Courtesy of YahooFinance

Mengapa 41,5% Baby Boomer Masih Hidup dari Gaji ke Gaji dan Terjebak Hutang

Menginformasikan tantangan finansial yang dihadapi baby boomer yang menghambat mereka untuk pensiun sesuai rencana, sekaligus memberikan pemahaman mengapa banyak yang harus terus bekerja lebih lama dan apa faktor-faktor penyebabnya.

22 Agt 2025, 20.22 WIB

260 dibaca

Ikhtisar 15 Detik

Banyak generasi baby boomer terjebak dalam utang dan hidup dari gaji ke gaji.
Biaya kesehatan dan utang konsumen menjadi faktor utama yang menghambat rencana pensiun.
Ada kebutuhan mendesak untuk memahami opsi asuransi kesehatan untuk mengurangi biaya saat pensiun.

Amerika Serikat - Menurut studi LendEDU tahun 2025, 41,5% baby boomer di Amerika Serikat masih hidup dari gaji ke gaji, yang menjadi tanda besar masalah keuangan di kalangan mereka. Selain itu, survei dari National Debt Relief menunjukkan 72% dari mereka membawa berbagai jenis hutang konsumen sehingga memperparah masalah finansial yang mereka alami.

Sebagian besar dari para orang tua ini memiliki tabungan yang sangat minim, dengan hampir separuh mempunyai kurang dari 20,000 dolar dan sekitar 22% bahkan sama sekali tidak memiliki tabungan. Kondisi ini membuat mereka sering harus menggunakan dana pensiun untuk mengatasi kebutuhan mendesak sehari-hari dan menghambat pencapaian tujuan pensiun jangka panjang.

Hutang kartu kredit menjadi tipe hutang yang paling umum, dengan rata-rata saldo sekitar 9,000 dolar dan pembayaran bulanan sekitar 418 dolar. Selain itu, banyak dari mereka juga membawa hutang medis yang cukup besar, yang menambah tekanan finansial saat mendekati masa pensiun.

Beban hutang ini tidak hanya berasal dari kebutuhan pribadi, tetapi juga dari upaya membantu anak-anak mereka, contohnya seperti membayar biaya kuliah yang memicu penambahan hutang kartu kredit. Ini menyebabkan banyak baby boomer harus bekerja lebih lama daripada yang mereka harapkan sebelumnya.

Masalah lain yang juga membebani adalah meningkatnya biaya hidup dan kekhawatiran terhadap biaya kesehatan yang terus naik. Hal ini membuat hampir 70% responden merasa cemas dan kesulitan dalam mengatur strategi tabungan dan pensiun yang efektif.

Referensi:
[1] https://finance.yahoo.com/news/nearly-42-boomers-living-paycheck-132233209.html

Analisis Kami

"Krisis keuangan yang dihadapi baby boomer ini menunjukkan kurangnya literasi keuangan yang cukup dan perencanaan pensiun yang matang sejak dini. Tanpa tindakan cepat untuk memperbaiki kebiasaan menabung dan mengurangi hutang, generasi ini akan menghadapi masa pensiun yang penuh tekanan dan ketidakpastian."

Analisis Ahli

Devin Miller

"Kurangnya tabungan jangka pendek memaksa orang untuk menggunakan dana pensiun untuk kebutuhan segera, yang kemudian merusak rencana jangka panjang mereka."

Melanie Musson

"Beban hutang, termasuk yang terkait dengan pendidikan anak, menunda banyak baby boomer untuk bisa pensiun dan menurunkan tabungan mereka secara drastis."

Whitney Stidom

"Biaya kesehatan yang terus meningkat menjadi kekhawatiran utama dalam perencanaan keuangan pensiun, memerlukan pemahaman dan strategi asuransi yang lebih baik."

Prediksi Kami

Jika kondisi ini terus berlanjut, banyak baby boomer akan tetap bekerja lebih lama dari yang direncanakan dan risiko pensiun dengan dana minim serta kesulitan finansial di masa tua akan meningkat secara signifikan.