Courtesy of Wired
Pada akhir tahun lalu, otoritas kesehatan AS mendapatkan informasi tentang lonjakan virus respiratori sinisial (RSV), virus musiman yang menyebabkan kematian sekitar 160.000 orang di seluruh dunia setiap tahun. Dengan menguji kadar virus di limbah publik, mereka dapat mengetahui daerah yang paling terkena dampak sebelum rumah sakit melaporkan peningkatan pasien. Sistem ini membantu rumah sakit untuk mempersiapkan perawatan yang diperlukan lebih awal, sehingga dapat mengurangi dampak dari wabah RSV, terutama pada orang tua dan anak-anak.
Penggunaan analisis limbah untuk melacak penyebaran virus mulai dikenal saat pandemi Covid-19. Kini, sistem ini juga digunakan untuk memantau RSV di beberapa negara, termasuk AS dan Kanada. Dengan cara ini, para peneliti dapat memberikan peringatan lebih awal tentang kapan musim RSV dimulai dan kapan lonjakan kasus terjadi. Meskipun ada beberapa skeptisisme tentang efektivitasnya, banyak yang percaya bahwa analisis limbah dapat membantu dalam mengatasi tantangan kesehatan masyarakat, terutama dalam menghadapi kekurangan obat saat wabah RSV terjadi.