ini akan mampu bertahan dan bahkan mungkin mendapatkan keuntungan dari ketegangan perdagangan ini.

--------------------

Analisis Kami: Kebijakan tarif yang ketat oleh AS justru mendorong perusahaan chip China untuk lebih inovatif dan mencari pasar alternatif yang dapat mengurangi ketergantungan pada AS. Namun, dalam jangka panjang, ketegangan perdagangan semacam ini bisa memperlambat integrasi teknologi global dan menyebabkan fragmentasi pasokan industri semikonduktor.

--------------------

Analisis Ahli:

Analyst Semikonduktor CLSA: SMIC dan Hua Hong tampaknya akan menerima dampak yang minimal dari tarif karena eksistensi mereka di China dan potensi balasan yang dilakukan oleh pemerintah China, yang dapat memperkuat posisi mereka di pasar regional.

--------------------

What's Next: Dalam jangka pendek, perusahaan chip China seperti SMIC dan Hua Hong kemungkinan akan tetap bertahan dengan menghadapi tantangan tarif, sambil memperkuat pasar di Asia Tenggara dan mencari peluang investasi atau kerjasama baru di luar AS.

Referensi:
[1] https://www.scmp.com/tech/tech-war/article/3321132/chinas-top-chipmakers-see-small-impact-trumps-100-tariff-imports-clsa?module=top_story&pgtype=section