Worldline Ganti CFO dan Fokus Kembali untuk Pulihkan Pertumbuhan dan Arus Kas
Courtesy of YahooFinance

Worldline Ganti CFO dan Fokus Kembali untuk Pulihkan Pertumbuhan dan Arus Kas

Artikel ini bertujuan menginformasikan perubahan strategi dan kepemimpinan di Worldline yang dilakukan untuk mengembalikan pertumbuhan dan arus kas, sekaligus menghadapi tantangan pasar pembayaran Eropa yang berubah.

15 Sep 2025, 22.37 WIB
87 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
  • Worldline melakukan reformasi kepemimpinan untuk meningkatkan fokus pada bisnis pembayaran inti.
  • CFO baru, Srikanth Seshadri, diharapkan dapat memimpin transformasi dan penghematan biaya.
  • Perusahaan berencana melakukan divestasi untuk memperbaiki arus kas dan kinerja finansial.
Paris, Perancis - Worldline, perusahaan penyedia layanan pembayaran asal Paris, melakukan perubahan besar pada jajaran eksekutifnya di tengah tantangan pasar pembayaran Eropa yang terus berubah. Srikanth Seshadri, veteran dari Alstom, ditunjuk menggantikan Gregory Lambertie sebagai CFO mulai 8 September 2025. Perubahan ini juga diikuti pengangkatan Anika Grant dan Madalena Cascais Tomé ke posisi strategis lainnya.
Perusahaan mengalami penurunan arus kas bebas lebih dari 50% pada paruh pertama 2025, turun dari €82 juta menjadi hanya €40 juta. Hal ini disebabkan oleh berbagai tekanan ekonomi dan perubahan ekosistem pasar pembayaran di Eropa. Untuk memperbaiki kondisi keuangan, Worldline fokus pada pengendalian biaya dan menargetkan penghematan tambahan sebesar €50 juta hingga akhir tahun.
Sebagai bagian dari strategi restrukturisasi, Worldline berencana melepas divisi Mobility & e-Transactional Services senilai sekitar €410 juta. Transaksi ini diharapkan selesai pada paruh pertama tahun 2026 dan akan membantu perusahaan fokus kembali pada bisnis pembayaran inti yang menjadi kekuatannya.
Manajemen baru, yang dinahkodai oleh CEO Pierre-Antoine Vacheron, mengusung mandat untuk melakukan transformasi cepat dan efisien. Mereka bertekad mengembalikan pertumbuhan pendapatan serta meningkatkan arus kas yang sangat penting untuk kelangsungan bisnis di tengah persaingan ketat dan perubahan pasar.
Meskipun perusahaan menghadapi kerugian besar akibat penurunan nilai goodwill sebesar €4,1 miliar pada semester pertama 2025, langkah terstruktur dalam merestrukturisasi tim dan bisnis inti diyakini akan membawa Worldline ke arah perbaikan dalam waktu dekat, khususnya di tahun 2026.
Referensi:
[1] https://finance.yahoo.com/news/alstom-alum-takes-worldline-cfo-153737178.html

Analisis Ahli

Pierre-Antoine Vacheron
"Transformasi mendalam dan fokus pada pertumbuhan serta cash flow akan menentukan keberhasilan jangka panjang Worldline di pasar Eropa yang kompetitif."

Analisis Kami

"Penggantian CFO dan penataan ulang tim eksekutif adalah langkah tepat di waktu kritis, mengingat penurunan tajam dalam cash flow dan tantangan pasar pembayaran Eropa yang persisten. Namun, kesuksesan transformasi ini sangat bergantung pada kemampuan manajemen baru untuk mengeksekusi penghematan biaya dan strategi divestasi secara efektif."

Prediksi Kami

Dengan restrukturisasi kepemimpinan dan fokus ulang pada bisnis inti, Worldline kemungkinan akan berhasil meningkatkan efisiensi dan pulih dalam cash flow pada 2026, terutama setelah melepas divisi non-inti.

Pertanyaan Terkait

Q
Siapa yang menjabat sebagai CFO baru Worldline?
A
Srikanth Seshadri diangkat sebagai CFO baru Worldline.
Q
Apa tujuan utama dari perubahan kepemimpinan di Worldline?
A
Tujuan utama dari perubahan kepemimpinan adalah untuk mentransformasi Worldline dan mengembalikannya ke jalur pertumbuhan dan generasi arus kas.
Q
Apa yang terjadi dengan CFO sebelumnya, Gregory Lambertie?
A
Gregory Lambertie meninggalkan posisinya untuk mengejar peluang lain setelah lebih dari tiga tahun menjabat.
Q
Apa yang dimaksud dengan divestasi yang dilakukan oleh Worldline?
A
Divestasi yang dilakukan oleh Worldline adalah penjualan lini bisnis Mobility & e-Transactional Services kepada Magellan Partners.
Q
Mengapa Worldline mengalami penurunan arus kas bebas?
A
Worldline mengalami penurunan arus kas bebas akibat tantangan di pasar pembayaran Eropa dan kinerja bisnis yang tidak memuaskan.