Courtesy of InterestingEngineering
Urin Manusia Diubah Jadi Pupuk Tenaga Surya untuk Pertanian Berkelanjutan
Mengembangkan sistem yang mengubah urin manusia menjadi pupuk menggunakan tenaga surya untuk menyediakan solusi berkelanjutan dalam sanitasi, pertanian, dan energi di wilayah dengan sumber daya terbatas tanpa memerlukan jaringan listrik.
20 Agt 2025, 01.09 WIB
100 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- Sistem ini menawarkan solusi berkelanjutan untuk masalah limbah dan pertanian.
- Teknologi ini dapat meningkatkan efisiensi penggunaan energi surya.
- Sistem ini berpotensi membantu mengatasi tantangan sanitasi di negara-negara berkembang.
Stanford, Amerika Serikat - Peneliti Stanford telah berhasil mengembangkan sistem inovatif yang mengubah urin manusia menjadi pupuk menggunakan energi surya. Sistem ini berfokus pada memisahkan amonia dari urin melalui ruang elektrokimia yang digerakkan oleh sinar matahari tanpa perlu sambungan listrik dari jaringan.
Amonia yang terpisah kemudian diubah menjadi ammonium sulfat, sebuah pupuk yang umum dan bermanfaat bagi tanaman. Selain itu, mereka memanfaatkan panas limbah dari panel surya untuk mempercepat proses dan mencegah panel dari overheating, sehingga kinerjanya lebih optimal.
Studi menunjukkan bahwa urin manusia mengandung nitrogen yang cukup untuk memenuhi sekitar 14% kebutuhan pupuk global. Sistem ini memungkinkan produksi pupuk langsung di tempat yang membutuhkannya sehingga mengurangi ketergantungan pada fasilitas produksi besar yang berbiaya dan berpolusi tinggi.
Selain manfaat pertanian dan energi, teknologi ini juga menawarkan solusi sanitasi dengan mengurangi kandungan nitrogen dalam limbah urin sehingga mencegah pencemaran lingkungan yang biasa terjadi akibat limbah cair yang tidak diolah.
Para peneliti sedang mengembangkan prototipe lebih besar yang mampu mengolah lebih banyak urin dan bekerja lebih cepat di bawah sinar matahari yang kuat. Inovasi ini berpotensi diaplikasikan pada fasilitas pengolahan limbah industri untuk pemanfaatan panas limbah yang lebih luas.
--------------------
Analisis Kami: Pendekatan ini adalah inovasi penting yang menggabungkan teknologi ramah lingkungan dengan kebutuhan dasar manusia seperti sanitasi dan pertanian, yang sering terpisah dan diabaikan. Namun, keberhasilan adopsinya akan sangat bergantung pada dukungan lokal dan kesiapan infrastruktur untuk mengintegrasikan sistem ini secara luas di komunitas yang membutuhkannya.
--------------------
Analisis Ahli:
William Tarpeh: Teknologi ini mengubah polusi menjadi peluang ekonomi sekaligus menawarkan solusi yang benar-benar berkelanjutan dengan minim ketergantungan pada jaringan listrik.
Orisa Coombs: Pemanfaatan panas limbah dari panel surya untuk meningkatkan efisiensi sistem adalah bukti nyata bahwa inovasi teknik dapat menjawab berbagai tantangan global secara simultan.
--------------------
What's Next: Teknologi ini kemungkinan akan berkembang menjadi sistem skala besar yang dapat diterapkan secara luas di negara-negara berkembang dan membantu mengurangi ketergantungan pada pupuk kimia konvensional sekaligus memperbaiki sanitasi serta meningkatkan kemandirian energi komunitas lokal.
Referensi:
[1] https://interestingengineering.com/innovation/solar-reactor-human-urine-fertilizer
[1] https://interestingengineering.com/innovation/solar-reactor-human-urine-fertilizer
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang dikembangkan oleh tim penelitian yang dipimpin Stanford?A
Tim penelitian yang dipimpin Stanford mengembangkan sistem yang mengubah urine manusia menjadi pupuk menggunakan energi surya.Q
Bagaimana sistem ini mengubah urine menjadi pupuk?A
Sistem ini memisahkan amonia dari urine melalui ruang elektro-kimia yang ditenagai oleh energi matahari dan menangkapnya sebagai amonium sulfat.Q
Mengapa sistem ini penting untuk daerah dengan sumber daya terbatas?A
Sistem ini penting untuk daerah dengan sumber daya terbatas karena tidak memerlukan jaringan listrik dan dapat menghasilkan pupuk secara lokal.Q
Apa manfaat tambahan dari teknologi ini selain untuk pertanian?A
Teknologi ini juga membuat limbah air lebih aman untuk dibuang atau digunakan kembali untuk irigasi.Q
Siapa penulis utama dari studi ini?A
Penulis utama dari studi ini adalah Orisa Coombs.