Courtesy of YahooFinance
Hasil Studi Batoclimab Buka Peluang Besar untuk Pengobatan Penyakit Graves
Menginformasikan hasil positif dari studi batoclimab dalam mengatasi Graves disease dan menarik perhatian investor terhadap potensi obat ini meskipun tidak masuk dalam rekomendasi 10 saham terbaik menurut The Motley Fool.
04 Sep 2025, 05.17 WIB
292 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- Hasil uji klinis batoclimab menunjukkan potensi besar dalam mengobati Grave's disease.
- Immunovant sedang mencari persetujuan dari FDA untuk penggunaan batoclimab.
- Perusahaan ini juga mengeksplorasi penggunaan obat untuk kondisi autoimun lainnya seperti Sjögren's syndrome.
Amerika Serikat - Immunovant baru-baru ini mengumumkan hasil dari studi proof-of-concept untuk obat mereka, batoclimab, yang ditujukan untuk mengobati Graves disease, sebuah kondisi autoimun yang menyebabkan produksi hormon tiroid berlebih. Studi ini dilakukan pada pasien yang belum merespons pengobatan standar dengan hasil yang sangat menggembirakan.
Dalam studi yang berlangsung hampir satu tahun, 17 dari 21 pasien yang diobati dengan batoclimab dapat mempertahankan fungsi tiroid normal selama enam bulan setelah pengobatan selesai. Ini adalah kemajuan besar karena pasien tersebut sebelumnya masih mengalami hipertiroid meski sudah menjalani perawatan standar.
Selain itu, 8 dari 17 pasien ini tidak lagi memerlukan obat anti-tiroid tambahan untuk menjaga kadar hormon tiroid mereka, yang menandakan efektivitas batoclimab dalam mengendalikan penyakit dengan lebih baik daripada metode konvensional yang ada saat ini.
Immunovant juga memperkenalkan bahwa batoclimab sedang diselidiki untuk pengobatan penyakit autoimun lainnya seperti Sjögren's syndrome, meskipun masih dalam tahap awal pengembangan. CEO perusahaan percaya bahwa obat ini dapat membawa perubahan besar jika disetujui oleh otoritas kesehatan seperti FDA.
Meskipun mengalami kenaikan saham yang signifikan setelah berita ini, The Motley Fool tidak memasukkan Immunovant dalam daftar 10 saham terbaik mereka saat ini. Ini menunjukkan bahwa meski potensinya besar, investor harus tetap berhati-hati dan mempertimbangkan risiko serta peluang lain dalam portofolio mereka.
Referensi:
[1] https://finance.yahoo.com/news/why-immunovant-stock-blasted-higher-221717067.html
[1] https://finance.yahoo.com/news/why-immunovant-stock-blasted-higher-221717067.html
Analisis Kami
"Hasil studi ini sangat menjanjikan dan menunjukkan bahwa batoclimab bisa mengubah cara pengobatan penyakit Graves yang selama ini sulit diatasi. Namun, sebagai obat inovatif, batoclimab masih harus melalui tahap persetujuan regulator yang ketat dan penerimaan klinis yang luas sebelum benar-benar menjadi standar perawatan."
Analisis Ahli
Eric Venker
"Data ini berpotensi mengubah praktik pengobatan penyakit Graves dan memenuhi kebutuhan medis yang belum terpenuhi."
The Motley Fool Analyst
"Meski hasilnya positif, Immunovant tidak termasuk dalam 10 saham terbaik, sehingga investor harus tetap waspada dan mempertimbangkan pilihan investasi lainnya."
Prediksi Kami
Jika batoclimab disetujui oleh FDA, obat ini berpotensi menjadi terapi utama baru untuk Graves disease dan memperluas penggunaan untuk penyakit autoimun lainnya, meningkatkan nilai saham Immunovant secara signifikan.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang dilakukan oleh Immunovant?A
Immunovant adalah perusahaan bioteknologi yang mengembangkan terapi untuk kondisi kesehatan autoimun.Q
Apa itu batoclimab dan untuk apa digunakan?A
Batoclimab adalah obat yang sedang dalam tahap pengembangan untuk mengobati Grave's disease, yaitu gangguan autoimun yang menyebabkan hipertiroidisme.Q
Apa hasil dari uji klinis batoclimab?A
Hasil uji klinis menunjukkan bahwa 17 dari 21 pasien yang menerima batoclimab dapat mempertahankan fungsi tiroid normal enam bulan setelah pengobatan.Q
Mengapa FDA penting dalam pengembangan obat?A
FDA penting untuk memberikan persetujuan agar obat baru dapat dipasarkan dan digunakan oleh pasien.Q
Apa penyakit lain yang sedang ditargetkan oleh Immunovant?A
Immunovant juga mengeksplorasi batoclimab untuk mengobati Sjögren's syndrome.