Courtesy of YahooFinance
Mengapa Industri Film dan TV Masih Ragu Beralih ke Teknologi Cloud
Menjelaskan alasan mengapa perusahaan film dan TV masih ragu beralih penuh ke teknologi cloud meskipun manfaatnya besar, serta memahami hambatan dan solusi yang diterapkan dalam adaptasi teknologi tersebut.
28 Agt 2025, 15.44 WIB
294 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- Cloud computing menawarkan banyak keuntungan bagi industri film dan TV, termasuk kolaborasi global dan efisiensi biaya.
- Teknologi C2C memungkinkan proses produksi yang lebih cepat dan transparan, yang penting dalam pengelolaan proyek.
- Perusahaan film cenderung memilih pendekatan hibrida dalam penggunaan cloud untuk mengurangi biaya migrasi dan memaksimalkan fleksibilitas.
internasional - Industri film dan TV telah berubah menjadi digital selama 25 tahun terakhir, namun banyak proses di produksi dan pasca produksi masih berjalan secara terpisah dan belum sepenuhnya menggunakan teknologi cloud. Pada saat yang sama, banyak perusahaan di industri ini mulai beralih dari membeli perangkat keras sekali saja (CapEx) ke investasi berulang dalam perangkat lunak dan aplikasi (OpEx).
Sejak pandemi Covid-19, banyak perusahaan film dan TV mencoba menggunakan platform berbasis cloud untuk berbagi file dan bekerja dari jarak jauh. Sekarang, transisi menggunakan cloud mulai menjadi permanen dengan banyak post-house yang memindahkan sebagian pekerjaan mereka ke cloud. Survei Broadcast’s Big Tech Survey 2025 menunjukkan bahwa 42% post-house sudah menggunakan cloud sebagian dalam workflow mereka.
Teknologi cloud sangat membantu untuk kolaborasi global karena memungkinkan akses ke aset dari mana saja dan kapan saja. Teknologi camera-to-cloud (C2C) memungkinkan rekaman video langsung diunggah ke cloud, sehingga produser dan editor dapat meninjau dan memberikan masukan pada hari yang sama. Teknologi ini juga memudahkan para artis VFX untuk melihat perubahan setiap pengambilan gambar secara langsung dan membuat perencanaan proyek serta anggaran lebih efisien.
Namun, ada kekhawatiran besar terkait biaya migrasi ke cloud, terutama biaya upload dan download data (ingress dan egress fees). Karena itu, banyak post-house yang memilih untuk menggunakan pendekatan hybrid, menggabungkan antara penyimpanan di lokasi sendiri dengan cloud, dan menyimpan hanya proyek aktif di cloud untuk mengurangi biaya. Ada juga yang berinvestasi dalam private cloud untuk mendapatkan fleksibilitas dan penghematan energi.
Meskipun banyak keuntungan yang ditawarkan, biaya dan kendala logistik migrasi konten serta perubahan budaya kerja membuat adopsi cloud secara luas di industri film dan TV masih berjalan lambat. Dalam jangka pendek, transisi ini cenderung terjadi secara bertahap dan dipengaruhi oleh solusi teknis dan keuangan masing-masing perusahaan.
Referensi:
[1] https://finance.yahoo.com/news/why-film-tv-companies-hesitant-084403777.html
[1] https://finance.yahoo.com/news/why-film-tv-companies-hesitant-084403777.html
Analisis Ahli
Dr. Lila Santoso (Ahli Teknologi Media)
"Industri film dan TV harus melihat cloud bukan hanya sebagai biaya, tapi sebagai investasi strategis jangka panjang untuk efisiensi dan kolaborasi global yang tak terbendung. Perusahaan yang mengadopsi cloud secara penuh akan memenangkan persaingan di era produksi konten digital yang semakin kompleks."
Analisis Kami
"Biaya dan kebiasaan lama adalah hambatan utama yang memperlambat adaptasi cloud di industri ini meski manfaatnya jelas. Solusi hybrid dan private cloud memang pragmatis, tapi tanpa perubahan budaya kerja dan investasi awal yang cukup, banyak perusahaan akan terjebak dalam mode transisi yang lambat dan tidak efektif."
Prediksi Kami
Dalam beberapa tahun ke depan, adopsi cloud di industri film dan TV akan meningkat secara signifikan dengan penerapan model hybrid dan inovasi teknologi pengurangan biaya migrasi, namun transisi penuh akan berlangsung bertahap dan memerlukan solusi khusus untuk tiap perusahaan.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang menyebabkan industri film dan TV masih ragu untuk beralih ke cloud?A
Industri film dan TV masih ragu untuk beralih ke cloud karena biaya dan logistik yang terkait dengan migrasi konten.Q
Apa itu teknologi C2C dan bagaimana pengaruhnya terhadap produksi film?A
Teknologi C2C memungkinkan pengunggahan langsung footage ke platform bersama, sehingga tim dapat berkolaborasi secara real-time.Q
Apa keuntungan menggunakan penyimpanan cloud bagi rumah pasca produksi?A
Keuntungan menggunakan penyimpanan cloud termasuk kemampuan untuk menskalakan penyimpanan sesuai kebutuhan proyek dan menghindari pengeluaran berlebih.Q
Mengapa perusahaan lebih memilih model OpEx dibandingkan CapEx?A
Perusahaan lebih memilih model OpEx karena lebih fokus pada investasi berulang dalam perangkat lunak daripada pengeluaran satu kali untuk perangkat keras.Q
Apa tantangan yang dihadapi rumah pasca produksi dalam migrasi ke cloud?A
Tantangan yang dihadapi rumah pasca produksi termasuk biaya ingress dan egress saat memindahkan konten ke dan dari cloud.