Courtesy of InterestingEngineering
Teknologi Baru Bikin Suntikan Protein Kuat Bisa Dilakukan Seketika di Rumah
Mengembangkan platform pengiriman obat protein dengan konsentrasi tinggi yang stabil, sehingga memungkinkan pengobatan yang sebelumnya harus dengan infus IV selama berjam-jam, dapat diberikan dengan cepat dan mudah melalui suntikan menggunakan autoinjector di rumah.
21 Agt 2025, 05.00 WIB
52 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- Platform pengiriman obat protein baru memungkinkan injeksi di rumah dengan cepat.
- Polimer MoNi menjaga stabilitas obat protein pada konsentrasi tinggi.
- Teknologi ini berpotensi mengubah cara pasien mengelola penyakit mereka.
Stanford, Amerika Serikat - Pasien dengan penyakit serius seperti kanker dan gangguan autoimun biasanya harus menerima obat protein melalui infus intravena yang memakan waktu berjam-jam. Hal ini karena obat harus diberikan dalam dosis tinggi namun tetap stabil hanya pada konsentrasi rendah. Cara ini jelas tidak praktis dan merepotkan bagi pasien.
Tim peneliti dari Stanford berhasil mengembangkan sebuah teknologi yang memungkinkan obat protein dikonsentrasikan pada tingkat sangat tinggi tanpa kehilangan kestabilan. Mereka menggunakan polimer khusus bernama MoNi untuk melapisi protein agar tidak menggumpal atau menjadi terlalu kental sehingga bisa tetap disuntikkan.
Mereka menciptakan partikel kecil berbentuk bubuk menggunakan proses spray drying, dengan protein dilapisi seperti coklat berlapis gula. Ketika dibaurkan kembali ke cairan, lapisan polimer ini memelihara kestabilan protein dan memungkinkan konsentrasi obat melebihi 500 mg/mL, dua kali lipat dari biasanya.
Partikel sabun padat ini memungkinkan injeksi yang mudah melalui jarum halus, dan formula ini tahan terhadap pengaruh suhu tinggi dan proses pembekuan-pencairan yang biasanya membuat obat rusak. Mereka sudah mengujinya pada beberapa jenis protein termasuk antibodi COVID-19 dengan hasil yang menjanjikan.
Dengan teknologi ini, pasien suatu hari dapat menyuntikkan obat protein di rumah dengan autoinjector secara cepat tanpa harus ke rumah sakit untuk infus panjang. Ini membuka peluang besar bagi perawatan lebih praktis dan nyaman untuk penyakit kronis yang memerlukan terapi berkala.
--------------------
Analisis Kami: Penemuan ini merupakan lompatan besar dalam formulasi obat protein yang selama ini terbatas oleh masalah stabilitas dan viskositas tinggi. Jika diintegrasikan secara luas, teknik ini bisa merevolusi cara pemberian terapi biologis, menjadikan perawatan lebih terjangkau dan mudah diakses oleh pasien di berbagai level sosial ekonomi.
--------------------
Analisis Ahli:
Eric Appel: Platform ini memungkinkan perubahan paradigma dalam pemberian obat biologis, yang selama ini masih tergantung infus lama di rumah sakit.
Alexander Prossnitz: Fokus pada sifat mekanik partikel yang stabil membuka peluang luas untuk berbagai protein tanpa perlu modifikasi kimia yang rumit.
--------------------
What's Next: Di masa depan, pasien dengan berbagai penyakit kronis dapat secara mandiri menyuntikkan obat berbasis protein di rumah dengan alat autoinjector, mengurangi ketergantungan pada perawatan di rumah sakit dan meningkatkan kenyamanan serta kepatuhan pengobatan.
Referensi:
[1] https://interestingengineering.com/health/protein-therapeutics-injection-system
[1] https://interestingengineering.com/health/protein-therapeutics-injection-system
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang telah dikembangkan oleh tim peneliti Stanford?A
Tim peneliti Stanford telah mengembangkan platform pengiriman yang memungkinkan obat protein disuntikkan dengan cepat dan mudah.Q
Bagaimana cara kerja polimer MoNi dalam menjaga stabilitas protein?A
Polimer MoNi menjaga stabilitas protein dengan membentuk lapisan pelindung yang mencegah penggumpalan pada konsentrasi tinggi.Q
Apa manfaat dari pengiriman obat protein yang lebih tinggi konsentrasinya?A
Manfaatnya adalah pasien dapat mengobati diri mereka sendiri di rumah dengan menggunakan autoinjector, menggantikan infusi IV yang memakan waktu lama.Q
Siapa saja peneliti utama dalam studi ini?A
Peneliti utama dalam studi ini adalah Eric Appel, Carolyn Jons, dan Alexander Prossnitz.Q
Apa yang diharapkan dari teknologi baru ini bagi pasien?A
Diharapkan teknologi baru ini akan memungkinkan pasien untuk mengelola penyakit mereka dengan lebih baik dan mandiri.