Apa yang Dapat Diajarkan Nyanyian Burung kepada Kita Tentang Bahasa Manusia?
Courtesy of QuantaMagazine

Apa yang Dapat Diajarkan Nyanyian Burung kepada Kita Tentang Bahasa Manusia?

21 Nov 2024, 07.00 WIB
41 dibaca
Share
Dalam episode podcast "The Joy of Why," Janna Levin berbincang dengan ilmuwan saraf Erich Jarvis tentang hubungan antara bahasa manusia, nyanyian burung, dan kemampuan belajar vokal pada hewan. Mereka menjelaskan bahwa meskipun bahasa manusia terlihat unik, banyak spesies lain juga memiliki cara komunikasi yang kompleks, seperti burung, kelelawar, dan gajah. Penelitian menunjukkan bahwa ada struktur otak yang mirip antara manusia dan hewan yang dapat belajar vokal, yang menunjukkan bahwa kemampuan ini mungkin telah berevolusi secara independen di berbagai spesies.
Jarvis juga menjelaskan bahwa kemampuan untuk belajar vokal tidak hanya terbatas pada manusia, tetapi juga ditemukan pada beberapa mamalia dan burung, seperti burung penyanyi dan burung beo. Mereka membahas bagaimana kemampuan ini berkaitan dengan perkembangan otak dan bagaimana gen tertentu dapat mempengaruhi kemampuan berbicara dan memahami bahasa. Selain itu, mereka menyoroti pentingnya penelitian ini untuk memahami gangguan komunikasi pada manusia dan potensi terapi gen di masa depan.

Pertanyaan Terkait

Q
Apa yang menjadi fokus penelitian Erich Jarvis?
A
Fokus penelitian Erich Jarvis adalah pada perilaku dan neurogenetik, khususnya dalam memahami mekanisme di balik bahasa dan pembelajaran vokal pada burung.
Q
Bagaimana burung dan mamalia berkomunikasi?
A
Burung dan mamalia berkomunikasi melalui berbagai cara, termasuk suara, gerakan, dan sinyal lainnya, dengan beberapa spesies memiliki kemampuan vokal yang lebih kompleks.
Q
Apa perbedaan antara bahasa dan ucapan?
A
Bahasa adalah sistem komunikasi yang lebih luas yang mencakup aturan dan struktur, sedangkan ucapan adalah bentuk fisik dari bahasa yang dihasilkan melalui suara.
Q
Mengapa hanya beberapa spesies yang dapat belajar vokal?
A
Hanya beberapa spesies yang dapat belajar vokal karena adanya evolusi yang berbeda dan kemampuan neurologis yang diperlukan untuk meniru suara.
Q
Apa relevansi penelitian ini terhadap gangguan komunikasi pada manusia?
A
Penelitian ini relevan terhadap gangguan komunikasi pada manusia karena dapat memberikan wawasan tentang dasar biologis dan genetik dari kemampuan berbicara dan mendengar.