Courtesy of YahooFinance
Walmart, sebagai pengecer terbesar di Amerika, melaporkan peningkatan penjualan dan keuntungan yang signifikan pada kuartal ketiga tahun ini. Mereka mencatat pendapatan bersih sebesar Rp 75.32 triliun ($4,58 miliar) , yang lebih tinggi dibandingkan tahun lalu. Penjualan juga meningkat 5,5% menjadi Rp 2.79 quadriliun ($169,59 miliar) , dengan penjualan di toko yang sama naik 5,3% di AS. Hal ini menunjukkan bahwa banyak konsumen yang tertarik dengan harga rendah yang ditawarkan Walmart, terutama menjelang musim belanja liburan.
Meskipun ada kekhawatiran tentang inflasi dan biaya hidup yang tinggi, pengeluaran konsumen tetap kuat dan mendukung pertumbuhan ekonomi AS. Walmart memperkirakan bahwa pendapatan per saham untuk tahun fiskal ini akan meningkat, dan mereka juga mengharapkan penjualan akan naik antara 4,8% hingga 5,1%. Selain itu, perusahaan-perusahaan lain juga mulai mengurangi ketergantungan pada barang impor dari China karena kebijakan perdagangan yang lebih ketat.