Courtesy of NatureMagazine
Banyak ilmuwan di universitas merasa frustrasi karena terbatasnya daya komputasi yang tersedia untuk penelitian kecerdasan buatan (AI). Sebuah survei yang dilakukan terhadap 50 ilmuwan di 35 institusi menunjukkan bahwa 66% dari mereka tidak puas dengan kekuatan komputasi yang mereka miliki. Mereka sering kali harus menunggu berhari-hari untuk mendapatkan akses ke unit pemrosesan grafis (GPU) yang kuat, yang sangat penting untuk melatih model AI. Sementara itu, perusahaan teknologi besar memiliki anggaran yang lebih tinggi dan dapat membeli ribuan GPU, membuat kesenjangan antara penelitian akademis dan industri semakin besar.
Peneliti juga menemukan bahwa meskipun dengan sumber daya yang terbatas, akademisi masih bisa melatih model AI dengan menggunakan GPU yang ada lebih lama dan dengan metode yang lebih efisien. Ini menunjukkan bahwa dengan pendekatan yang tepat, mereka dapat mengatasi beberapa tantangan yang dihadapi. Penelitian ini menekankan pentingnya memiliki lingkungan penelitian akademis yang sehat untuk perkembangan teknologi jangka panjang, serta perlunya akses yang lebih baik terhadap sumber daya komputasi bagi para peneliti di seluruh dunia.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang menjadi fokus utama penelitian yang dilakukan oleh akademisi terkait AI?A
Fokus utama penelitian adalah kesenjangan akses sumber daya komputasi untuk penelitian kecerdasan buatan.Q
Mengapa akses ke GPU menjadi masalah bagi peneliti akademis?A
Akses ke GPU menjadi masalah karena banyak akademisi tidak memiliki anggaran yang cukup untuk membeli chip grafis yang kuat.Q
Siapa yang terlibat dalam penelitian ini dan dari mana mereka berasal?A
Penelitian ini melibatkan Apoorv Khandelwal dari Brown University dan Stella Biderman dari EleutherAI.Q
Apa yang diungkapkan oleh survei tentang kepuasan peneliti terhadap sumber daya komputasi?A
Survei menunjukkan bahwa 66% peneliti tidak puas dengan sumber daya komputasi yang mereka miliki.Q
Bagaimana peneliti dapat memanfaatkan sumber daya komputasi yang terbatas?A
Peneliti dapat menggunakan GPU yang ada lebih lama dan mengadopsi metode yang lebih efisien untuk melatih model.