Courtesy of YahooFinance
Bagaimana Saham Perusahaan Sepatu Bertahan dan Bersinar di Kuartal Kedua 2024
Menganalisis kinerja keuangan dan pasar dari saham perusahaan sepatu utama selama kuartal kedua serta menilai dampak tren dan faktor eksternal terhadap prospek bisnis mereka.
08 Sep 2025, 10.33 WIB
223 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- Perusahaan sepatu yang beradaptasi dengan perubahan perilaku konsumen dapat lebih sukses.
- Nike menunjukkan ketahanan meskipun mengalami penurunan pendapatan.
- Steven Madden menghadapi tantangan tarif tetapi tetap optimis tentang masa depan.
Amerika Serikat - Di masa sekarang, tren gaya sepatu berubah jauh lebih cepat berkat pengaruh internet dan media sosial yang memungkinkan konsumen melihat dan memilih produk dengan mudah secara online. Hal ini juga mengubah cara konsumen membeli sepatu, yang kini lebih memilih pengalaman omni-channel dan belanja daring, menantang perusahaan sepatu untuk beradaptasi agar tetap kompetitif.
Dalam laporan kuartal kedua, delapan perusahaan sepatu besar berhasil melampaui target pendapatan rata-rata sebesar 2,3%, namun panduan pendapatan kuartal berikutnya secara keseluruhan dikeluarkan lebih rendah hingga 34%. Ini menandakan adanya ketidakpastian di pasar di tengah tantangan ekonomi dan tarif baru yang berlaku.
Steven Madden, salah satu merek sepatu yang terkenal lewat kemunculannya di film Wolf of Wall Street, mencatat kenaikan pendapatan sebesar Rp 9.19 triliun ($559 juta) dengan pertumbuhan 6,8% tahunan, namun di bawah ekspektasi analis dan mencatat kerugian di laba per saham, diperparah oleh tarif impor baru.
Nike yang menjadi raksasa global di industri sepatu olahraga melaporkan pendapatan sebesar Rp 182.54 triliun ($11,1 miliar) , turun 12% dari tahun sebelumnya, tetapi mampu mengalahkan ekspektasi pasar dan meningkatkan harga sahamnya sebesar 18,3% pasca laporan kuartal. Hal ini menandakan kekuatan merek dan kemampuannya menyesuaikan strategi bisnis.
Perusahaan lain seperti Caleres, Genesco, dan Skechers menunjukkan hasil yang bervariasi, dengan Skechers mencatat pertumbuhan pendapatan 13,1% dan performa yang kuat secara umum. Meskipun demikian, perdebatan soal kondisi ekonomi, tarif, dan kebijakan pajak masa depan masih memberatkan prospek industri sepatu di tahun mendatang.
Referensi:
[1] https://finance.yahoo.com/news/look-back-footwear-stocks-q2-033308491.html
[1] https://finance.yahoo.com/news/look-back-footwear-stocks-q2-033308491.html
Analisis Kami
"Meskipun pendapatan beberapa perusahaan sepatu masih tumbuh, tekanan dari tarif dan perubahan perilaku konsumen menunjukkan bahwa adaptasi digital dan diversifikasi produk sangat penting. Saham yang menunjukkan ketahanan walaupun hasil kuartal kurang ideal menandakan pasar menghargai strategi jangka panjang dan potensi pertumbuhan berkelanjutan."
Analisis Ahli
Edward Rosenfeld
"Fokus kami adalah mengatasi dampak jangka pendek tarif sambil mengintegrasikan Kurt Geiger untuk meningkatkan pertumbuhan jangka panjang perusahaan."
Prediksi Kami
Dengan kondisi pasar yang bergejolak akibat tarif dan ketidakpastian politik, perusahaan sepatu yang cepat berinovasi dan memanfaatkan omnichannel serta e-commerce akan lebih mungkin untuk tumbuh dan mengungguli pesaing di masa depan.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang terjadi dengan pendapatan Steven Madden di Q2?A
Pendapatan Steven Madden mencapai $559 juta, naik 6,8% tahun ke tahun, tetapi masih kurang dari ekspektasi analis.Q
Bagaimana kinerja Nike pada kuartal yang sama?A
Nike melaporkan pendapatan sebesar $11,1 miliar, turun 12% tahun ke tahun, tetapi melampaui ekspektasi analis.Q
Apa yang menjadi tantangan bagi Caleres di Q2?A
Caleres mencatatkan pendapatan $658,5 juta, turun 3,6% tahun ke tahun, dan mengalami penurunan laba operasional yang signifikan.Q
Bagaimana performa saham Skechers setelah laporan pendapatan?A
Saham Skechers tetap datar sejak laporan pendapatan, meskipun mencatatkan pertumbuhan pendapatan yang baik.Q
Apa dampak tarif terhadap perusahaan-perusahaan sepatu?A
Tarif baru berdampak negatif pada beberapa perusahaan sepatu, termasuk Steven Madden, yang menyebutnya sebagai tantangan di kuartal kedua.