Courtesy of YahooFinance
Kritik Berbeda dari Warren dan Def Pendukung pada RUU Regulasi Kripto AS
Menginformasikan tentang kritik dari dua kelompok berbeda terhadap rancangan undang-undang baru pengaturan pasar kripto di Amerika Serikat dan menyoroti kelemahan serta risiko yang dapat muncul dari undang-undang tersebut.
06 Sep 2025, 05.42 WIB
237 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- Ada kritik yang signifikan terhadap rancangan undang-undang crypto dari dua sisi spektrum kebijakan.
- Rancangan undang-undang ini berpotensi mengurangi perlindungan bagi investor dan memperlemah pengawasan SEC.
- Dukungan dari organisasi industri crypto menunjukkan ketidakpuasan terhadap bagaimana regulasi crypto dirumuskan.
Washington D.C., Amerika Serikat - Senat Amerika Serikat memperkenalkan rancangan undang-undang baru mengenai regulasi pasar kripto yang disebut 'Responsible Financial Innovation Act'. RUU ini bertujuan untuk memberikan SEC kewenangan dalam mengawasi pasar kripto dengan memperkenalkan kategori aset baru bernama 'ancillary assets'.
Namun, rancangan undang-undang ini mendapat kritik dari dua kubu yang biasanya berseberangan. Senator Elizabeth Warren menganggap aturan ini akan mengurangi pengawasan SEC sehingga publik berisiko mengalami kerugian pada dana pensiun dan investasi mereka karena volatilitas pasar kripto yang tinggi.
Sementara DeFi Education Fund bersama lebih dari 115 organisasi industri kripto mengkritik bahwa undang-undang ini tidak memberikan perlindungan cukup bagi para pengembang perangkat lunak dan penyedia layanan non-penahanan, yang merupakan elemen penting dalam ekosistem kripto.
Anggota Senat Republik yang membuat rancangan ini dan anggota Demokrat yang dipimpin oleh Warren memiliki pandangan berbeda soal risiko terkait keuangan, korupsi, dan keamanan nasional bila RUU ini diterapkan dalam bentuk sekarang.
RUU ini dibangun berdasarkan CLARITY Act yang sebelumnya telah disetujui Dewan Perwakilan Rakyat pada Juli 2025. Kritik dan perdebatan yang terjadi kemungkinan akan mendorong adanya perubahan atau revisi demi menciptakan aturan yang lebih seimbang dan aman bagi semua pihak.
Referensi:
[1] https://finance.yahoo.com/news/elizabeth-warren-crypto-industry-unite-224204023.html
[1] https://finance.yahoo.com/news/elizabeth-warren-crypto-industry-unite-224204023.html
Analisis Kami
"Rancangan undang-undang ini menunjukkan bahwa regulasi kripto tetap menjadi medan pertempuran politik dan ekonomi yang kompleks di AS. Ketiadaan perlindungan kuat bagi pengembang dan investor bisa memperlambat inovasi dan menambah risiko sistemik yang nyata di pasar kripto."
Analisis Ahli
Senator Elizabeth Warren
"Regulasi yang terlalu longgar akan membuka celah bagi risiko finansial besar dan eksploitasi oleh pelaku pasar yang tidak bertanggung jawab."
Tim Scott
"Perlu keseimbangan antara inovasi dan pengawasan agar industri kripto dapat berkembang tanpa mengorbankan keamanan investor dan stabilitas keuangan."
Prediksi Kami
Kritik dari dua kubu berbeda kemungkinan akan memicu diskusi dan revisi lebih lanjut terhadap rancangan undang-undang ini, yang dapat mengakibatkan aturan kripto di AS menjadi lebih ketat namun juga lebih jelas untuk perlindungan investor dan pengembang.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa tujuan dari 'Responsible Financial Innovation Act'?A
Tujuan dari 'Responsible Financial Innovation Act' adalah untuk mengatur pasar crypto dengan memberikan wewenang kepada SEC.Q
Siapa yang mengkritik rancangan undang-undang tersebut?A
Rancangan undang-undang tersebut dikritik oleh Elizabeth Warren dan DeFi Education Fund.Q
Apa saja ketidakpuasan yang diungkapkan oleh Elizabeth Warren?A
Elizabeth Warren mengungkapkan bahwa konsep 'ancillary assets' dapat mengurangi pengawasan SEC dan membahayakan dana pensiun masyarakat.Q
Apa yang menjadi perhatian DeFi Education Fund terkait rancangan undang-undang?A
DeFi Education Fund mengkhawatirkan kurangnya perlindungan bagi pengembang perangkat lunak dan penyedia layanan non-kustodian.Q
Mengapa 'ancillary assets' menjadi isu dalam legislatif ini?A
'Ancillary assets' menjadi isu karena dapat memungkinkan perusahaan untuk menghindari pengawasan SEC dengan mengklaim aset mereka sebagai ancillary.