Courtesy of YahooFinance
Ekonom Harvard Akui Salah Prediksi, Bitcoin Kini Tembus Harga Enam Digit
Menjelaskan bagaimana prediksi ekonom Kenneth Rogoff tentang Bitcoin ternyata meleset dan alasan di balik kegagalan tersebut, serta menggambarkan perkembangan Bitcoin yang semakin signifikan dalam dunia keuangan dan investasi.
21 Agt 2025, 01.00 WIB
93 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- Rogoff awalnya meremehkan permintaan dan potensi Bitcoin.
- Adopsi Bitcoin oleh institusi dan pemerintah menunjukkan pertumbuhan yang signifikan.
- Regulasi yang diharapkan tidak terjadi sesuai prediksi Rogoff, dan Bitcoin tetap populer di pasar.
Cambridge , Amerika Serikat - Kenneth Rogoff, seorang ekonom Harvard terkenal, pada tahun 2018 memprediksi Bitcoin akan jatuh sampai ke harga Rp 1.64 miliar ($100 k) arena peningkatan regulasi pemerintah. Ia juga berpendapat bahwa Bitcoin terutama didukung oleh aktivitas ilegal seperti pencucian uang dan penghindaran pajak sehingga aplikasinya terbatas.
Namun, tujuh tahun kemudian, Bitcoin telah menembus harga lebih dari Rp 1.64 juta ($100.000) dan bahkan terus menarik minat besar dari investor institusional dan pemerintah, termasuk pemerintah AS yang memiliki puluhan miliar dolar dalam Bitcoin.
Rogoff mengakui bahwa ia salah memperkirakan permintaan untuk Bitcoin serta kegagalan regulasi mengambil tindakan tegas terhadap mata uang digital tersebut. Ia juga mengungkapkan bahwa Bitcoin kini menjadi media transaksi utama di ekonomi bawah tanah global yang sangat besar.
Kritik datang dari para pendukung Bitcoin, termasuk Anthony Pompliano, yang memandang bahwa Rogoff masih belum memahami inti dari Bitcoin dan cenderung menyalahkan pihak lain atas kesalahan prediksinya. Ironisnya, universitas tempat Rogoff mengajar, Harvard, ternyata juga berinvestasi besar dalam Bitcoin ETF.
Meskipun harga Bitcoin sempat turun sedikit, nilainya tetap naik signifikan dalam setahun terakhir. Ke depan, Bitcoin kemungkinan akan terus menjadi aset penting dalam sistem keuangan global meski harus menghadapi tantangan regulasi dan kontroversi aktivitas ilegal.
Referensi:
[1] https://finance.yahoo.com/news/harvard-economist-admits-wrong-bitcoin-180020214.html
[1] https://finance.yahoo.com/news/harvard-economist-admits-wrong-bitcoin-180020214.html
Analisis Kami
"Kesalahan Rogoff menunjukkan bahwa memahami perilaku pasar aset digital sangat berbeda dari aset tradisional dan tidak bisa hanya dilihat dari perspektif ekonomi klasik. Regulasi yang longgar dan adopsi institusional yang besar membuat Bitcoin semakin mengukuhkan tempatnya, terlepas dari kontroversi yang ada."
Analisis Ahli
Anthony Pompliano
"Fiat economist masih belum mengerti Bitcoin dan cenderung menyalahkan orang lain atas kegagalannya memahami potensi dan mekanisme Bitcoin."
Prediksi Kami
Bitcoin akan terus menjadi aset yang menarik bagi institusi dan investor, meskipun adanya kontroversi terkait aktivitas ilegal dan regulasi yang belum sempurna, menyebabkan peran Bitcoin dalam ekonomi global terus berkembang.