Courtesy of InterestingEngineering
Kontrak Rp 148.00 triliun ($9 Miliar) Jerman untuk Tingkatkan Pertahanan Udara dari Ancaman Drone
Memberikan gambaran mengenai kontrak besar senilai hingga $9 miliar antara Rheinmetall dengan Angkatan Bersenjata Jerman untuk memperkuat kemampuan pertahanan udara jarak dekat, khususnya dalam menghadapi ancaman drone dalam perang modern.
13 Agt 2025, 21.50 WIB
104 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- Rheinmetall akan mendapatkan kontrak besar untuk sistem pertahanan udara Skyranger 30.
- Drone menjadi ancaman utama dalam konflik modern, mendorong negara-negara untuk meningkatkan pertahanan udara mereka.
- Sistem Skyranger 30 menawarkan solusi yang lebih efisien dan modern dibandingkan sistem pertahanan udara sebelumnya.
Berlin, Jerman - Jerman sedang melakukan investasi besar dalam memperkuat pertahanan udara jarak dekat mereka dengan memesan sistem Skyranger 30 dari Rheinmetall senilai hingga Rp 148.00 triliun ($9 miliar) . Sistem ini dirancang untuk menghadapi ancaman modern seperti drone, rudal kecil, dan pesawat terbang rendah yang semakin populer di medan perang.
Skyranger 30 terpasang pada kendaraan lapis baja Boxer 8x8 dan dilengkapi dengan meriam 30mm serta rudal permukaan-ke-udara FIM-92 Stinger. Sensor utamanya menggunakan radar Spexer 2000 dari perusahaan Jerman, Hensoldt, yang mampu mendeteksi drone kecil hingga 40 km jauhnya.
Sebelumnya, Jerman mengandalkan tank Gepard untuk pertahanan udara jarak dekat, namun sistem tersebut sudah pensiun sejak 2010 meskipun masih menunjukkan efektivitas di medan perang Ukraina. Skyranger 30 menawarkan solusi yang lebih ringan, lebih cepat, dan lebih efisien secara biaya.
Ancaman dari perang drone semakin nyata, dimana menurut pejabat militer Ukraina, drone telah menjadi salah satu penyebab kematian terbanyak di kedua belah pihak konflik. Hal ini juga direspons oleh negara lain seperti Amerika Serikat yang meningkatkan pelatihan dan alat anti-drone mereka.
Dengan kontrak ini, Jerman berusaha mengikuti perkembangan teknologi militer dan menghadapi tantangan perang modern yang tidak lagi bisa diandalkan pada pertahanan tradisional saja. Skyranger 30 menjadi bagian penting untuk menjaga keamanan nasional dan kesiapan militer Jerman di masa depan.
--------------------
Analisis Kami: Skyranger 30 merupakan langkah strategis yang tepat untuk mengatasi gap antara kemampuan lama Gepard dengan tantangan modern seperti drone. Namun, fokus Jerman pada sistem yang lebih ringan dan efisien mungkin juga mencerminkan perubahan doktrin perang yang mengedepankan mobilitas tinggi dan respon cepat.
--------------------
Analisis Ahli:
Lt. Gen. Benjamin Watson: Kami mungkin tidak akan pernah lagi berperang dengan keunggulan udara seperti sebelumnya, sehingga sistem anti-drone dan pertahanan udara jarak dekat menjadi sangat vital di masa depan.
--------------------
What's Next: Dengan investasi besar ini, Jerman kemungkinan akan menjadi salah satu negara terdepan dalam teknologi pertahanan udara jarak dekat, khususnya melawan ancaman drone, dan mendorong modernisasi militer Eropa lainnya.
Referensi:
[1] https://interestingengineering.com/military/germany-to-boost-anti-drone-capabilities
[1] https://interestingengineering.com/military/germany-to-boost-anti-drone-capabilities