Courtesy of LiveScience
JWST Ungkap Detail Menakjubkan Nebula Laba-laba Merah dan Masa Depan Matahari
Menampilkan gambar dan informasi terbaru tentang nebula planet yang diambil oleh JWST untuk memahami proses terakhir dari siklus hidup bintang, yang juga memberikan wawasan tentang masa depan tata surya kita.
01 Nov 2025, 00.41 WIB
41 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- Teleskop James Webb memberikan wawasan baru tentang proses kematian bintang.
- Nebula Red Spider menunjukkan keindahan dan kompleksitas gas dan debu yang dihasilkan oleh bintang yang mati.
- Studi tentang nebula ini dapat memberikan pemahaman tentang masa depan tata surya kita.
tidak disebutkan, luar angkasa - James Webb Space Telescope (JWST) mengambil gambar luar biasa dari Nebula Laba-laba Merah menggunakan kamera inframerah dekat. Gambar ini menunjukkan gas dan debu yang dikeluarkan dari bintang yang sedang sekarat, membentuk nebula planet dengan struktur seperti kaki laba-laba.
Gambar tersebut mengungkap bahwa debu dan gas itu tersebar dalam lobus besar yang dipengaruhi oleh radiasi dari bintang pendamping yang tersembunyi, menyebabkan bentuk nebula yang unik dan dramatis. Beberapa filamen gas tampak seperti 'bulu' yang menyebar di sekitar lobus.
Astrofisikawan Mikako Matsuura menjelaskan bahwa fenomena 'bulu' ini mungkin terjadi karena keluaran materi yang tidak terus-menerus, dipengaruhi oleh interaksi dengan bintang pendamping. Namun, mekanisme pastinya masih belum diketahui dan perlu penelitian lebih lanjut.
Fenomena ini penting karena menggambarkan tahap akhir kehidupan bintang ketika bahan bakar inti habis dan bintang mengembung menjadi raksasa merah. Proses ini akan terjadi pada matahari kita dalam sekitar 5 miliar tahun dan bisa mengubah tata surya.
Jika Bumi tidak tersapu oleh perluasan matahari di masa depan, planet kita mungkin akan menyaksikan nebula indah semacam itu dengan filamen gas dan debu yang terhembus ke luar, melukiskan gambaran dramatis tentang kematian bintang seperti yang terlihat di Nebula Laba-laba Merah.
Referensi:
[1] https://www.livescience.com/space/james-webb-telescope-celebrates-halloween-with-eerie-image-of-a-dying-sun-its-what-our-own-might-look-like-one-day
[1] https://www.livescience.com/space/james-webb-telescope-celebrates-halloween-with-eerie-image-of-a-dying-sun-its-what-our-own-might-look-like-one-day
Analisis Ahli
Mikako Matsuura
"Fenomena aliran gas yang bertekstur seperti 'bulu' kemungkinan akibat ketidakteraturan dalam laju keluaran materi yang dipengaruhi oleh mass transfer dari bintang pendamping."
Analisis Kami
"Gambar JWST membuka jendela baru yang sangat penting dalam studi tahap akhir kehidupan bintang, terutama dengan detail menakjubkan yang menunjukkan interaksi kompleks antara bintang utama dan pendampingnya. Penjelasan dan dugaan tentang fenomena 'bulu' pada aliran gas ini menunjukkan bahwa proses pembentukan nebula planet jauh lebih dinamis dan beragam daripada yang pernah kita pahami sebelumnya."
Prediksi Kami
Dalam beberapa miliar tahun mendatang, matahari kita akan mengalami transformasi serupa menjadi raksasa merah dan membentuk nebula planet, yang berpotensi mengubah struktur tata surya seperti yang terlihat pada Red Spider Nebula.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang dirayakan oleh Teleskop James Webb?A
Teleskop James Webb merayakan Halloween dengan gambar menakjubkan dari Nebula Red Spider.Q
Apa yang ditunjukkan oleh gambar nebula yang diambil oleh JWST?A
Gambar tersebut menunjukkan detail dari gas dan debu yang dikeluarkan oleh bintang yang sedang mati, membentuk nebula planet.Q
Apa yang terjadi pada bintang di Nebula Red Spider?A
Bintang di Nebula Red Spider telah berubah menjadi bintang merah raksasa dan sedang melepaskan material luarnya.Q
Mengapa bintang tersebut disebut bintang merah raksasa?A
Bintang tersebut disebut bintang merah raksasa karena telah kehabisan bahan bakar hidrogen dan mulai membakar helium, menyebabkan ukurannya membesar.Q
Apa yang bisa dipelajari dari gambar nebula ini tentang masa depan tata surya kita?A
Gambar nebula ini memberikan wawasan tentang kemungkinan masa depan tata surya kita setelah matahari menjadi bintang merah raksasa.
