Courtesy of CNBCIndonesia
Waspadai Aktivitas Gempa Sesar Lembang, Masyarakat Diminta Tingkatkan Kewaspadaan
Memberikan informasi penting kepada masyarakat tentang peningkatan aktivitas Sesar Lembang dan potensi gempa bumi yang berbahaya agar warganya dapat meningkatkan kewaspadaan dan melakukan mitigasi bencana yang tepat.
21 Agt 2025, 15.20 WIB
10 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- Aktivitas Sesar Lembang meningkat, sehingga masyarakat diminta untuk waspada.
- Gempa dangkal dapat menyebabkan dampak besar meskipun dengan magnitudo kecil.
- BMKG terus memantau aktivitas seismik dan memberikan peringatan kepada masyarakat.
Bandung, Indonesia - BMKG melaporkan peningkatan aktivitas gempa di wilayah Sesar Lembang sejak Juni 2025 hingga Agustus 2025, terutama di sekitar Kota Cimahi dan Kabupaten Bandung Barat. Kegiatan gempa ini menjadi perhatian serius karena potensi kerusakan yang bisa ditimbulkan, walaupun magnitudo gempa relatif kecil.
Gempa kuat dengan magnitudo 4,7 terjadi pada tanggal 20 Agustus 2025 di Karawang dan Bekasi, yang dampaknya terasa hingga Jakarta dan beberapa wilayah lain di Jawa Barat. BMKG menyebut gempa ini sebagai gempa dangkal yang disebabkan oleh sesar naik busur belakang Jawa Barat.
Kepala Stasiun Geofisika Bandung, Teguh Rahayu, dan Direktur Gempa dan Tsunami BMKG, Daryono, menegaskan pentingnya kewaspadaan masyarakat serta penguatan mitigasi bencana. Aktivitas gempa kecil ini bisa menjadi gempa pembuka yang memicu gempa lebih besar di masa depan.
Pengalaman gempa Sesar Lembang pada 2011 dengan magnitudo 3,3 sudah menunjukkan dampak serius terhadap rumah dan bangunan berkat hiposenter dangkal dan kondisi tanah lunak. Hal ini mengingatkan pentingnya bangunan tahan gempa dan kesiapsiagaan masyarakat.
Menurut Supartoyo dari Badan Geologi, rentetan gempa kecil yang terjadi saat ini mungkin menunjukkan pelepasan energi secara bertahap, yang merupakan tanda positif dibandingkan pelepasan energi besar yang tiba-tiba dan berpotensi menimbulkan bencana besar.
--------------------
Analisis Kami: Peningkatan frekuensi gempa kecil di Sesar Lembang merupakan sinyal peringatan yang sangat penting dan tidak boleh diabaikan karena potensi rusaknya bisa besar walaupun magnitudo terlihat kecil. Masyarakat dan pemerintah harus segera memperkuat sistem mitigasi dan kesiapsiagaan untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya gempa lebih besar yang dapat mengancam keselamatan jiwa dan properti.
--------------------
Analisis Ahli:
Daryono: Fenomena gempa pembuka membuat kita harus waspada meski gempa besar belum dapat dipastikan waktunya, hal ini menuntut kesiapan masyarakat terus diperkuat.
Supartoyo: Rentetan gempa kecil sebagai fase pelepasan energi secara bertahap adalah tren yang cukup positif karena bisa mencegah pelepasan energi secara tiba-tiba dengan dampak besar.
--------------------
What's Next: Aktivitas gempa Sesar Lembang kemungkinan akan terus berlangsung dan berpotensi memicu gempa yang lebih kuat di masa depan, sehingga kewaspadaan tinggi harus tetap dipertahankan oleh masyarakat.
Referensi:
[1] https://www.cnbcindonesia.com/tech/20250821140800-37-660123/bmkg-ingatkan-warga-ri-waspada-aktivitas-sesar-lembang-meningkat
[1] https://www.cnbcindonesia.com/tech/20250821140800-37-660123/bmkg-ingatkan-warga-ri-waspada-aktivitas-sesar-lembang-meningkat
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang diimbau oleh BMKG kepada masyarakat terkait Sesar Lembang?A
BMKG mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan dan memperkuat mitigasi.Q
Kapan gempa terbaru yang tercatat akibat pergerakan Sesar Lembang?A
Gempa terbaru terjadi pada Rabu (20/8) dengan kekuatan M1,7.Q
Apa jenis gempa yang terjadi di Karawang dan Bekasi?A
Gempa yang terjadi di Karawang dan Bekasi berkekuatan M4,7 dan termasuk jenis gempa dangkal.Q
Siapa yang menjelaskan tentang potensi ancaman dari aktivitas seismik Sesar Lembang?A
Daryono, Direktur Gempa dan Tsunami BMKG, menjelaskan tentang potensi ancaman tersebut.Q
Apa dampak yang terjadi akibat gempa di Karawang dan Bekasi?A
Dampak gempa terasa meluas hingga ke beberapa daerah seperti Purwakarta, Cikarang, dan Depok.