Kenapa Saham Snowflake Jadi Besar Karena AI dan Data Center
Courtesy of YahooFinance

Kenapa Saham Snowflake Jadi Besar Karena AI dan Data Center

Memberikan informasi penting dan analisis mengenai potensi investasi pada saham Snowflake Inc. yang sedang mengalami pertumbuhan signifikan dan peran strategisnya dalam era AI dan data center, sehingga membantu pembaca memahami peluang dan risiko terkait saham ini.

17 Sep 2025, 19.20 WIB
172 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
  • Snowflake menunjukkan pertumbuhan pendapatan yang signifikan dan momentum dalam teknologi AI.
  • Strategi AI Snowflake berpotensi mengubah cara analisis data dilakukan dalam perusahaan.
  • Saham Snowflake mengalami volatilitas, tetapi prospek jangka panjangnya dianggap menjanjikan oleh analis.
New York, Amerika Serikat - Snowflake Inc. tengah menjadi sorotan di pasar saham karena pertumbuhan pendapatan dan laba yang luar biasa. Perusahaan ini fokus pada analisis data yang memungkinkan pelanggan untuk mengolah data besar mereka secara aman di berbagai cloud publik. Salah satu alasan utama optimisme terhadap Snowflake adalah peluang besar di bidang kecerdasan buatan (AI) dan pusat data yang sedang berkembang pesat.
Stephanie Link, CIO di Hightower, menyampaikan bahwa Snowflake tumbuh laba hingga 94% dan pendapatan produknya naik 32%. Margin operasi juga mengalami peningkatan besar. Ia melihat Snowflake berada di tahap awal pengumpulan data dan memperkirakan momentum perusahaan akan terus naik seiring perkembangan AI dan data center yang mendukungnya.
Pada tahun 2024, Snowflake di bawah kepemimpinan CEO baru, Sridhar Ramaswamy, mengakselerasi rencana produk AI. Perusahaan ingin mengizinkan analisis data secara real-time dengan menggunakan agen AI melalui aplikasi internal maupun pihak ketiga. Hal ini dianggap sebagai posisi yang menguntungkan di pasar perusahaan karena melindungi dari gangguan aplikasi analitik lain yang tidak terintegrasi langsung.
Burke Wealth Management juga menyoroti bahwa harga saham Snowflake naik 53% di kuartal kedua dan hampir dua kali lipat dibandingkan dengan harga terendahnya pada September tahun sebelumnya. Model harga yang berbasis konsumsi memungkinkan perusahaan untuk menyesuaikan tarif dengan perubahan permintaan, tetapi ini juga membuat harga saham menjadi relatif volatil.
Meskipun Snowflake menjanjikan potensi pertumbuhan luar biasa berkat strategi AI dan fokus pusat data, volatilitas saham perlu diperhatikan oleh investor. Saham ini menarik untuk investasi jangka panjang dan menjanjikan potensi keuntungan besar jika strategi dan pengembangan AI mereka berjalan sesuai rencana.
Referensi:
[1] https://finance.yahoo.com/news/analyst-explains-why-she-buying-122027707.html

Analisis Ahli

Stephanie Link
"Pertumbuhan pendapatan dan margin operasi yang kuat serta momentum dari pengembangan AI dan data center membuat SNOW sangat menarik sebagai investasi jangka panjang."

Analisis Kami

"Snowflake menunjukkan potensi besar dalam memanfaatkan era AI dengan posisi uniknya yang dekat dengan data pelanggan, membuatnya sulit tersaingi oleh aplikasi analitik pihak ketiga. Namun, volatilitas harga sahamnya menuntut investor untuk memiliki kesabaran dan toleransi risiko yang cukup tinggi."

Prediksi Kami

Saham Snowflake kemungkinan akan terus mengalami volatilitas tinggi namun dengan tren kenaikan nilai saham jangka panjang yang menarik karena peran strategisnya dalam pengembangan AI dan data center.

Pertanyaan Terkait

Q
Apa alasan Stephanie Link untuk berinvestasi di Snowflake?
A
Stephanie Link berinvestasi di Snowflake karena pertumbuhan pendapatan yang tinggi dan momentum terkait AI dan data center.
Q
Bagaimana kinerja saham Snowflake di kuartal kedua?
A
Saham Snowflake naik 53% selama kuartal kedua dan hampir dua kali lipat dari titik terendah pada bulan September.
Q
Apa yang menjadi fokus strategi AI Snowflake?
A
Fokus strategi AI Snowflake adalah untuk memungkinkan analisis data dalam waktu nyata, baik melalui aplikasi internal maupun aplikasi pihak ketiga yang terhubung secara aman.
Q
Siapa CEO baru Snowflake dan apa perannya?
A
CEO baru Snowflake adalah Sridhar Ramaswamy, yang berperan dalam mempercepat pipeline produk terkait AI perusahaan.
Q
Mengapa model harga berbasis konsumsi Snowflake dianggap menguntungkan?
A
Model harga berbasis konsumsi memungkinkan Snowflake untuk menyesuaikan dengan perubahan permintaan secara efisien, menjadikannya menarik bagi investor.