
Penemuan Baru dalam Berlian Ungkap Rahasia Mantel Bumi yang Dalam
Memberikan bukti langsung tentang keberadaan paduan logam nikel-besi dan karbonat kaya nikel di dalam mantel Bumi serta memahami proses pembentukan berlian dan kaitannya dengan aktivitas vulkanik.
23 Sep 2025, 17.26 WIB
45 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- Intan dapat memberikan wawasan berharga tentang proses geologis di dalam Bumi.
- Penemuan paduan logam nikel dan karbonat kaya nikel memberikan dukungan terhadap teori pembentukan intan.
- Temuan ini dapat membantu memahami bagaimana elemen dalam mantel Bumi berkontribusi pada aktivitas vulkanik.
Voorspoed, Afrika Selatan - Penelitian terbaru dari Hebrew University of Jerusalem menemukan bukti langsung keberadaan paduan logam nikel-besi dan karbonat kaya nikel di dalam mantel Bumi pada kedalaman 280 hingga 470 kilometer di bawah permukaan. Penemuan ini diperoleh dari inklusi kecil yang terperangkap dalam berlian dari tambang Voorspoed di Afrika Selatan.
Berlian tersebut tidak hanya berfungsi sebagai batu permata, tetapi juga sebagai kapsul waktu yang merekam kondisi kimia dan fisika di dalam mantel selama jutaan tahun. Inklusi ini memperlihatkan interaksi kimia yang selama ini hanya bisa diprediksi oleh model ilmiah, termasuk pembentukan paduan logam dan karbonat yang biasanya tidak bisa hidup berdampingan.
Reaksi kimia yang ditemukan menunjukkan proses redoks metasomatik yang terjadi ketika cairan kaya karbonat yang teroksidasi bertemu dengan batuan mantel yang mengandung logam tereduksi. Proses ini menghasilkan pembentukan berlian dan mengoksidasi batuan di sekitarnya, memberikan gambaran baru tentang bagaimana berlian terbentuk di kedalaman tersebut.
Hasil penelitian juga menawarkan penjelasan mengapa berlian sering mengandung atom nikel dalam struktur kristalnya. Temuan ini memperkuat teori bahwa berlian terbentuk dari reaksi antara fluida karbonat dari lempeng tektonik yang tenggelam dan logam di mantel atas, yang juga mempengaruhi pembentukan magma vulkanik seperti kimberlit.
Referensi:
[1] https://interestingengineering.com/science/deep-earth-diamonds-reveal-hidden-chemistry
[1] https://interestingengineering.com/science/deep-earth-diamonds-reveal-hidden-chemistry
Analisis Ahli
Yaakov Weiss
"Ini adalah bukti langka dari proses kimia di mantel yang mengungkapkan bagaimana berlian terbentuk dan interaksi kimia kompleks di kedalaman."
Peneliti Geologi Universitas Cambridge
"Temuan ini menguatkan model teoritis mengenai keberadaan logam nikel-besi dan karbonat di mantel sekaligus membuka jalan baru untuk studi mantel bumi."
Analisis Kami
"Penemuan inklusi paduan logam dan karbonat dalam berlian membuka paradigma baru tentang proses kimia yang terjadi di bawah mantel yang sebelumnya hanya bisa diprediksi melalui model teoretis. Studi ini menegaskan pentingnya metode analisis mikroskopis untuk mengungkap rahasia dalam bumi bagian dalam yang tak terjamah."
Prediksi Kami
Penelitian ini dapat mendorong studi lebih lanjut tentang bagaimana elemen ringan dan logam dalam mantel memengaruhi aktivitas vulkanik dan pembentukan berlian, serta membantu eksplorasi sumber daya mineral dalam mantel Bumi di masa depan.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang ditemukan oleh tim peneliti dari Universitas Ibrani Yerusalem?A
Tim peneliti menemukan bukti langsung adanya paduan logam nikel-besi dan karbonat kaya nikel di dalam mantel Bumi.Q
Dari mana asal intan yang digunakan dalam penelitian ini?A
Intan yang digunakan dalam penelitian ini berasal dari tambang Voorspoed di Afrika Selatan.Q
Apa yang dimaksud dengan reaksi metasomatik yang ditemukan dalam penelitian ini?A
Reaksi metasomatik yang ditemukan terjadi saat lelehan kaya karbon yang teroksidasi menyusup ke dalam batuan mantel yang mengandung logam.Q
Mengapa intan dianggap sebagai kapsul waktu untuk proses di dalam Bumi?A
Intan dianggap sebagai kapsul waktu karena menyimpan reaksi kimia yang terjadi jauh di dalam Bumi, yang tidak dapat dilihat secara langsung.Q
Bagaimana temuan ini membantu memahami pembentukan gunung berapi?A
Temuan ini membantu menjelaskan bagaimana elemen seperti karbon dan kalium dapat memperkaya mantel dan berkontribusi pada pembentukan magma vulkanik.