Membangun Ekosistem Fintech Eropa yang Berkelanjutan dan Kompetitif Global
Courtesy of YahooFinance

Membangun Ekosistem Fintech Eropa yang Berkelanjutan dan Kompetitif Global

Mendorong pembangunan ekosistem fintech di Eropa yang lebih berkelanjutan dengan memperkuat pasar modal menengah dan memperluas basis investor institusional agar perusahaan teknologi keuangan dapat tumbuh secara stabil dan mampu bersaing secara global.

27 Sep 2025, 17.00 WIB
183 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
  • Eropa memiliki potensi besar dalam sektor fintech tetapi perlu memperbaiki ekosistem pendanaan.
  • Perusahaan fintech Eropa dibangun di atas fondasi yang lebih kuat meskipun menghadapi tantangan dalam akses modal.
  • Pentingnya membangun pasar yang memungkinkan perusahaan skala menengah untuk berkembang dan terdaftar secara lokal.
Eropa, Eropa - Eropa memiliki lebih dari 9.000 perusahaan fintech yang berkembang pesat dan dikenal secara global dengan nama-nama besar seperti Wise, Klarna, dan Revolut. Namun, setelah sempat mengalami lonjakan investasi besar pada tahun 2021, pendanaan pada tahun-tahun berikutnya kembali stabil di level yang lebih realistis, yaitu sekitar angka yang terlihat pada 2019. Hal ini menandai pergeseran dari antusiasme yang berlebihan ke fokus pada pertumbuhan yang berkelanjutan dan stabil.
Salah satu tantangan utama di Eropa adalah konsentrasi pendanaan pada perusahaan besar. Pada 2025, dua kesepakatan terbesar saja menyumbang hampir setengah dari total pendanaan fintech, sehingga perusahaan kecil hingga menengah kurang mendapatkan akses modal yang cukup. Berbeda dengan Amerika Serikat yang memiliki pasar modal lebih dalam dan beragam, pendanaan di Eropa didominasi oleh venture capital dan investor korporasi, sehingga keberlanjutan pendanaan yang lebih tersebar masih belum optimal.
Eropa juga memiliki backlog besar nilai unicorn teknologi sebesar €300 miliar yang menunggu untuk go public, namun dengan kecepatan listing saat ini, dibutuhkan waktu hampir satu dekade agar seluruh perusahaan tersebut dapat listing di bursa. Kriteria IPO saat ini juga telah menjadi lebih ketat, sehingga perusahaan harus mencapai tingkat pendapatan yang cukup besar untuk bisa masuk pasar modal, sementara banyak yang bisa tumbuh sukses tanpa harus mencapai tahap itu.
Meski demikian, pasar exit perusahaan berkapitalisasi menengah di Eropa sangat aktif dan kompetitif, dengan sekitar 1.000 exit teknologi bernilai antara Rp 1.64 triliun ($100 juta) sampai Rp 8.22 triliun ($500 juta) setiap tahun, setara dengan pasar Amerika Serikat. Hal ini didukung oleh peran besar dari private equity yang melakukan banyak akuisisi mid-cap, sehingga memberikan hasil konstan yang tidak terlalu bergantung pada IPO besar.
Untuk masa depan, Eropa perlu membuka jalur lebih fleksibel bagi perusahaan untuk bisa listing di bursa lokal dan membangun basis investor institusional yang lebih kuat, seperti dana pensiun dan dana kekayaan suverain. Langkah ini penting agar perusahaan fintech kecil dan menengah dapat memperoleh modal yang cukup untuk tumbuh, bersaing secara global, dan memperkuat ekosistem teknologi yang lestari di benua tersebut.
Referensi:
[1] https://finance.yahoo.com/news/europe-must-build-better-public-100000719.html

Analisis Ahli

Anne Boden
"Pasar modal menengah yang kuat sangat penting untuk menumbuhkan perusahaan fintech yang tahan banting tanpa bergantung pada gelombang pendanaan besar."
Chris Skinner
"Pendanaan yang tersebar dan investor institusional yang aktif akan memperkuat ekosistem fintech Eropa secara fundamental."

Analisis Kami

"Eropa harus lebih kalem dan fokus memperkuat permukaan pasar modal menengah yang selama ini kurang mendapat perhatian, karena kelebihan konsentrasi pendanaan hanya akan mematikan potensi skala perusahaan yang lebih kecil. Dengan memperkuat keterlibatan investor institusional, Eropa berpeluang menciptakan ekosistem fintech yang lebih tangguh dan relevan secara global tanpa harus terjebak dalam gelembung investasi yang mudah runtuh."

Prediksi Kami

Dalam 5 sampai 7 tahun ke depan, pendanaan fintech Eropa akan tumbuh secara bertahap dan berkelanjutan, dengan lebih banyak perusahaan menengah yang mampu mengakses modal dan melakukan IPO di bursa lokal, membantu mendorong ekosistem teknologi yang lebih matang dan stabil.

Pertanyaan Terkait

Q
Berapa banyak fintech yang ada di Eropa dan Amerika Serikat?
A
Eropa memiliki lebih dari 9.000 fintech, sedangkan Amerika Serikat memiliki lebih dari 13.000 fintech.
Q
Apa yang dicapai oleh fintech Eropa pada paruh pertama tahun 2025?
A
Fintech Eropa mengumpulkan €3,6 miliar pada paruh pertama tahun 2025, 23% lebih tinggi dibandingkan periode yang sama pada tahun 2024.
Q
Mengapa 2021 dianggap sebagai tahun yang tidak normal untuk investasi fintech?
A
2021 dianggap sebagai tahun yang tidak normal karena merupakan gelembung yang didorong oleh likuiditas dengan investasi ventura yang mencapai rekor tertinggi.
Q
Apa tantangan utama yang dihadapi pasar fintech Eropa saat ini?
A
Tantangan utama adalah membangun ekosistem yang berkelanjutan dan mengatasi permintaan berlebih untuk modal di pasar mid-market.
Q
Apa yang perlu dilakukan Eropa untuk meningkatkan akses modal bagi perusahaan mid-cap?
A
Eropa perlu membuka lebih banyak jalur untuk investasi mid-cap dan memberikan fleksibilitas dalam listing perusahaan di bursa saham.