Courtesy of YahooFinance
Mengapa CFO Harus Jadi Garda Terdepan Lawan Budaya Perusahaan Beracun
Mendorong CFO untuk mengambil peran kunci dalam mengelola risiko budaya perusahaan agar dapat mencegah munculnya budaya beracun yang dapat merugikan kinerja dan reputasi bisnis.
15 Agt 2025, 20.56 WIB
88 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- Budaya organisasi yang sehat adalah kontrol terkuat dalam mengelola risiko.
- CFO perlu memantau risiko budaya untuk mendukung keputusan strategis perusahaan.
- Kolaborasi antara tim audit, kepatuhan, dan manajemen risiko sangat penting untuk mengelola risiko budaya secara efektif.
Budaya yang sehat sangat penting bagi stabilitas dan kesuksesan perusahaan, sementara budaya beracun bisa menjadi ancaman terbesar yang mengarah pada masalah dan skandal. Banyak perusahaan sadar bahwa budaya organisasi berpengaruh besar, namun mereka belum jelas siapa yang bertanggung jawab mengelola risiko ini.
CFO berada dalam posisi yang strategis untuk mengambil alih pengelolaan risiko budaya karena fungsi-fungsi seperti manajemen risiko dan audit internal biasanya berada di bawahnya. Hal ini membuat CFO harus paham risiko budaya dan mampu mengomunikasikan dampak keuangan yang mungkin ditimbulkannya ke pimpinan dan dewan.
Budaya di perusahaan tidak bersifat seragam dan bisa berbeda antar wilayah geografis maupun departemen. Tone dari pimpinan atas penting, namun tidak selalu diikuti di seluruh bagian perusahaan. Oleh karena itu, penting untuk memantau budaya di berbagai unit bisnis guna mencegah lingkungan yang beracun.
Audit internal disarankan untuk selalu memasukkan evaluasi budaya dalam setiap peninjauan mereka, karena budaya sering menjadi penyebab utama masalah yang ditemukan. Namun, tanggung jawab ini tidak dapat diserahkan sepenuhnya pada audit internal saja, melainkan harus kolaboratif dengan fungsi lain seperti risiko dan kepatuhan.
Dalam era risiko yang semakin kompleks, seperti etika AI, ESG, dan norma kerja hybrid, CFO harus memastikan integrasi dan komunikasi antar fungsi risiko dan audit berjalan baik serta didukung teknologi yang terpadu. Ini akan membantu CFO memberi solusi yang menyeluruh dan menjaga kinerja serta reputasi perusahaan.
Referensi:
[1] https://finance.yahoo.com/news/cfos-must-ownership-managing-culture-135609079.html
[1] https://finance.yahoo.com/news/cfos-must-ownership-managing-culture-135609079.html
Analisis Ahli
Richard Chambers
"Budaya menentukan bagaimana perusahaan beroperasi sehari-hari dan berperan sebagai penggerak utama kinerja bisnis jangka panjang. CFO harus sadar dan membantu CEO serta dewan dalam menghubungkan risiko budaya dengan implikasi keuangan secara nyata."
Analisis Kami
"Budaya perusahaan seringkali menjadi faktor yang diabaikan dalam risiko bisnis, padahal dampaknya bisa sangat besar. CFO harus berani mengambil peran utama dalam mengintegrasikan manajemen risiko budaya dengan strategi keuangan agar perusahaan terus berkembang dengan sehat."
Prediksi Kami
Di masa depan, perusahaan yang tidak mengelola risiko budaya secara holistik dan melibatkan CFO secara aktif mungkin akan menghadapi kegagalan dalam menjaga reputasi dan stabilitas bisnis di tengah tuntutan regulasi dan ekspektasi karyawan yang semakin kompleks.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang dimaksud dengan budaya organisasi?A
Budaya organisasi merujuk pada cara-cara yang dilakukan dalam suatu perusahaan, termasuk perilaku yang menjadi ciri khas perusahaan tersebut.Q
Mengapa CFO memiliki peran penting dalam mengelola risiko budaya?A
CFO memiliki peran penting karena mereka sering kali bertanggung jawab atas manajemen risiko dan audit internal, sehingga mereka dapat memberikan informasi yang akurat kepada manajemen puncak.Q
Apa yang ditemukan oleh AuditBoard mengenai audit internal dan risiko budaya?A
AuditBoard menemukan bahwa audit internal merupakan bagian penting dari pengawasan budaya, tetapi tidak dapat mengelola risiko budaya sendirian.Q
Bagaimana teknologi berperan dalam manajemen risiko di perusahaan?A
Teknologi dapat membantu dalam mengintegrasikan sistem dan meningkatkan kolaborasi antara tim yang berbeda dalam perusahaan untuk manajemen risiko yang lebih efektif.Q
Apa dampak budaya toksik terhadap kinerja perusahaan?A
Budaya toksik dapat mengganggu strategi bisnis dan menyebabkan masalah yang merugikan kinerja jangka panjang perusahaan.