Bisakah Adobe Mengubah AI Generatif Jadi Mesin Pendapatan Berkelanjutan?
Courtesy of YahooFinance

Bisakah Adobe Mengubah AI Generatif Jadi Mesin Pendapatan Berkelanjutan?

Membahas apakah Adobe mampu mengubah inovasi AI generatif menjadi aliran pendapatan yang berkelanjutan, relevan bagi investor yang ingin mengetahui potensi pertumbuhan dan risiko investasi dalam konteks hype AI yang sedang berlangsung.

26 Sep 2025, 22.44 WIB
13 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
  • Adobe telah mengintegrasikan AI generatif ke dalam produk mereka, yang diharapkan dapat meningkatkan loyalitas pelanggan.
  • Meskipun saat ini ada kekhawatiran terkait monetisasi AI, hasil kuartal ketiga menunjukkan momentum yang kuat.
  • Analisis pasar menunjukkan saham Adobe mungkin undervalued, dan perusahaan berpotensi untuk tumbuh seiring dengan permintaan yang meningkat untuk solusi berbasis AI.
California, Amerika Serikat - Pasar generative AI telah menjadi sorotan besar di kalangan investor dan perusahaan teknologi utama. Adobe, sebagai salah satu perusahaan perangkat lunak terkemuka, kini diuji kemampuan monetisasi AI generatif dari sisi investasi dan pertumbuhan pendapatan yang konsisten. Meskipun hype AI tinggi, banyak pihak masih meragukan apakah inovasi ini bisa jadi sumber pendapatan yang nyata.
Adobe dikenal dengan produk unggulan seperti Creative Cloud dan Document Cloud yang telah merevolusi cara orang membuat dan mengelola konten digital. Perusahaan ini sedang agresif memasukkan teknologi AI ke dalam produknya seperti Firefly, serta fitur editing di Photoshop dan Premiere. CEO menyatakan bahwa kontribusi AI sudah menjadi bagian penting dalam pendapatan perusahaan.
Namun, saham Adobe mengalami fluktuasi yang cukup signifikan sepanjang tahun 2025, terkait optimisme AI yang membesar dan adanya kekhawatiran atas seberapa cepat perusahaan dapat memperoleh pendapatan dari fitur AI baru tersebut. Harga saham kini turun lebih dari 20% sejak awal tahun, menimbulkan keraguan di kalangan investor tentang nilai wajar saham ini.
Data keuangan kuartal ketiga menunjukkan Adobe mampu membukukan pendapatan sebesar 5,99 miliar dolar, naik 11% dibanding tahun lalu, dengan margin laba bersih yang sangat tinggi hingga 30%. Peningkatan ARR pada segmen Digital Media juga mencapai 11%, menandakan bisnis langganan Adobe tetap kuat walau persaingan ketat dari startup pendatang baru.
Para analis memiliki pandangan yang beragam: sebagian optimistis karena peningkatan panduan dan kemajuan monetisasi AI, sementara yang lain mengkhawatirkan strategi akses terbuka Adobe bisa menunda pendapatan. Meski demikian, rata-rata target harga saham memperlihatkan potensi kenaikan hingga 33%, membawa harapan bahwa hype AI tidak cuma sementara.
Referensi:
[1] https://finance.yahoo.com/news/did-ai-bubble-just-pop-154427585.html

Analisis Ahli

Angelo Zino
"Adobe’s AI monetization is progressing ahead of expectations and conservative guidance was raised notably."
Weiss
"Adobe’s AI adoption push hasn’t yielded many benefits yet and there are concerns about market expansion from generative AI."

Analisis Kami

"Adobe memiliki keunggulan kuat sebagai pemimpin perangkat lunak kreatif dengan basis pelanggan besar, sehingga kemampuan mereka untuk mengkomersialisasikan AI sangat tergantung pada bagaimana mereka memonetisasi fitur baru tanpa mengorbankan loyalitas pengguna. Dalam jangka panjang, kesuksesan Adobe akan bergantung pada inovasi berkelanjutan dan kemampuan beradaptasi dengan pesaing yang lebih gesit seperti Canva dan Figma."

Prediksi Kami

Adobe kemungkinan akan terus mengintegrasikan AI dalam produk-produknya dan pada akhirnya berhasil meningkatkan pendapatan berulang dari fitur AI, meskipun mungkin akan menghadapi tekanan persaingan dan kritik investor dalam jangka pendek.