Courtesy of YahooFinance
Nebius: Transformasi Yandex Jadi Raksasa Infrastruktur AI dan Peluang Investasi
Menganalisis apakah saham Nebius Group, perusahaan infrastruktur AI yang dulunya Yandex, layak dibeli saat ini dengan mempertimbangkan pertumbuhan dan valuasi perusahaan setelah rebranding dan fokus bisnis baru.
01 Okt 2025, 14.55 WIB
165 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- Nebius mengalami pertumbuhan pesat dalam infrastruktur AI setelah rebranding dari Yandex.
- Kemitraan yang kuat dengan Microsoft menjadi pendorong utama pertumbuhan pendapatan Nebius.
- Nebius berencana untuk meningkatkan kapasitas data centernya secara signifikan dalam beberapa tahun ke depan.
Finlandia, Rusia, Amerika Serikat, Prancis, Islandia, Inggris - Nebius, sebelumnya dikenal sebagai Yandex, adalah perusahaan teknologi besar Rusia yang harus mengubah arah bisnisnya akibat sanksi ekonomi yang melumpuhkan operasinya di Rusia. Untuk bertahan, perusahaan melepas sebagian besar aset Rusia dan mengubah dirinya menjadi penyedia layanan infrastruktur AI berbasis cloud dengan fokus internasional. Pada Oktober 2024, Nebius kembali diperdagangkan di Nasdaq dengan harga pembukaan Rp 23.50 juta ($14,29) dan kini sudah meningkat tajam menjadi sekitar Rp 1.81 juta ($110) per saham, menandai awal baru bagi perusahaan ini.
Nebius mengoperasikan beberapa pusat data utama yang dimilikinya sendiri maupun melalui perjanjian sewa di Finlandia, Missouri, Prancis, dan Islandia. Mereka juga sedang membangun pusat data baru di New Jersey dan memperluas kapasitas dengan perjanjian baru di Inggris. Infrastruktur pusat data tersebut dilengkapi dengan GPU Nvidia terbaru yang sangat diperlukan untuk aplikasi AI. Hal ini memungkinkan Nebius melayani perusahaan yang membutuhkan kekuatan pemrosesan AI tanpa harus membeli dan mengelola hardware mahal itu sendiri.
Perpaduan antara penawaran hardware GPU dengan layanan terkelola seperti Kubernetes dan PostgreSQL membedakan Nebius dari kompetitor seperti CoreWeave, yang lebih fokus pada pemrosesan beban kerja intensif GPU saja. Nvidia sendiri memiliki saham minoritas di Nebius, menunjukkan kepercayaan dan dukungan dari raksasa chip tersebut. Nebius juga mengamankan kontrak AI besar selama lima tahun senilai Rp 286.14 triliun ($17,4 miliar) bersama Microsoft, yang akan menjadi pendorong utama pertumbuhan pendapatan di masa depan.
Pendapatan Nebius melonjak 462% di tahun 2024 menjadi Rp 1.93 triliun ($117,5 juta) dan diperkirakan tumbuh dengan laju tahunan sebesar 231% hingga mencapai Rp 69.89 triliun ($4,25 miliar) pada tahun 2027. Meski EBITDA masih negatif pada 2024, analis memperkirakan akan positif mulai 2026 dan mencapai Rp 14.01 triliun ($852 juta) pada 2027. Ekspansi kapasitas data center dari 190 megawatt ke 1 gigawatt dan pendanaan Rp 49.34 triliun ($3 miliar) akan sangat mendukung target pertumbuhan ini. Valuasi pasar saat ini sekitar 6 kali penjualan proyeksi 2027, menunjukkan harga saham yang masih berpotensi menarik.
Meski demikian, investasi di Nebius tidaklah tanpa risiko karena perusahaan akan terus membakar kas, menambah utang, dan menerbitkan saham baru untuk mendanai ekspansi. Keberhasilan jangka panjang akan bergantung pada kemampuan mereka mengembangkan bisnis dan mempertahankan kemitraan strategis utama. Secara keseluruhan, Nebius merupakan peluang investasi yang menarik di sektor infrastruktur AI, tetapi calon investor harus siap dengan volatilitas dan risiko yang ada.
Referensi:
[1] https://finance.yahoo.com/news/nebius-group-stock-buy-075500258.html
[1] https://finance.yahoo.com/news/nebius-group-stock-buy-075500258.html
Analisis Ahli
Leo Sun
"Nebius masih layak dikoleksi sahamnya karena peluang pertumbuhan besar di sektor AI jauh melebihi risiko finansial jangka pendek."
The Motley Fool Team
"Meskipun Nebius menjanjikan, mereka lebih memilih 10 saham lain yang dianggap berpotensi menghasilkan imbal hasil jauh lebih besar dalam beberapa tahun ke depan."
Analisis Kami
"Nebius menempuh langkah cerdas dengan berfokus pada niche infrastruktur AI yang semakin dibutuhkan, namun risiko finansial dari pembakaran kas dan utang harus diwaspadai oleh investor. Meski valuasi terlihat menarik, stabilitas jangka panjang akan bergantung pada kemampuan mereka mengelola ekspansi besar-besaran dan menjaga hubungan strategis dengan pelanggan besar seperti Microsoft."
Prediksi Kami
Dengan ekspansi agresif pusat data dan kontrak besar bersama Microsoft, Nebius kemungkinan akan mengalami pertumbuhan pendapatan dan profitabilitas yang signifikan di masa depan, menjadikannya pemain utama dalam pasar infrastruktur AI berbasis cloud.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang menjadi fokus utama Nebius setelah rebranding dari Yandex?A
Nebius fokus pada perluasan bisnis infrastruktur AI setelah melepaskan aset-aset bisnisnya di Rusia.Q
Mengapa saham Nebius sempat ditangguhkan di Nasdaq?A
Saham Nebius ditangguhkan di Nasdaq pada 28 Februari 2022 akibat sanksi terhadap Rusia setelah invasi Ukraina.Q
Apa kesepakatan besar yang ditandatangani Nebius dengan Microsoft?A
Nebius menandatangani kesepakatan lima tahun senilai $17,4 miliar dengan Microsoft untuk infrastruktur AI.Q
Bagaimana perkiraan pertumbuhan pendapatan Nebius antara 2024 hingga 2027?A
Pendapatan Nebius diperkirakan tumbuh dengan CAGR 231% menjadi $4,25 miliar dari 2024 hingga 2027.Q
Apa perbedaan antara Nebius dan CoreWeave dalam konteks layanan yang mereka tawarkan?A
Nebius menawarkan layanan infrastruktur AI yang terintegrasi dengan layanan terkelola, sedangkan CoreWeave lebih fokus pada pemrosesan beban kerja intensif GPU.