Courtesy of NatureMagazine
Ilmuwan China Makin Memimpin Proyek Sains Global Meski Hadapi Hambatan Teknologi
Untuk mengungkap perubahan kepemimpinan ilmiah China dalam kerja sama internasional dan menilai dampak kebijakan serta hambatan teknologi terhadap kemampuan riset serta inovasi China.
05 Nov 2025, 07.00 WIB
296 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- Ilmuwan China semakin mengambil peran kepemimpinan dalam proyek penelitian internasional, terutama dengan Inggris dan Eropa.
- China masih menghadapi tantangan dalam teknologi kritis dan perlu meningkatkan kemampuan dalam penelitian dasar yang disruptif.
- Kolaborasi internasional antara AS dan China dapat memberikan manfaat besar, terutama dalam teknologi canggih seperti AI dan semikonduktor.
Shanghai, China - Para ilmuwan China semakin banyak memimpin proyek penelitian bersama dengan negara-negara lain, khususnya Inggris dan Eropa. Data terbaru menunjukkan bahwa mereka sudah memimpin lebih dari setengah proyek dengan Inggris, dan kemungkinan akan menyamai kepemimpinan dalam proyek bersama Eropa dan Amerika Serikat dalam beberapa tahun mendatang. Ini menandai peningkatan peran China dalam riset internasional yang sangat pesat.
Penelitian menunjukkan bahwa walaupun kepemimpinan ilmuwan China semakin meningkat, mereka masih sering ditempatkan dalam posisi pendukung dalam kolaborasi dengan Amerika Serikat. Hambatan teknologi dan kebijakan seperti larangan penjualan chip AI dari AS ke China sejak 2022 memperlambat kemajuan China dalam bidang teknologi kunci semikonduktor dan kecerdasan buatan.
Dalam analisis mendalam, para peneliti menggolongkan pemimpin proyek berdasarkan kontribusi desain, konsep, dan bimbingan proyek. Mereka memprediksi bahwa dalam 5-7 tahun ke depan, ilmuwan China akan seimbang dalam kepemimpinan proyek sains global, termasuk dengan AS. Namun, kepemimpinan China di bidang teknologi penting seperti AI dan semikonduktor baru akan sejajar dengan AS sekitar tahun 2030.
Hongjun Xiang dari Universitas Fudan menekankan bahwa China masih perlu memperkuat riset dasar yang benar-benar inovatif untuk mencapai terobosan besar seperti yang diakui oleh Nobel. Pengembangan teknologi inti juga terhambat oleh ketergantungan panjang pada teknologi AS yang telah bertahun-tahun dikembangkan lewat riset mendalam di sana.
Peneliti lain, James Evans, menyatakan bahwa kebijakan pembatasan kolaborasi dengan China oleh beberapa pihak di AS sebenarnya tidak menguntungkan dan malah bisa merugikan kemajuan teknologi AS sendiri. Kolaborasi dalam bidang penting seperti AI dan ruang angkasa masih lebih efektif dibandingkan jika dijalankan secara terpisah antara kedua negara.
Referensi:
[1] https://nature.com/articles/d41586-025-03617-0
[1] https://nature.com/articles/d41586-025-03617-0
Analisis Ahli
Hongjun Xiang
"China perlu memperkuat kemampuan kepemimpinan dalam riset dasar yang disruptif karena terobosan orisinal tingkat Nobel masih jarang."
James Evans
"Menghentikan kolaborasi AS-China dalam teknologi kritis justru akan merugikan AS karena kerja sama lebih sukses daripada melakukan riset secara terpisah."
Analisis Kami
"Pertumbuhan kepemimpinan ilmiah China dalam kolaborasi global adalah bukti bahwa sains modern semakin terintegrasi dan tidak mudah dibendung oleh kebijakan politik unilateral. Namun, tanpa investasi serius dan akses teknologi yang setara, China sulit melakukan lompatan besar dalam riset dasar yang benar-benar inovatif."
Prediksi Kami
Dalam beberapa tahun ke depan, China akan menyamai atau bahkan melampaui kepemimpinan penelitian dengan Eropa dan Amerika Serikat, namun penguasaan teknologi kritis seperti semikonduktor baru dapat tercapai sekitar tahun 2030, meskipun hambatan regulasi tetap ada.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang meningkat dalam peran ilmuwan China dalam proyek penelitian internasional?A
Peran ilmuwan China dalam proyek penelitian internasional meningkat pesat, dan mereka kini memimpin lebih dari setengah proyek penelitian dengan Inggris.Q
Bagaimana kepemimpinan ilmuwan China dalam kolaborasi dengan AS dibandingkan dengan Inggris dan Eropa?A
Ilmuwan China lebih cenderung memimpin proyek saat bekerja dengan Inggris dan Eropa dibandingkan dengan AS, meskipun mereka juga meningkatkan kepemimpinan dalam kolaborasi dengan AS.Q
Apa tantangan yang dihadapi China dalam pengembangan teknologi inti seperti semikonduktor?A
China menghadapi tantangan ketergantungan teknologi karena larangan penjualan chip AI oleh AS, yang mempersulit kemajuan dalam teknologi inti.Q
Siapa yang menjadi penulis utama dalam studi yang membahas kepemimpinan ilmiah ini?A
Hongjun Xiang dan James Evans adalah beberapa penulis utama dalam studi ini yang membahas perubahan kepemimpinan ilmiah.Q
Mengapa kolaborasi internasional tetap penting bagi China?A
Kolaborasi internasional penting bagi China untuk mengatasi ketergantungan teknologi dan meningkatkan kemampuan kepemimpinan ilmiah.