Bisakah Trump Mengembalikan Tembaga ke Tangannya? Tantangan Produksi AS
Courtesy of YahooFinance

Bisakah Trump Mengembalikan Tembaga ke Tangannya? Tantangan Produksi AS

Menguraikan tantangan dan potensi pengembangan industri tembaga domestik AS dalam menghadapi ketergantungan impor dan dominasi pengolahan tembaga dari China, serta kebijakan tarif yang diterapkan pemerintahan Trump untuk meningkatkan produksi lokal.

26 Sep 2025, 22.23 WIB
161 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
  • AS memiliki cadangan tembaga yang melimpah, tetapi masih bergantung pada impor untuk memenuhi permintaan.
  • Tarif yang diusulkan tidak langsung menyelesaikan masalah ketergantungan pada pemrosesan tembaga domestik.
  • Meningkatkan kapasitas pemrosesan tembaga di AS memerlukan investasi besar dan reformasi regulasi yang signifikan.
Arizona, Amerika Serikat - Amerika Serikat memiliki cadangan tembaga yang cukup besar, sekitar 5,5% dari cadangan dunia, dan menempati posisi keenam dalam kepemilikan cadangan global. Namun, negara ini telah lama bergantung pada impor tembaga untuk memenuhi kebutuhan sektor energi, pertahanan, dan teknologi. Pada tahun 2024, AS mengimpor sekitar 810.000 ton tembaga murni senilai 10 miliar dolar AS, meningkat 5% dibanding tahun sebelumnya.
Pemerintahan Trump sejak awal berusaha mengurangi ketergantungan impor dengan mendukung produksi tembaga domestik. Salah satu kebijakan utama adalah pemberlakuan tarif 50% pada produk tembaga setengah jadi seperti kawat dan pipa, sementara tarif pada tembaga murni akan berlaku secara bertahap mulai tahun 2027. Namun, pengumuman ini justru menyebabkan harga tembaga di pasar berjangka turun tajam, karena tarif yang dikenakan dianggap kurang keras dari perkiraan pasar.
Salah satu masalah utama AS dalam mengembangkan industri tembaga adalah dominasi China dalam pemurnian tembaga dunia. China menguasai sekitar 97% kapasitas pemurnian global, dengan berbagai dukungan finansial dan pasar yang membuat mereka sangat kompetitif. AS hanya memiliki dua smelter utama dan tidak ada rencana serius untuk menambah kapasitas baru karena biaya operasional yang negatif dan tantangan persaingan dengan China.
Selain itu, proses perizinan tambang baru di AS sangat lambat dan birokratis, memerlukan waktu 7-10 tahun dengan banyak peraturan dan campur tangan dari berbagai tingkat pemerintahan. Pemerintah Trump mencoba mempercepat proses ini melalui program FAST-41 untuk proyek mineral kritis, meningkatkan transparansi dan koordinasi antar lembaga. Meskipun demikian, hambatan regulasi tetap menjadi tantangan besar dalam memperluas produksi tembaga domestik.
Meski produksi tambang tembaga di AS diperkirakan tumbuh cukup signifikan dengan CAGR 6,5% hingga 2030, kesenjangan besar antara produksi dan konsumsi tembaga yang diproses di dalam negeri masih akan menyulitkan AS untuk mencapai swasembada. Investasi besar-besaran dan perbaikan regulasi serta pengembangan industri daur ulang tembaga sangat dibutuhkan agar AS tidak terus bergantung pada impor untuk menghadapi permintaan yang terus meningkat.
Referensi:
[1] https://finance.yahoo.com/news/us-copper-rich-trump-really-152306789.html

Analisis Ahli

Jeffrey Lorch
"Tarif yang diumumkan tidak sesuai ekspektasi pasar sehingga menyebabkan penurunan harga tembaga secara drastis karena ketidaksesuaian antara prediksi dan realisasi kebijakan."
Gayathri Siripurapu
"Kapasitas pengolahan tembaga domestik yang terbatas dan tantangan regulasi membuat celah pasokan meluas, memperbesar ketergantungan pada impor di tengah persaingan global."
Ian Lange
"Investasi dalam smelter tembaga baru di AS tidak realistis saat ini karena margin keuntungan negatif dan dominasinya subsidi di sektor smelter China."

Analisis Kami

"Mendorong produksi tembaga dalam negeri harus disertai dengan reformasi besar dalam perizinan dan investasi infrastruktur pengolahan agar berdaya saing secara global. Tanpa perubahan signifikan pada hal ini, kebijakan tarif hanya akan memberi dampak minimal dan berpotensi membuat pasar tembaga AS semakin volatil."

Prediksi Kami

Meskipun produksi tambang tembaga di AS meningkat dalam beberapa tahun ke depan, sektor pengolahan tembaga domestik akan tetap tertinggal, sehingga AS akan terus bergantung pada impor tembaga karena hambatan regulasi dan investasi yang kompleks.

Pertanyaan Terkait

Q
Apa yang diusulkan oleh pemerintah AS untuk mengurangi ketergantungan pada tembaga impor?
A
Pemerintah AS, di bawah kepemimpinan Trump, mengusulkan untuk memberlakukan tarif pada produk tembaga impor untuk meningkatkan produksi dalam negeri.
Q
Mengapa tarif pada produk tembaga impor tidak mencakup tembaga olahan langsung?
A
Tarif pada produk tembaga impor tidak mencakup tembaga olahan langsung karena rekomendasi untuk tarif bertahap yang dimulai pada tahun 2027.
Q
Apa tantangan utama yang dihadapi sektor pemrosesan tembaga di AS?
A
Tantangan utama yang dihadapi sektor pemrosesan tembaga di AS adalah kurangnya kapasitas pemrosesan yang memadai dan hambatan regulasi serta lingkungan.
Q
Bagaimana proyeksi pertumbuhan produksi tembaga di AS antara 2024 dan 2030?
A
Proyeksi pertumbuhan produksi tembaga di AS antara 2024 dan 2030 adalah CAGR sebesar 6,5%.
Q
Apa yang dibutuhkan AS untuk meningkatkan kapasitas pemrosesan tembaga domestik?
A
AS membutuhkan investasi besar, pengurangan regulasi, dan pengembangan infrastruktur untuk meningkatkan kapasitas pemrosesan tembaga domestik.