Courtesy of YahooFinance

Alphabet Bergabung dengan Klub 3 Triliun Dolar, Apakah Saatnya Membeli Sahamnya?

Menganalisis apakah saham Alphabet layak dibeli saat ini setelah melewati valuasi 3 triliun dolar dan setelah putusan pengadilan utama yang mendorong pertumbuhan perusahaan di bidang AI dan iklan digital.

18 Sep 2025, 15.03 WIB

64 dibaca

Ikhtisar 15 Detik

Alphabet telah mencapai nilai pasar lebih dari $3 triliun dan merupakan pemimpin dalam industri AI.
Keputusan pengadilan baru-baru ini mengurangi risiko pemecahan perusahaan, meningkatkan prospek saham Alphabet.
Pendapatan dari layanan cloud dan iklan terus berkembang berkat penggunaan AI.

Amerika Serikat - Dalam beberapa tahun terakhir, perkembangan kecerdasan buatan (AI) mengubah tatanan perusahaan teknologi terbesar di dunia. Nvidia naik ke posisi teratas dengan valuasi lebih dari 4 triliun dolar. Alphabet, pemilik Google, kini melewati valuasi 3 triliun dolar, menyamai Apple dan Microsoft, setelah keputusan pengadilan yang mengurangi ancaman pemisahan bisnis mereka.

Google, mesin pencari nomor satu di dunia, dan Google Cloud sebagai bisnis utama Alphabet, mendapat dorongan kuat dari AI. Pendapatan Google Cloud naik 32% mencapai lebih dari 13 miliar dolar di kuartal terakhir, berkat kontribusi produk AI generatif dan infrastruktur AI yang semakin dibutuhkan oleh pelanggan bisnis.

Alphabet juga menggunakan kecerdasan buatan untuk meningkatkan performa iklan di platform Google Search. Model bahasa besar mereka, Gemini, memperbaiki target iklan sehingga menghasilkan hasil yang lebih baik, yang sangat penting karena iklan adalah sumber pendapatan terbesar perusahaan.

Sebelumnya ada kekhawatiran tentang gugatan antitrust yang bisa memaksa Alphabet memecah bisnisnya agar persaingan lebih seimbang. Namun, putusan terbaru menyelamatkan perusahaan dari dijualnya Chrome dan Android, meskipun mereka harus berbagi data pencarian dengan pesaing. Keputusan ini menambah keyakinan pasar dan mendorong kenaikan nilai saham.

Dengan valuasi saat ini yang relatif masuk akal di angka 25 kali pendapatan masa depan dan posisi kuat di AI serta bisnis iklan digital, waktu ini dianggap tepat untuk masuk ke saham Alphabet. Namun, investor harus tetap waspada terhadap kompetisi di segmen cloud dan kebutuhan investasi tinggi di teknologi AI.

Referensi:
[1] https://finance.yahoo.com/news/ai-stock-just-joined-apple-080300576.html

Analisis Ahli

Adria Cimino

"Menilai bahwa keputusan pengadilan telah menghilangkan risiko terbesar dan membuat saham Alphabet lebih menarik, terutama karena kekuatan perusahaan dalam AI dan pendapatan iklan digital."

Analisis Kami

"Alphabet menunjukkan ketahanan luar biasa dalam menghadapi tekanan regulasi dan mampu memanfaatkan AI untuk memperkuat posisi bisnis inti mereka. Ini adalah kesempatan bagus untuk investor yang melihat potensi jangka panjang dalam dominasi AI dan digital advertising yang terus berkembang."

Prediksi Kami

Alphabet kemungkinan akan terus mengalami pertumbuhan pendapatan yang solid dari iklan dan cloud, didorong oleh semakin pentingnya AI, sehingga sahamnya berpotensi meningkat dalam jangka panjang walaupun persaingan dan regulasi tetap menjadi tantangan.

Pertanyaan Terkait

Apa yang dicapai oleh Alphabet baru-baru ini dalam hal nilai pasar?

Alphabet baru-baru ini mencapai nilai pasar lebih dari $3 triliun.

Bagaimana AI berperan dalam peningkatan pendapatan Alphabet?

AI berperan dalam peningkatan pendapatan Alphabet dengan membantu layanan cloud dan meningkatkan hasil iklan melalui model bahasa besar Gemini.

Apa risiko yang dihadapi oleh Alphabet terkait dengan klaim antitrust?

Risiko yang dihadapi oleh Alphabet terkait dengan klaim antitrust adalah potensi pemecahan perusahaan dan persaingan yang meningkat.

Mengapa sekarang dianggap waktu yang baik untuk membeli saham Alphabet?

Sekarang dianggap waktu yang baik untuk membeli saham Alphabet karena keputusan pengadilan yang menguntungkan dan pertumbuhan yang kuat dalam pendapatan.

Apa saja perusahaan lain yang termasuk dalam klub $3 triliun?

Perusahaan lain yang termasuk dalam klub $3 triliun adalah Apple dan Microsoft.