Courtesy of YahooFinance
Pasar obligasi AS mengalami penurunan setelah Presiden terpilih Donald Trump mengancam untuk mengenakan tarif tambahan pada mitra dagang AS. Tarif baru ini mencakup 10% untuk barang dari China dan 25% untuk produk dari Meksiko dan Kanada. Hal ini menyebabkan imbal hasil obligasi pemerintah AS naik antara satu hingga empat basis poin. Sebelumnya, pasar mengalami kenaikan besar setelah pengumuman Scott Bessent sebagai kepala departemen, yang diharapkan dapat mengubah rencana Trump.
Para trader kini sedang mempertimbangkan kemungkinan penurunan suku bunga oleh Federal Reserve, yang tergantung pada kebijakan pemerintahan baru. Meskipun ada harapan untuk penurunan suku bunga lebih lanjut, peluang tersebut kini menurun menjadi sekitar 50%. Beberapa pejabat Federal Reserve menyatakan bahwa mereka masih mempertimbangkan penurunan suku bunga untuk mengatasi inflasi yang tinggi. Data ekonomi yang akan dirilis juga diharapkan dapat memberikan kejelasan mengenai arah kebijakan suku bunga ke depan.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang diancamkan oleh Donald Trump terkait tarif?A
Donald Trump mengancam untuk menerapkan tarif tambahan sebesar 10% pada barang dari China dan 25% pada produk dari Meksiko dan Kanada.Q
Siapa Scott Bessent dan apa perannya?A
Scott Bessent adalah kepala departemen yang baru dipilih yang diharapkan dapat memodifikasi rencana kebijakan ekonomi Trump.Q
Bagaimana reaksi pasar terhadap kebijakan tarif Trump?A
Reaksi pasar terhadap kebijakan tarif Trump menyebabkan kenaikan yield obligasi, setelah sebelumnya ada harapan positif dari pemilihan Bessent.Q
Apa yang dikatakan Neel Kashkari tentang suku bunga?A
Neel Kashkari menyatakan bahwa masih tepat untuk mempertimbangkan pemotongan suku bunga lebih lanjut pada bulan Desember.Q
Mengapa Mary Daly menekankan pentingnya menurunkan inflasi?A
Mary Daly menekankan pentingnya menurunkan inflasi sambil menjaga pasar tenaga kerja tetap kuat.