Courtesy of SCMP
Kontroversi Peringkat QS Asia 2026: Hasil yang Dipertanyakan dan Menjadi Bahan Cemooh
Menginformasikan kontroversi dan kritik terhadap hasil terbaru QS Asia University Rankings 2026 yang menimbulkan perdebatan tentang validitas dan kredibilitas peringkat tersebut, khususnya di kalangan pengguna media sosial di China.
13 Nov 2025, 20.00 WIB
170 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- QS Asia University Rankings terbaru memicu kritik di media sosial.
- Universitas Hong Kong menduduki peringkat pertama dalam peringkat tersebut.
- Peringkat ini masih dianggap penting oleh beberapa perusahaan dan pemerintah lokal di China.
London, Inggris dan berbagai universitas di Asia - QS World University Rankings sejak lama dikenal sebagai standar utama dalam menilai universitas di seluruh dunia, dan memiliki pengaruh besar terutama di China untuk memilih universitas berdasarkan reputasi dan kualitasnya.
Baru-baru ini, QS merilis peringkat Asia untuk tahun 2026 yang menempatkan Universitas Hong Kong di posisi teratas, diikuti oleh universitas-universitas ternama seperti Peking University dan Nanyang Technological University.
Namun, hasil peringkat ini langsung mendapatkan reaksi negatif dari pengguna media sosial di China yang menilai bahwa hasil dan metodologi yang digunakan aneh, tidak akurat, dan bahkan konyol.
Universitas-universitas Hong Kong yang lain juga mendominasi posisi atas dalam daftar ini, menimbulkan pertanyaan besar tentang keseimbangan dan objektivitas penilaian QS.
Kontroversi ini menunjukkan perlunya evaluasi ulang metode pemeringkatan agar dapat dipercaya dan tidak menimbulkan keraguan di masyarakat, khususnya bagi pengguna yang menjadikan daftar ini sebagai acuan penting.
Referensi:
[1] https://www.scmp.com/news/china/science/article/3332679/qs-university-rankings-ridiculed-china-latest-listing-bombs-online?module=top_story&pgtype=subsection
[1] https://www.scmp.com/news/china/science/article/3332679/qs-university-rankings-ridiculed-china-latest-listing-bombs-online?module=top_story&pgtype=subsection
Analisis Ahli
Prof. Li Wei (Ahli Pendidikan Tinggi, Universitas Beijing)
"QS perlu melakukan evaluasi mendalam terhadap variabel yang digunakan dalam peringkat untuk mencerminkan kinerja universitas secara lebih realistis dan adil."
Dr. Samantha Tan (Konsultan Pendidikan Asia)
"Ketidaksesuaian hasil peringkat dengan persepsi publik dan akademisi bisa mengakibatkan QS kehilangan relevansi sebagai referensi pilihan utama dalam dunia pendidikan tinggi di Asia."
Analisis Kami
"Metodologi QS tampaknya mulai kehilangan kredibilitas di pasar Asia karena hasil peringkat terbaru yang dinilai tidak konsisten dan bias oleh banyak pengguna. Jika tidak ada penyesuaian dan transparansi yang lebih besar, reputasi ranking ini berisiko menurun drastis, terutama di negara seperti China yang sangat bergantung pada data tersebut."
Prediksi Kami
Karena adanya kritik tajam dan hilangnya kepercayaan masyarakat, QS mungkin akan dipaksa untuk memperbaiki atau merevisi metodologi penilaiannya agar tetap relevan dan dipercaya, terutama di pasar penting seperti China.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang menjadi kontroversi dalam QS Asia University Rankings terbaru?A
QS Asia University Rankings terbaru mendapatkan banyak kritik karena hasil dan metodologinya yang dianggap aneh.Q
Siapa yang berada di posisi teratas dalam peringkat tersebut?A
Universitas Hong Kong berada di posisi teratas dalam peringkat tersebut.Q
Mengapa peringkat ini dianggap sebagai standar emas?A
Peringkat ini dianggap sebagai standar emas karena banyak digunakan untuk membandingkan universitas di seluruh dunia.Q
Apa reaksi media sosial terhadap hasil peringkat ini?A
Banyak pengguna media sosial yang menyebut hasil peringkat ini sebagai 'nonsense' atau 'tidak disengaja lucu'.Q
Apa saja universitas lain yang masuk dalam 10 besar peringkat ini?A
Universitas lain yang masuk dalam 10 besar termasuk Peking University, NTU Singapore, dan beberapa universitas di Hong Kong.