Penemuan Lubang Hitam Raksasa di Alam Semesta Awal Ubah Teori Kosmik
Courtesy of QuantaMagazine

Penemuan Lubang Hitam Raksasa di Alam Semesta Awal Ubah Teori Kosmik

Mengungkap keberadaan lubang hitam supermasif yang terbentuk sangat awal di alam semesta, menantang teori pembentukan galaksi dan lubang hitam konvensional serta membuka wawasan baru mengenai asal usul struktur besar di kosmos yang dapat memengaruhi pemahaman kita tentang evolusi alam semesta.

12 Sep 2025, 07.00 WIB
228 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
  • Penemuan QSO1 mengubah pemahaman kita tentang pembentukan lubang hitam dan galaksi di alam semesta awal.
  • QSO1 menunjukkan bahwa lubang hitam dapat terbentuk sebelum galaksi, berlawanan dengan teori yang ada sebelumnya.
  • Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memahami bagaimana lubang hitam besar muncul langsung dari kondisi awal alam semesta.
Cambridge, Inggris - Para astronom menggunakan Teleskop Luar Angkasa James Webb (JWST) untuk menemukan sebuah lubang hitam supermasif bernama QSO1 yang terbentuk ketika alam semesta baru berusia sekitar 750 juta tahun. Lubang hitam ini memiliki massa sekitar 50 juta kali massa matahari dan hampir tidak dikelilingi oleh galaksi bintang, sesuatu yang belum pernah ditemukan sebelumnya.
QSO1 teridentifikasi sebagai objek yang sangat berbeda dari lubang hitam yang biasanya ditemukan di pusat galaksi. Dengan mempelajari spektrum cahaya dan kecepatan gas yang mengorbit di sekelilingnya, para peneliti yakin QSO1 adalah lubang hitam besar yang berdiri sendiri dan mungkin merepresentasikan kelas baru lubang hitam yang disebut "naked black holes".
Penemuan ini menantang teori konvensional yang menyatakan bahwa lubang hitam supermasif terbentuk dari penggabungan lubang hitam kecil yang berasal dari kematian bintang dalam galaksi. Sebaliknya, QSO1 bisa jadi merupakan lubang hitam primordial atau terbentuk dari awan gas tebal yang langsung runtuh menjadi lubang hitam tanpa melalui tahap pembentukan bintang.
Para ilmuwan saat ini telah memunculkan beberapa teori terkait asal muasal QSO1, termasuk skenario lubang hitam primordial yang terbentuk dari kepadatan materi tinggi di saat Big Bang, atau lubang hitam yang terbentuk sangat cepat dalam galaksi yang kemudian menghilang. Namun, model lama yang mengandalkan gabungan lubang hitam bintang tidak cocok untuk menjelaskan QSO1.
Penemuan QSO1 membuka era baru dalam studi kosmologi dan pembentukan struktur alam semesta. Para peneliti berharap dengan terus mengamati jutaan objek kecil berwarna merah yang ditemukan JWST, mereka bisa lebih memahami bagaimana lubang hitam supermasif dan galaksi besar terbentuk di masa-masa awal alam semesta.
Referensi:
[1] https://www.quantamagazine.org/a-single-naked-black-hole-rewrites-the-history-of-the-universe-20250912/

Analisis Kami

"Penemuan QSO1 adalah terobosan besar yang menunjukkan alam semesta awal jauh lebih kompleks dan dinamis daripada yang diperkirakan. Ini membuka peluang besar untuk merevisi teori pembentukan struktur kosmik dan mungkin membuktikan hipotesis lubang hitam primordial yang sudah lama menjadi kontroversi."

Analisis Ahli

Roberto Maiolino
"Penemuan QSO1 memberikan bukti pertama yang kuat bahwa lubang hitam supermasif dapat terbentuk sangat awal tanpa memerlukan galaksi induk, sebuah temuan yang mengubah paradigma pembentukan lubang hitam."
Priyamvada Natarajan
"QSO1 menunjukkan bahwa ada kemungkinan besar mekanisme pembentukan lubang hitam langsung dari gas awal atau melalui skenario alternatif selain lubang hitam primordial, memperkaya teori-teori tentang lubang hitam supermasif."
Marta Volonteri
"Kemungkinan besar lubang hitam ini berkembang sebelum galaksi terbentuk, yang berarti model pembentukan galaksi dan lubang hitam harus direvisi untuk memasukkan skenario baru ini."

Prediksi Kami

Dalam beberapa tahun mendatang, akan banyak penelitian dan teori baru yang muncul tentang pembentukan lubang hitam primordial dan lubang hitam supermasif, serta pemahaman kita akan evolusi awal alam semesta akan mengalami perubahan signifikan seiring penemuan lebih banyak objek serupa oleh JWST.

Pertanyaan Terkait

Q
Apa yang ditemukan oleh teleskop James Webb terkait lubang hitam QSO1?
A
Teleskop James Webb menemukan lubang hitam QSO1 yang sangat besar dan tampaknya tidak memiliki galaksi yang mengelilinginya.
Q
Mengapa QSO1 dianggap berbeda dari lubang hitam yang biasa?
A
QSO1 dianggap berbeda karena tidak memiliki galaksi induk dan mungkin merupakan lubang hitam 'telanjang' yang terbentuk lebih awal dari galaksi.
Q
Siapa yang memimpin penelitian terkait QSO1?
A
Penelitian terkait QSO1 dipimpin oleh Roberto Maiolino dari Universitas Cambridge.
Q
Apa teori yang diusulkan Stephen Hawking mengenai terbentuknya lubang hitam?
A
Stephen Hawking mengusulkan bahwa lubang hitam mungkin terbentuk dari 'sup primordial' yang dihasilkan dari Big Bang.
Q
Apa tantangan utama bagi astrofisikawan dalam memahami QSO1?
A
Tantangan utama bagi astrofisikawan adalah memahami bagaimana QSO1 dan lubang hitam lainnya terbentuk tanpa galaksi di sekitarnya.

Artikel Serupa

Penemuan Galaksi Infinity Menguak Lubang Hitam Supermasif PrimordialWired
Sains
1 bulan lalu
168 dibaca

Penemuan Galaksi Infinity Menguak Lubang Hitam Supermasif Primordial

Mengungkap Rahasia Singularitas: Titik Mati Ruang dan Waktu di Alam SemestaQuantaMagazine
Sains
3 bulan lalu
255 dibaca

Mengungkap Rahasia Singularitas: Titik Mati Ruang dan Waktu di Alam Semesta

James Webb Temukan Galaksi Tertua Bukti Epok Reionisasi Semakin AwalReuters
Sains
5 bulan lalu
204 dibaca

James Webb Temukan Galaksi Tertua Bukti Epok Reionisasi Semakin Awal

Penemuan Lubang Hitam Supermasif di Awan Magellan Besar yang Terdekat dengan Bima SaktiReuters
Sains
6 bulan lalu
197 dibaca

Penemuan Lubang Hitam Supermasif di Awan Magellan Besar yang Terdekat dengan Bima Sakti

Misteri Singularity Lubang Hitam: Jalan Menuju Teori Gravitasi Kuantum BaruQuantaMagazine
Sains
6 bulan lalu
157 dibaca

Misteri Singularity Lubang Hitam: Jalan Menuju Teori Gravitasi Kuantum Baru

James Webb Ungkap Aktivitas Chaotic di Sekitar Lubang Hitam Sagittarius A*Reuters
Sains
6 bulan lalu
254 dibaca

James Webb Ungkap Aktivitas Chaotic di Sekitar Lubang Hitam Sagittarius A*