Waspadai Puncak Musim Hujan 2025-2026, Siapkan Kesiapsiagaan Bencana
Courtesy of CNBCIndonesia

Waspadai Puncak Musim Hujan 2025-2026, Siapkan Kesiapsiagaan Bencana

Memberikan informasi dan peringatan dini tentang musim hujan yang semakin intensif serta potensi bencana hidrometeorologi, sekaligus menekankan pentingnya kesiapsiagaan dan sinergi antara pemerintah pusat, daerah, serta masyarakat.

05 Nov 2025, 13.45 WIB
295 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
  • Puncak musim hujan di Indonesia memerlukan kewaspadaan terhadap potensi bencana hidrometeorologi.
  • La Nina lemah diprediksi tidak memberikan dampak signifikan terhadap curah hujan pada puncak musim hujan.
  • Kolaborasi antarinstansi pemerintah sangat penting untuk kesiapsiagaan menghadapi cuaca ekstrem.
Jakarta, Indonesia - Indonesia mulai memasuki musim hujan dengan curah hujan yang semakin intensif, menandai transisi menuju puncaknya. Kepala BMKG menyampaikan bahwa fenomena La Nina lemah tengah berlangsung dan diprediksi bertahan hingga awal 2026, namun dampaknya terhadap curah hujan tidak terlalu signifikan di puncak musim hujan nanti.
Menteri Pekerjaan Umum menegaskan pentingnya kesiapsiagaan dari seluruh elemen pemerintah, termasuk pusat dan daerah, serta kolaborasi dengan TNI, Polri, dan masyarakat untuk menghadapi potensi bencana seperti banjir dan tanah longsor akibat hujan tinggi.
BMKG mencatat curah hujan kategori tinggi hingga sangat tinggi berpeluang terjadi di wilayah selatan Indonesia seperti Jawa, Bali, Nusa Tenggara Barat dan Timur, Sulawesi Selatan, sampai bagian selatan Papua. Sementara itu, sebagian wilayah lain juga berpotensi mengalami hujan dengan intensitas sedang hingga lebat di awal November 2025.
Sebagai bentuk mitigasi, BMKG bersama BNPB telah melakukan Operasi Modifikasi Cuaca di wilayah rawan seperti Jawa Tengah dan Jawa Barat dengan menggunakan armada pesawat khusus. Langkah ini diambil untuk mengurangi risiko bencana hidrometeorologi yang meningkat di musim hujan ini.
BMKG dan pemerintah mengimbau masyarakat dan pemerintah daerah agar selalu waspada dan meningkatkan koordinasi antar sektor guna mengantisipasi cuaca ekstrem. Persiapan matang dari semua pihak dinilai penting demi meminimalkan dampak bencana hidrometeorologi yang bisa terjadi.
Referensi:
[1] https://www.cnbcindonesia.com/tech/20251105133426-37-682523/la-nina-datang-bmkg-ungkap-dampaknya-di-wilayah-ri

Analisis Ahli

Teuku Faisal Fathani
"La Nina lemah yang bertahan hingga 2026 memberikan peluang terjadinya hujan tinggi di beberapa wilayah, sehingga perhatian terhadap mitigasi bencana menjadi sangat penting."
Dody Hanggodo
"Kesiapsiagaan dan kolaborasi lintas sektoral sangat vital agar penanganan bencana dapat dilakukan dengan efektif dan cepat di lapangan."

Analisis Kami

"Meskipun La Nina lemah tidak memberikan dampak yang terlalu signifikan pada peningkatan curah hujan, kondisi atmosfer yang tetap labil dan adanya siklon tropis memperburuk situasi secara lokal. Kesiapsiagaan dengan operasi modifikasi cuaca adalah langkah yang tepat, namun sinergi antar instansi serta edukasi masyarakat harus semakin diperkuat untuk menghindari dampak bencana lebih besar."

Prediksi Kami

Cuaca ekstrem dan curah hujan tinggi akan terus berlanjut hingga puncak musim hujan 2025-2026, memperbesar risiko banjir dan tanah longsor terutama di wilayah rawan yang memerlukan kewaspadaan dan penanganan cepat.

Pertanyaan Terkait

Q
Apa yang disampaikan oleh Teuku Faisal Fathani mengenai musim hujan di Indonesia?
A
Teuku Faisal Fathani menyampaikan bahwa wilayah Indonesia sudah memasuki musim hujan dengan peningkatan curah hujan yang intensif.
Q
Apa dampak dari fenomena La Nina lemah yang sedang berlangsung?
A
Fenomena La Nina lemah diprediksi akan bertahan hingga 2026, namun dampaknya terhadap peningkatan curah hujan pada puncak musim hujan tidak terlalu signifikan.
Q
Mengapa kesiapsiagaan penting dalam menghadapi musim hujan?
A
Kesiapsiagaan penting untuk meminimalkan risiko bencana seperti banjir dan longsor yang disebabkan oleh curah hujan yang tinggi.
Q
Apa langkah yang diambil BMKG untuk meminimalkan dampak cuaca ekstrem?
A
BMKG bersama BNPB dan instansi terkait telah melakukan Operasi Modifikasi Cuaca di beberapa wilayah rawan untuk menghadapi potensi bencana.
Q
Wilayah mana yang diprediksi akan mengalami curah hujan tinggi?
A
Wilayah Indonesia bagian selatan, termasuk Jawa, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, dan Papua bagian selatan diprediksi akan mengalami curah hujan tinggi.