Courtesy of YahooFinance

Leverage Crypto Meningkat, Risiko Volatilitas Kembali Mengancam Pasar

Menjelaskan kondisi terbaru pasar crypto yang mengalami peningkatan leverage dan risiko volatilitas, serta memberikan gambaran dampak dari tekanan pasar yang ada agar pembaca memahami risiko dan peluang dalam investasi crypto saat ini.

18 Agt 2025, 06.58 WIB

11 dibaca

Ikhtisar 15 Detik

Leverage di pasar crypto meningkat ke level yang berisiko, menciptakan potensi untuk likuidasi besar.
Permintaan untuk pinjaman DeFi menunjukkan pertumbuhan yang signifikan, tetapi juga ada kekhawatiran tentang biaya pinjaman yang meningkat.
Pernyataan kebijakan dari Jerome Powell dapat memiliki dampak besar pada pasar crypto dan ekspektasi suku bunga mendatang.

Jackson Hole, Amerika Serikat - Pasar cryptocurrency kembali mengalami peningkatan leverage yang signifikan, dengan total pinjaman yang dijaminkan menggunakan crypto naik sebesar 27% pada kuartal kedua tahun ini mencapai 53,1 miliar dolar. Permintaan tinggi di sektor peminjaman DeFi dan minat terhadap risiko mendorong kondisi ini, meskipun ini menimbulkan tekanan dan risiko volatilitas pada pasar.

Penurunan harga Bitcoin dari level 124.000 menjadi 118.000 dolar memicu likuidasi besar-besaran senilai lebih dari 1 miliar dolar di pasar derivatif crypto, menjadi likuidasi terbesar sejak awal Agustus. Meski sebagian analis menyebutnya sebagai aksi profit-taking sehat, kejadian ini menjadi peringatan bahwa pasar bisa sangat rentan saat leverage meningkat pesat.

Situasi pasar diperburuk dengan krisis di Aave, di mana penarikan besar-besaran ETH menyebabkan biaya pinjaman untuk ETH naik melewati imbal hasil staking, membuat strategi ‘looping’ yang menggunakan ETH sebagai jaminan menjadi tidak menguntungkan. Akibatnya, antrean untuk keluar dari staking ETH di Beacon Chain mencapai rekor 13 hari dengan total sekitar 3,8 miliar dolar dalam antrean unstaking.

Selain itu, ada ketidakseimbangan yang terjadi di pasar pinjaman dolar AS antara pasar OTC dan on-chain, dengan biaya pinjaman USDC di OTC meningkat, menciptakan spread terbesar sejak akhir 2024. Kondisi ini menandakan bahwa permintaan dolar di luar rantai lebih besar daripada likuiditas yang tersedia, yang berpotensi memicu volatilitas lebih lanjut jika likuiditas menipis.

Meski ada tekanan dan risiko tersebut, pasar crypto masih mendapat dukungan dari permintaan institusional dan masuknya dana ke produk ETF. Namun, peningkatan volume pinjaman, konsentrasi kekuasaan di sektor pinjaman, dan masalah likuiditas membuat sistem pasar crypto semakin rentan, menimbulkan tantangan besar bagi para pelaku pasar ke depan.

--------------------

Analisis Kami: Kenaikan leverage yang cepat dalam pasar crypto ini menunjukkan bahwa meskipun minat investor meningkat, risiko sistemik juga membesar secara signifikan. Investor harus sangat berhati-hati karena volatilitas yang tiba-tiba bisa menyebabkan kerugian besar seperti yang terlihat dalam likuidasi senilai miliaran dolar baru-baru ini.

--------------------

Analisis Ahli:

Galaxy Research: Tekanan pada pasar pinjaman dan likuiditas DeFi menunjukkan adanya risiko kegagalan pasar yang meningkat jika kondisi memburuk, meskipun secara fundamental masih ada dukungan institusional.

Jerome Powell: Pengumuman kebijakan dari Federal Reserve dapat menjadi pemicu penting volatilitas pasar crypto ke depan, terutama terkait ekspektasi suku bunga.

--------------------

What's Next: Jika ketegangan antara pinjaman on-chain dan off-chain terus memburuk dan likuiditas DeFi semakin menipis, kita bisa melihat volatilitas besar dan kemungkinan penurunan harga lebih dalam di pasar crypto dalam waktu dekat.

Referensi:
[1] https://finance.yahoo.com/news/asia-morning-briefing-cryptos-rising-235815564.html