Ketegangan China-Belanda pada Nexperia Picu Kekacauan Rantai Pasokan Semikonduktor
Courtesy of SCMP

Ketegangan China-Belanda pada Nexperia Picu Kekacauan Rantai Pasokan Semikonduktor

Menjelaskan konflik antara pemerintah China dan Belanda terkait pengambilalihan perusahaan semikonduktor Nexperia serta dampaknya terhadap rantai pasokan semikonduktor global dan upaya menjaga stabilitas perdagangan internasional.

04 Nov 2025, 20.00 WIB
195 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
  • Beijing mengkritik Belanda atas ketidakmampuan untuk menyelesaikan sengketa Nexperia, yang memperburuk ketidakstabilan pasokan semikonduktor global.
  • Tindakan Belanda untuk mengambil alih Nexperia dianggap sebagai respons terhadap tekanan dari Amerika Serikat.
  • Kontrol ekspor dari Tiongkok dapat memiliki dampak besar pada industri otomotif global yang bergantung pada produk dari Nexperia.
Den Haag, Belanda - Berita ini membahas sengketa antara China dan Belanda terkait perusahaan semikonduktor Nexperia yang dimiliki oleh pihak China. Belanda mengambil alih kendali perusahaan tersebut dengan alasan keamanan nasional. Langkah ini merupakan reaksi terhadap tekanan dari Amerika Serikat yang memperluas daftar pembatasan dagang terhadap teknologi dari China.
China merasa tindakan Belanda tidak konstruktif dan menyampaikan bahwa hal ini bisa memperburuk ketidakstabilan rantai pasokan semikonduktor global yang penting bagi berbagai industri seperti otomotif dan elektronik. China kemudian membalas dengan menerapkan pembatasan ekspor pada komponen dari unit Nexperia yang ada di China.
Meskipun China memberikan pengecualian bagi pesanan chip tertentu yang patuh selama negosiasi baru-baru ini dengan Amerika Serikat, Belanda masih melanjutkan pengambilalihan kontrol tanpa menyelesaikan masalah utama. Hal ini memicu risiko gangguan yang lebih luas dan menambah ketidakpastian industri global.
Selain itu, pabrik-pabrik Nexperia di Eropa menghentikan pasokan wafer ke unit China sejak akhir Oktober, padahal sekitar 70% proses pengemasan chip dilakukan di China. Keputusan ini berpotensi memperbesar dampak negatif pada produksi dan distribusi produk teknologi yang sangat bergantung pada rantai pasokan yang kompleks dan terintegrasi.
Sengketa ini menjadi cerminan dari persaingan geopolitik antara kekuatan besar di bidang teknologi tinggi. Bagaimana konflik dan kebijakan perdagangan akan berlanjut sangat menentukan stabilitas pasar semikonduktor dunia di masa mendatang, sehingga berdampak pada sektor ekonomi global yang luas.
Referensi:
[1] https://www.scmp.com/economy/global-economy/article/3331506/china-accuses-netherlands-fuelling-chip-crisis-over-nexperia-seizure?module=china_future_tech&pgtype=section

Analisis Ahli

Dr. Arief Wicaksono (Ekonom Teknologi Indonesia)
"Langkah Belanda dan tekanan AS mencerminkan trend geopolitik yang makin tajam dalam sektor teknologi tinggi, di mana negara-negara Barat berusaha mengurangi ketergantungan pada China. Namun, kebijakan seperti ini berisiko menimbulkan friksi dagang yang berakibat pada gangguan pasokan yang luas dan kerugian ekonomi jangka panjang."

Analisis Kami

"Intervensi negara Belanda terhadap Nexperia tampak sebagai langkah yang terlalu agresif dan bisa memicu eskalasi politik dan ekonomi yang merugikan semua pihak, terutama di tengah krisis global semikonduktor. Resolusi damai yang memperhatikan kepentingan bersama harus diprioritaskan agar rantai pasokan tetap stabil dan tidak menghambat industri penting dunia."

Prediksi Kami

Ketegangan antara China dan Belanda kemungkinan akan terus meningkat dan menyebabkan gangguan yang lebih besar terhadap rantai pasokan semikonduktor global, memicu perlambatan produksi di berbagai sektor seperti otomotif dan elektronik.

Pertanyaan Terkait

Q
Apa yang disoroti oleh Beijing mengenai tindakan Belanda terhadap Nexperia?
A
Beijing menyoroti bahwa tindakan Belanda dalam sengketa Nexperia memperburuk ketidakstabilan rantai pasokan semikonduktor global.
Q
Mengapa Nexperia menjadi fokus perhatian dalam hubungan Tiongkok dan Belanda?
A
Nexperia menjadi fokus karena pemerintah Belanda mengambil alih perusahaan tersebut dengan alasan keamanan nasional, yang menimbulkan kekhawatiran di Tiongkok.
Q
Apa dampak dari kontrol ekspor yang diberlakukan oleh Tiongkok?
A
Kontrol ekspor yang diberlakukan oleh Tiongkok dapat mengganggu rantai pasokan untuk produsen mobil global yang bergantung pada produk Nexperia.
Q
Bagaimana reaksi Belanda terhadap kepemilikan Nexperia oleh pemilik Cina?
A
Belanda bereaksi dengan mengambil alih Nexperia dari pemilik Cina, yang menunjukkan pergeseran kebijakan terkait keamanan nasional dan tekanan dari AS.
Q
Apa yang diharapkan Tiongkok dari Belanda terkait masalah Nexperia?
A
Tiongkok berharap agar Belanda dapat menunjukkan sikap konstruktif dalam menyelesaikan masalah Nexperia untuk menghindari dampak negatif lebih lanjut.