Courtesy of YahooFinance

Tether Rekrut Mantan Penasihat Kripto Gedung Putih untuk Perkuat Posisi di AS

Memberikan informasi tentang rekrutmen mantan penasihat kripto Gedung Putih Bo Hines oleh Tether sebagai langkah strategis untuk memperkuat posisi mereka di pasar Amerika Serikat, sekaligus menggambarkan perubahan landscape regulasi dan dukungan pemerintah AS yang mempengaruhi perkembangan stablecoin dan aset digital secara umum.

19 Agt 2025, 20.47 WIB

11 dibaca

Ikhtisar 15 Detik

Tether berusaha membangun kembali kehadirannya di pasar AS dengan bantuan Bo Hines.
Legislasi baru seperti GENIUS Act memberikan dukungan resmi untuk stablecoin di AS.
Perubahan kebijakan di bawah kepemimpinan Trump menunjukkan pergeseran terhadap adopsi cryptocurrency.

El Salvador, El Salvador - Tether, perusahaan stablecoin terbesar di dunia yang berpusat di El Salvador, baru-baru ini mengumumkan bahwa mereka telah menunjuk Bo Hines, mantan penasihat cryptocurrency Gedung Putih, untuk membantu memperluas operasi mereka di Amerika Serikat. Hines, yang memiliki pengalaman di pemerintahan sebelumnya, diharapkan dapat membantu Tether menghadapi tantangan regulasi dan menghubungkan perusahaan dengan pembuat kebijakan di AS.

Selama masa jabatannya di Gedung Putih, Hines terlibat dalam beberapa inisiatif penting, termasuk penyelenggaraan KTT kripto pertama di Gedung Putih dan pengesahan undang-undang yang mengatur stablecoin dolar. Pengalaman ini memberinya wawasan mengenai kebijakan digital aset yang sangat berharga bagi Tether yang ingin meningkatkan jejaknya di pasar AS yang sangat diatur.

Tether sebelumnya mengalami masalah regulasi di AS, termasuk penyelidikan dari bagian jaksa New York dan Commodity Futures Trading Commission yang berujung pada denda sebesar 42 juta dolar AS. Meski begitu, Tether mengklaim telah memperbaiki masalah tersebut dan kini fokus pada strategi untuk kembali kuat di AS, terutama setelah adanya undang-undang informatif mengenai stablecoin yang disahkan tahun ini.

Selain Tether, perusahaan Circle, penerbit stablecoin USDC terbesar kedua, juga semakin agresif dalam ekspansi mereka dengan melakukan IPO dan merencanakan pengembangan blockchain sendiri. Ini menunjukkan bahwa pasar stablecoin di AS semakin kompetitif dan diatur dengan ketat, serta mendapatkan perhatian besar dari pemerintah dan sektor swasta.

Pemerintahan Presiden Trump yang baru telah menunjukkan dukungan besar terhadap inovasi kripto dan digital aset, termasuk memasukkan bitcoin ke dalam program pensiun. Dengan dinamika ini, Tether berusaha memanfaatkan momentum untuk mengatasi hambatan regulasi dan memperluas adopsi stablecoin di pasar AS yang sangat penting.

--------------------

Analisis Kami: Penunjukan Bo Hines oleh Tether menunjukkan bahwa perusahaan ini sangat serius memanfaatkan peluang perubahan kebijakan di AS yang kini lebih mendukung sektor kripto. Meski begitu, Tether harus menjaga transparansi dan mematuhi regulasi secara ketat agar dapat membangun kembali kepercayaan dengan pasar AS dan para regulator.

--------------------

Analisis Ahli:

Paolo Ardoino: Menekankan betapa pentingnya inovasi dan kepatuhan regulasi untuk mendorong adopsi stablecoin di AS, serta perlunya membangun hubungan baik dengan pembuat kebijakan.

David Hollerith: Melihat bahwa dukungan pemerintah akan membuka fase baru pertumbuhan untuk stablecoin, namun risiko regulasi tetap menjadi faktor utama yang harus diwaspadai oleh para pemain industri.

--------------------

What's Next: Dengan dukungan regulasi baru dan kehadiran penasihat berpengalaman, Tether kemungkinan besar akan mengintensifkan upaya masuk kembali ke pasar AS, memperkuat posisinya di segmen stablecoin meskipun menghadapi persaingan kuat dari Circle dan pemain lain.

Referensi:
[1] https://finance.yahoo.com/news/former-white-house-cryptocurrency-adviser-bo-hines-joins-tether-134729416.html