Courtesy of YahooFinance

Trader BTC Pesimis Harga Menembus Rp 2.04 juta ($124.000) Jelang Jatuh Tempo Opsi Besar

Menyampaikan sentimen dan ekspektasi pasar terkait harga Bitcoin menjelang jatuh tempo opsi besar pada akhir Agustus, serta bagaimana faktor eksternal seperti kebijakan suku bunga Fed memengaruhi harga dan pasar kripto.

26 Agt 2025, 19.33 WIB

80 dibaca

Ikhtisar 15 Detik

Sentimen pasar terhadap Bitcoin menunjukkan ketidakpastian dan bearish di antara trader.
Opsi put yang banyak dibeli menunjukkan bahwa trader bersiap untuk kemungkinan penurunan harga Bitcoin.
Kebijakan moneter dan pernyataan dari Federal Reserve dapat memiliki dampak signifikan pada pasar kripto.

Tidak spesifik, terkait pasar global - Trader Bitcoin menunjukkan sikap pesimistis terhadap kemungkinan harga Bitcoin mencapai kembali level tertinggi sepanjang masa di angka Rp 2.04 triliun ($124.000 m) inggu ini. Data dari platform opsi Deribit mengungkapkan banyak volume put option yang ditempatkan pada kisaran harga Rp 1.78 juta ($108.000) hingga Rp 1.84 juta ($112.000) dengan total nilai mencapai hampir Rp 16.45 triliun ($1 miliar) , menandakan pandangan bearish pasar.

Secara keseluruhan, lebih dari Rp 82.22 triliun ($5 miliar) telah diinvestasikan dalam put option yang jatuh tempo pada 29 Agustus. Put option memungkinkan trader untuk menjual Bitcoin pada harga yang telah ditentukan, sesuatu yang biasanya dilakukan untuk melindungi nilai saat memperkirakan harga akan turun.

Perkiraan pasar melalui platform taruhan Polymarket juga menegaskan ketidakpercayaan terhadap Bitcoin. Sebuah taruhan senilai Rp 3.78 triliun ($230.000 m) emberikan probabilitas 46% bahwa harga Bitcoin akan berada di bawah Rp 1.81 juta ($110.000) pada hari Jumat. Ada juga kemungkinan 22% untuk harga bergerak di antara Rp 1.81 juta ($110.000) hingga Rp 1.84 juta ($112.000) .

Sementara itu, dalam minggu sebelumnya terjadi penarikan dana dari Bitcoin ETF senilai lebih dari Rp 16.45 triliun ($1 miliar) , memperkuat sentimen negatif di pasar. Hal ini terjadi di tengah ketidakpastian arah kebijakan suku bunga Amerika Serikat, setelah pernyataan Ketua The Fed Jerome Powell yang mengindikasikan kemungkinan pemotongan suku bunga pada September, meski dengan sikap yang dinilai ambigu oleh beberapa pengamat.

Saat ini harga Bitcoin kalah tipis sebesar 1,5% dalam 24 jam terakhir dan berada di Rp 1.80 juta ($109.666) . Di sisi lain, Ethereum justru menguat 4,2% ke Rp 72.62 ribu ($4.416) . Pasar akan menunggu hasil jatuh tempo opsi pada akhir Agustus yang bisa jadi akan menjadi penentu tren harga Bitcoin di bulan September.

Referensi:
[1] https://finance.yahoo.com/news/traders-pour-over-5bn-bearish-123358544.html

Analisis Kami

"Sentimen dominan bearish ini mencerminkan ketidakpastian soal momentum Bitcoin dalam jangka pendek, meski ada harapan dari berita kebijakan moneter yang mungkin longgar. Para trader tampaknya berhati-hati dan lebih prefer melindungi posisinya daripada mengambil risiko bullish yang besar pada level harga tinggi."

Analisis Ahli

Katalin Tischhauser

"Remarks dari Fed Chair Powell yang tampaknya kontradiktif dapat membingungkan pasar dan membuat trader sulit menentukan arah, yang kemungkinan memperkuat sikap hati-hati di kalangan investor."

Prediksi Kami

Bitcoin kemungkinan akan menghadapi tekanan harga menurun hingga jatuh tempo opsi akhir Agustus karena dominasi posisi put yang besar dan ketidakpastian kebijakan suku bunga, namun sentimen bisa berubah jika ada kejutan dari Fed terkait pemotongan suku bunga.