Courtesy of YahooFinance

Bitcoin Turun di Bawah Rp 1.81 triliun ($110.000 M) eski ETF Catat Aliran Dana Masuk Besar

Memberikan gambaran kondisi pasar Bitcoin terbaru, termasuk faktor-faktor yang mempengaruhi harga, aktivitas korporasi dalam mengakumulasi aset Bitcoin, serta sinyal teknikal yang dapat membantu investor memprediksi kemungkinan pergerakan harga Bitcoin selanjutnya.

26 Sep 2025, 02.41 WIB

131 dibaca

Ikhtisar 15 Detik

Harga Bitcoin mengalami penurunan signifikan, jatuh di bawah $110.000.
ETF Bitcoin menunjukkan tanda-tanda ketahanan meskipun ada arus keluar yang signifikan di awal minggu.
Permintaan korporasi untuk Bitcoin tetap kuat, dengan beberapa perusahaan terus melakukan pembelian.

Amerika Serikat - Harga Bitcoin baru-baru ini mengalami penurunan hingga menembus level Rp 1.81 juta ($110.000) untuk pertama kalinya sejak awal September. Hal ini terjadi di tengah melemahnya pasar aset berisiko global yang membuat investor lebih berhati-hati. Meskipun begitu, beberapa perusahaan di Amerika Serikat memanfaatkan harga turun tersebut untuk menambah kepemilikan Bitcoin mereka.

Dana masuk ke ETF Bitcoin di AS mencatat Rp 3.96 triliun ($241 juta) pada hari Rabu setelah mengalami penarikan dana sebesar Rp 7.66 triliun ($466 juta) selama dua hari sebelumnya. ETF yang dikelola oleh perusahaan besar seperti BlackRock, Ark Invest, dan Fidelity menjadi yang terbanyak menerima aliran dana masuk, menandakan kepercayaan institusional masih cukup kuat meski pasar sedang melemah.

Salah satu perusahaan yang konsisten dalam mengakumulasi Bitcoin adalah DCC Enterprises, yang membeli tambahan 50 BTC senilai Rp 90.45 miliar ($5,5 juta) , sehingga total aset Bitcoin mereka mencapai 1.058 BTC. CEO Norma Chu menyatakan bahwa perusahaan berambisi mengakumulasi 10.000 BTC hingga akhir tahun 2025, dan laporan menunjukkan hasil investasi BTC mereka meningkat lebih dari 1.500% sejak mereka memulai teori itu pada Mei 2025.

Indikator teknikal menunjukan momentum bearish dengan RSI berada di angka 37,17, yang berarti masih ada ruang untuk penurunan harga lebih lanjut sebelum masuk ke kondisi oversold. Pola gelombang Elliott pada grafik juga mendukung kemungkinan penurunan lebih dalam dalam fase koreksi saat ini, dengan level support berikutnya diprediksi berada di kisaran Rp 1.67 juta ($101.500) dan jika gagal bertahan, bisa turun ke Rp 1.50 juta ($91.352) .

Namun, ada potensi untuk rebound jika Bitcoin mampu menembus level resistance penting seperti Rp 1.88 juta ($114.100) (mid-Bollinger Band) dan Rp 1.95 juta ($118.600) (upper-Bollinger Band). Secara keseluruhan, meskipun ada tekanan dari kondisi makroekonomi global, masuknya dana institusi besar memberikan penahan sementara terhadap tekanan harga Bitcoin.

Referensi:
[1] https://finance.yahoo.com/news/bitcoin-dips-below-110k-etfs-194148966.html

Analisis Ahli

Michael Saylor

"Melihat tekanan harga saat ini sebagai peluang besar untuk membeli Bitcoin, karena permintaan institusional masih kuat dan potensi jangka panjangnya tetap solid."

Cathie Wood

"Penurunan jangka pendek tidak mengurangi keyakinan kami terhadap inovasi blockchain dan potensi pertumbuhan Bitcoin dalam portofolio perusahaan."

Analisis Kami

"Pasar Bitcoin saat ini mengalami tekanan yang signifikan akibat faktor makro ekonomi global yang tetap tidak stabil, meskipun ada dorongan beli dari institusi besar. Investor sebaiknya berhati-hati karena pola teknikal menunjukkan risiko koreksi yang cukup besar, namun tetap waspada terhadap peluang rebound setelah level support diuji."

Prediksi Kami

Jika Bitcoin gagal bertahan di level support $101.500, kemungkinan koreksi harga yang lebih dalam hingga sekitar $91.352 akan terjadi, sementara rebound kunci akan membutuhkan Bitcoin untuk menembus level resistance di sekitar $114.100 hingga $118.600.