Courtesy of YahooFinance

3 Saham Teknologi Murah yang Bisa Menguntungkan di Tahun 2025 dan Seterusnya

Memberikan wawasan investasi mengenai peluang membeli saham teknologi yang dianggap undervalued seperti Alphabet, The Trade Desk, dan Roku, serta menggambarkan potensi pertumbuhan mereka di masa depan meskipun menghadapi tantangan pasar dan perubahan teknologi.

22 Agt 2025, 18.58 WIB

51 dibaca

Ikhtisar 15 Detik

Alphabet sedang berusaha untuk mengurangi ketergantungan pada pendapatan iklan dengan diversifikasi bisnis.
The Trade Desk menawarkan alat penting untuk pengiklan di tengah tantangan industri periklanan.
Roku menunjukkan tanda-tanda perbaikan dengan fokus pada profitabilitas operasional.

Amerika Serikat - Selama beberapa tahun terakhir, perusahaan teknologi besar seperti Alphabet menghadapi perubahan besar dalam cara mereka menghasilkan pendapatan, terutama yang bergantung pada iklan digital. Meskipun begitu, Alphabet masih dianggap sebagai saham murah dengan valuasi P/E yang rendah dibandingkan sesama perusahaan teknologi besar lainnya. Hal ini menunjukkan bahwa pasar mungkin terlalu pesimistis terhadap prospek perusahaan ini.

Pendapatan Alphabet sebagian besar masih berasal dari iklan digital, namun kini menghadapi ancaman dari kemajuan AI generatif yang mengubah cara pengguna mencari informasi secara online. Google Search misalnya, mengalami penurunan pangsa pasar untuk pertama kalinya dalam beberapa tahun, karena hasil pencarian berbasis AI mampu mengarahkan pengguna tanpa perlu mengunjungi halaman web secara langsung.

Sebagai upaya mengurangi ketergantungan pada iklan, Alphabet telah berinvestasi dalam beberapa lini bisnis lain seperti Google Cloud yang kini menyumbang 14% dari pendapatan, serta Waymo yang fokus pada teknologi mengemudi otonom. Dengan kas sebesar 95 miliar dolar dan arus kas bebas yang besar, Alphabet memiliki sumber daya untuk berinovasi dan bertahan dalam jangka panjang.

The Trade Desk, perusahaan yang menyediakan platform periklanan tanpa bias, tengah dalam masa koreksi harga saham akibat laporan pendapatan yang kurang memuaskan dan tantangan dari ekosistem iklan tertutup seperti Google dan Meta. Namun, dengan transisi ke platform AI Kokai dan harga saham yang lebih terjangkau berdasarkan forward P/E, saham ini mulai menarik minat investor yang mencari peluang beli di tengah ketidakpastian.

Roku, meskipun sahamnya turun drastis dari puncak tahun 2021, tetap menjadi pemain utama di pasar sistem operasi TV di Amerika Utara dan sedang memperluas ke Amerika Latin dan Eropa. Perusahaan ini mulai menunjukkan tanda-tanda profitabilitas operasional, meskipun sebagian keuntungan tahun ini berasal dari penyesuaian nilai investasi strategis. P/S Ratio Roku yang rendah juga menunjukkan saham ini masih cukup murah dan berpotensi naik seiring pertumbuhan pasar streaming.

Referensi:
[1] https://finance.yahoo.com/news/3-000-3-stocks-could-115800432.html

Analisis Kami

"Alphabet menunjukkan bahwa diversifikasi bisnis sangat penting untuk menghadapi perubahan cepat dalam teknologi, terutama dengan mengurangi ketergantungan pada iklan digital. The Trade Desk dan Roku, meskipun menghadapi tantangan saat ini, menawarkan peluang unik bagi investor yang percaya pada masa depan AI dan layanan streaming yang terus tumbuh."

Analisis Ahli

Will Healy

"Melihat potensi tiga perusahaan ini sebagai peluang beli di harga diskon yang bisa memberikan imbal hasil cukup besar dalam jangka panjang dengan pertumbuhan teknologi yang terus berjalan."

Prediksi Kami

Investor yang bersabar dengan saham seperti Alphabet, The Trade Desk, dan Roku kemungkinan akan melihat pertumbuhan nilai investasi mereka seiring perusahaan-perusahaan ini menyesuaikan strategi dan mulai memetik buah dari inovasi teknologi serta ekspansi pasar.