Courtesy of YahooFinance

Data CPI AS Dinantikan, Token HASH dan MNT Melonjak Pesat di Pasar Kripto

Memberikan gambaran tentang perkembangan terbaru pasar kripto menjelang rilis data CPI AS, dampak model inflasi dinamis Provenance Blockchain, serta bagaimana kondisi pasar derivatif dan staking berpengaruh terhadap pergerakan harga koin kecil dan utama.

11 Sep 2025, 19.00 WIB

295 dibaca

Ikhtisar 15 Detik

Token MNT mengalami lonjakan harga yang signifikan berkat imbal hasil staking yang tinggi.
Model inflasi dinamis yang diperkenalkan oleh Provenance Blockchain dapat memberikan perlindungan bagi para staker.
Pergerakan pasar kripto dapat dipengaruhi oleh laporan CPI dan keputusan Federal Reserve terkait suku bunga.

Amerika Serikat - Pasar kripto saat ini menunggu rilis data Indeks Harga Konsumen (CPI) Amerika Serikat yang sangat menentukan arah harga Bitcoin dan altcoin utama. Sementara Bitcoin dan token besar lain tampak tenang, token token kecil seperti PUMP, AVAX, dan MNT melonjak antara 8% sampai 11%. Hash token milik Provenance Blockchain naik tertinggi sebesar 28% setelah pengumuman model inflasi dinamis baru.

Provenance Blockchain memperkenalkan mekanisme yang membantu menjaga keseimbangan jaringan dengan menyesuaikan inflasi secara dinamis. Model ini melindungi nilai investasi stakers dari risiko dilusi dan memberikan reward tambahan yang selaras dengan kepentingan pengguna dan kesehatan jaringan jangka panjang. Hal ini menarik banyak minat dan membantu harga token HASH melonjak tinggi.

Mantle (MNT), token layer-2 dengan fungsi utama sebagai token governance dan staking, memecahkan rekor harga baru di angka Rp 2.66 juta ($1,62) . Imbal hasil tahunan staking MNT di Coinbase mencapai 71%, jauh lebih tinggi dibandingkan staking Ether yang hanya 1,86%. Tingginya tingkat staking menyebabkan pasokan MNT langka di bursa, mendorong kenaikan harga dan volume perdagangan terutama di bursa derivatif Bybit.

Open interest (OI) untuk futures Bitcoin tetap tinggi di angka 736 ribu BTC, sedikit di bawah rekor bulan lalu. Sementara itu, opsi Bitcoin dan Ether menunjukkan peningkatan minat dengan OI tertinggi sejak beberapa bulan terakhir, mencerminkan pergerakan spekulatif trader yang tetap waspada menunggu data CPI. Indeks volatilitas tetap stabil menunjukkan pasar belum memprediksi volatilitas besar.

Para analis memperkirakan jika data CPI menunjukkan inflasi rendah, harga Bitcoin bisa bergerak naik tajam dan memicu short squeeze menuju zona likuiditas di atas Rp 1.89 miliar ($115,000) . Sebaliknya, data inflasi yang kuat bisa mendorong DXY naik dan menekan harapan pemotongan suku bunga, dengan potensi Bitcoin kembali menguji support utama di kisaran Rp 1.78 juta ($108.500) sampai Rp 1.83 miliar ($111,000) .

Referensi:
[1] https://finance.yahoo.com/news/crypto-market-today-mnt-hash-120000323.html

Analisis Kami

"Provenance Blockchain dengan model inflasinya menunjukkan inovasi yang benar-benar bisa memberi nilai tambah bagi stakers dan investor jangka panjang, memperkuat ekosistem kripto dengan insentif yang seimbang. Namun, sentimen pasar masih sangat tergantung pada data makroekonomi AS yang bisa memicu volatilitas ekstrim, sehingga kewaspadaan di pasar derivatif harus lebih diutamakan."

Analisis Ahli

Omkar Godbole

"Pasar futures kripto menunjukkan berhati-hati menjelang rilis data CPI AS, dengan open interest yang tinggi namun pergerakan harga yang terbatas, menunjukkan ketidakpastian trader."

Oliver Knight

"Kenaikan kuat MNT didorong oleh imbal hasil staking yang sangat menarik, yang menunjukan bagaimana faktor fundamental dan utilitas token dapat memicu reli harga meskipun sentimen pasar mayoritas sedang berhati-hati."

Prediksi Kami

Jika data CPI menunjukkan inflasi yang lebih rendah dari perkiraan, pasar kripto kemungkinan besar akan mengalami kenaikan signifikan dengan potensi short squeeze, terutama pada Bitcoin menuju zona likuiditas $115,000+, sementara data inflasi yang kuat bisa menekan harga kembali ke area support $108,500–$111,000.