Courtesy of CNBCIndonesia
Nvidia dan AMD Setujui Komisi 15% untuk Jual Chip AI ke China, Trump Berubah Pikiran
Memberikan informasi mengenai perubahan kebijakan ekspor chip AS ke China dan dampaknya terhadap perusahaan chip besar seperti Nvidia dan AMD serta pasar chip global.
13 Agt 2025, 09.05 WIB
64 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- Pemerintah AS mulai mengizinkan penjualan chip ke China dengan syarat tertentu.
- Nvidia dan AMD setuju memberikan komisi kepada pemerintah AS dari pendapatan penjualan chip.
- China merupakan pasar penting bagi perusahaan chip Amerika seperti Nvidia dan AMD.
Jakarta, Indonesia - Pemerintahan Donald Trump pada Juli 2025 mulai mengeluarkan lisensi yang mengizinkan perusahaan chip Amerika seperti Nvidia dan AMD untuk menjual produk mereka ke China. Hal ini berbeda dengan kebijakan sebelumnya pada April 2025 yang melarang penjualan chip jenis H20 ke China.
Perubahan kebijakan ini diiringi dengan syarat komisi sebesar 15% dari pendapatan yang diperoleh dari penjualan chip AI canggih di pasar China akan diberikan kepada pemerintah AS. Nvidia dan AMD telah menyetujui persyaratan ini.
Nvidia dan AMD membutuhkan lisensi khusus dari pemerintah AS untuk mengekspor chip mereka ke China karena regulasi ketat terkait teknologi tinggi dan keamanan nasional. Pemerintah AS berusaha menjaga kontrol ketat pada teknologi yang dikirim ke China.
China adalah pasar penting bagi kedua perusahaan ini dengan Nvidia mengumpulkan pendapatan sebesar USRp 279.56 triliun ($17 miliar) dari China dan AMD mendapatkan USRp 101.96 triliun ($6,2 miliar) pada tahun fiskal terakhir. Ini menunjukkan betapa pentingnya pasar China dalam strategi pendapatan mereka.
Meskipun Nvidia memberikan komentar singkat terkait kepatuhan pada aturan, AMD dan kementerian perdagangan AS belum memberikan tanggapan resmi lebih lanjut. Kebijakan baru ini diharapkan dapat memberikan celah bagi perusahaan chip AS untuk tetap bersaing global.
--------------------
Analisis Kami: Langkah Trump ini menunjukkan betapa ketatnya persaingan teknologi antara AS dan China, memaksa perusahaan seperti Nvidia dan AMD untuk beradaptasi dengan regulasi yang berubah-ubah. Kebijakan komisi 15% bisa menjadi beban tambahan bagi perusahaan, namun juga sekaligus menegaskan peran pemerintah AS dalam mengontrol ekspor teknologi yang dianggap strategis.
--------------------
Analisis Ahli:
Anand Shimpi (Pendiri AnandTech): Kebijakan baru ini mencerminkan keterbatasan yang dihadapi perusahaan chip AS dalam akses pasar China, yang pada akhirnya bisa memperlambat inovasi jika tidak ditangani dengan baik.
Lisa Su (CEO AMD): Perusahaan harus menemukan keseimbangan antara memenuhi regulasi pemerintah dan menjaga penetrasi pasar yang penting seperti China, ini akan membutuhkan strategi yang sangat cermat.
--------------------
What's Next: Kebijakan komisi penjualan chip ke China ini mungkin akan memperketat kontrol ekspor teknologi tinggi AS dan memicu strategi yang lebih hati-hati dari perusahaan chip untuk menjaga pangsa pasar China sambil mematuhi regulasi pemerintah.
Referensi:
[1] https://www.cnbcindonesia.com/tech/20250813080429-37-657526/manusia-rp-2589-triliun-dipalak-trump-segini-setorannya
[1] https://www.cnbcindonesia.com/tech/20250813080429-37-657526/manusia-rp-2589-triliun-dipalak-trump-segini-setorannya
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang dilakukan pemerintah AS terkait penjualan chip ke China?A
Pemerintah AS mulai mengeluarkan lisensi bagi perusahaan chip untuk menjual produk ke China dengan syarat tertentu.Q
Siapa yang setuju memberikan komisi kepada pemerintah AS?A
Nvidia dan AMD sepakat memberikan komisi sebesar 15% kepada pemerintah AS dari pendapatan jualan chip AI ke China.Q
Apa yang diharapkan Nvidia dari aturan baru pemerintah?A
Nvidia berharap aturan baru pemerintah dapat memungkinkan AS berkompetisi dengan China dan negara-negara lain.Q
Berapa persen pendapatan Nvidia yang berasal dari China?A
Nvidia mengumpulkan pendapatan sebesar US$17 miliar dari China, yang setara dengan 13% total penjualannya.Q
Apa dampak kebijakan Donald Trump terhadap penjualan chip?A
Kebijakan Donald Trump yang melarang penjualan chip berdampak besar pada perusahaan seperti Nvidia, namun kemudian ia mengizinkan penjualan kembali.