Courtesy of YahooFinance
Ethereum vs XRP: Pilihan Investasi Terbaik Saat Stablecoin Melesat
Membandingkan prospek investasi jangka panjang antara XRP dan Ethereum dalam konteks adopsi stablecoin dan teknologi blockchain, sehingga membantu pembaca memahami aset kripto mana yang lebih menguntungkan dan berpotensi berkembang.
15 Agt 2025, 18.10 WIB
103 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- Adopsi stablecoin dapat mendefinisikan gelombang berikutnya dalam adopsi cryptocurrency.
- XRP mungkin menghadapi tantangan dalam mendapatkan adopsi luas karena bank tidak perlu memegang XRP untuk menggunakan teknologi Ripple.
- Ethereum memiliki potensi pertumbuhan yang lebih kuat karena keterkaitannya dengan penggunaan stablecoin dan kontrak pintar.
Pasar cryptocurrency tahun ini sangat dinamis dengan Bitcoin mencapai rekor harga tinggi, namun Ethereum dan XRP juga mendapat perhatian dengan kenaikan yang signifikan. Kedua aset ini terkait erat dengan sistem keuangan tradisional dan adopsi stablecoin yang mulai meningkat.
Ripple menciptakan XRP untuk mempercepat dan mengurangi biaya transaksi perbankan, terutama di pembayaran lintas negara. Namun, bank bisa menggunakan teknologi Ripple tanpa harus memiliki XRP, sehingga potensi kenaikan harga XRP menjadi terbatas.
Ripple juga mengakuisisi platform pembayaran stablecoin Rail, yang dapat mengurangi kebutuhan akan XRP sebagai aset jembatan dalam transaksi mereka, sehingga malah berisiko menurunkan permintaan XRP.
Sementara itu, Ethereum digunakan secara luas untuk semua transaksi stablecoin seperti USDC, dan setiap transaksi memerlukan biaya dalam Ether (ETH) yang sebagian dibakar sehingga mengurangi pasokan ETH dan berpotensi meningkatkan harga.
Karena mekanisme pembakaran ini berdampak nyata pada pasokan dan harga, stablecoin yang berkembang menguntungkan ETH. Oleh karena itu, Ethereum dianggap sebagai investasi jangka panjang yang lebih baik dibandingkan XRP.
--------------------
Analisis Kami: Meskipun XRP memiliki tujuan awal yang menarik dalam mempercepat transaksi bank, fakta bahwa bank besar tidak perlu mengadopsi XRP secara langsung sangat membatasi potensi kenaikan harganya. Sebaliknya, Ethereum yang mendapat keuntungan langsung dari peningkatan aktivitas stablecoin melalui mekanisme pembakaran token menunjukkan fundamental yang lebih kuat dan potensi pertumbuhan yang lebih nyata di masa depan.
--------------------
Analisis Ahli:
--------------------
What's Next: Dengan pertumbuhan stablecoin yang pesat dan penggunaan blockchain Ethereum yang dominan dalam transaksi stablecoin, Ethereum kemungkinan akan terus menguat dan menjadi pilihan utama untuk investasi jangka panjang, sementara XRP berpotensi mengalami penurunan nilai akibat berkurangnya permintaan.
Referensi:
[1] https://finance.yahoo.com/news/better-long-term-crypto-buy-111000078.html
[1] https://finance.yahoo.com/news/better-long-term-crypto-buy-111000078.html
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang dimaksud dengan Genius Act?A
Genius Act adalah undang-undang yang baru disahkan yang dapat mendukung pertumbuhan stablecoin.Q
Bagaimana Ripple mempengaruhi adopsi XRP di bank?A
Ripple mempengaruhi adopsi XRP di bank dengan menawarkan teknologi yang membuat transaksi lebih cepat dan murah, tetapi bank dapat menggunakan teknologi tanpa harus memegang XRP.Q
Mengapa stablecoin dapat mempengaruhi nilai XRP?A
Stablecoin dapat mempengaruhi nilai XRP karena adopsi mereka dapat mengurangi permintaan untuk XRP, terutama jika alternatif tanpa risiko XRP tersedia.Q
Apa peran Ethereum dalam penggunaan stablecoin?A
Ethereum berperan penting dalam penggunaan stablecoin karena sebagian besar transaksi stablecoin terjadi di blockchain Ethereum, yang mengenakan biaya transaksi dalam bentuk Ether.Q
Mengapa XRP dan Ethereum dianggap berbeda dalam konteks pertumbuhan stablecoin?A
XRP dan Ethereum dianggap berbeda karena Ethereum diuntungkan dari peningkatan aktivitas stablecoin, sementara XRP mungkin mengalami penurunan permintaan.