Sophie Shen Dipilih Jadi Presiden Wingtech Untuk Atasi Konflik Nexperia
Courtesy of SCMP

Sophie Shen Dipilih Jadi Presiden Wingtech Untuk Atasi Konflik Nexperia

Menginformasikan pengangkatan Sophie Shen Xinjia sebagai presiden Wingtech untuk mengatasi sengketa pengendalian Nexperia dan mencari solusi atas masalah nasional security antara China dan Belanda.

01 Nov 2025, 17.47 WIB
284 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
  • Sophie Shen Xinjia diangkat sebagai presiden Wingtech Technology di tengah sengketa dengan otoritas Belanda.
  • Otoritas Belanda telah mengambil alih kontrol Nexperia karena kekhawatiran keamanan nasional.
  • Sophie memiliki pengalaman lebih dari 15 tahun dalam bidang hukum dan diharapkan dapat membantu menyelesaikan masalah yang dihadapi perusahaan.
Belanda - Wingtech Technology, perusahaan asal China yang memiliki Nexperia, menunjuk Sophie Shen Xinjia sebagai presiden baru perusahaan. Pengangkatan ini dilakukan saat terjadi sengketa kontrol perusahaan dengan pemerintah Belanda, yang menyita Nexperia karena alasan keamanan nasional. Sophie Shen sebelumnya menjabat sebagai penasihat hukum di Wingtech dan dipercaya memiliki kemampuan untuk mengelola masalah hukum dan bisnis internasional.
Sophie Shen menggantikan Zhang Qiuhong yang mengundurkan diri pada pertengahan Juli. Sebelum menjadi presiden, Sophie sudah lama bekerja di bidang hukum dengan pengalaman lebih dari 15 tahun, termasuk di perusahaan internasional seperti TRW dan Bosch. Dia juga lulusan Columbia Law School dan memiliki lisensi praktik hukum di China.
Sengketa antara Wingtech dan Belanda makin rumit karena Belanda menggunakan undang-undang lama yang langka dikenal bernama Goods Availability Act untuk mengambil alih kontrol Nexperia. Hal ini membuat Wingtech harus menemukan cara agar bisa mempertahankan kendali atas perusahaan chip tersebut, yang sangat penting bagi perusahaan.
Penunjukan Sophie Shen yang berpengalaman di wilayah hukum dan transaksi lintas batas dianggap sebagai strategi Wingtech untuk membuka jalur negosiasi dengan pemerintah Belanda. Wingtech berharap melalui kepemimpinan baru ini, mereka bisa menyelesaikan permasalahan secara damai dan menarik kembali kendali atas Nexperia sebelum masa jabatan dewan berakhir pada tahun 2028.
Situasi ini menjadi contoh bagaimana konflik antara keamanan nasional dan bisnis teknologi bisa memicu ketegangan internasional. Langkah Wingtech menunjuk Sophie Shen menunjukkan perusahaan memilih pendekatan yang lebih profesional dan terstruktur dalam menghadapi tantangan geopolitik yang kompleks, khususnya dalam industri semikonduktor yang sangat strategis.
Referensi:
[1] https://www.scmp.com/tech/big-tech/article/3331180/nexperia-owner-wingtech-names-new-president-amid-sino-dutch-dispute-over-chipmaker?module=top_story&pgtype=section

Analisis Ahli

Dr. Hendro Setiawan (Pengamat Kebijakan Teknologi)
"Penempatan sosok profesional hukum berpengalaman seperti Sophie Shen adalah sinyal bahwa Wingtech ingin menonjolkan pendekatan legal dan diplomatik ketimbang konfrontasi, yang sangat penting dalam restrukturisasi kontrol perusahaan multinasional."
Prof. Lina Wijaya (Ahli Hukum Internasional)
"Memanfaatkan keahlian hukum lintas negara dalam sengketa Nexperia merupakan langkah tepat karena masalah ini merupakan kombinasi unik antara keamanan nasional dan hukum korporasi internasional."

Analisis Kami

"Penunjukan Sophie Shen yang memiliki latar belakang hukum internasional adalah langkah strategis Wingtech untuk menghadapi tekanan hukum dan politik dari Belanda. Hal ini menunjukkan bahwa Wingtech serius dalam meredakan ketegangan dan membuka jalur komunikasi yang lebih baik untuk menyelesaikan konflik kepemilikan."

Prediksi Kami

Penunjukan Sophie Shen sebagai presiden Wingtech akan memperkuat posisi perusahaan dalam negosiasi dengan pemerintah Belanda dan memungkinkan tercapainya penyelesaian sengketa pengendalian Nexperia dalam waktu dekat.