Real Brasil Terpuruk ke Titik Terendah Sepanjang Masa Saat Pemotongan Anggaran Gagal
Courtesy of YahooFinance

Rangkuman Berita: Real Brasil Terpuruk ke Titik Terendah Sepanjang Masa Saat Pemotongan Anggaran Gagal

YahooFinance
DariĀ YahooFinance
28 November 2024 pukul 19.05 WIB
147 dibaca
Share
Mata uang Brasil, real, mengalami penurunan drastis dan mencapai titik terendah sepanjang masa karena langkah-langkah penghematan yang diusulkan pemerintah tidak memuaskan para investor. Pada hari Kamis, real jatuh hingga 1,1% menjadi 5,99 per dolar, melewati rekor terendah sebelumnya yang tercatat pada Mei 2020. Penurunan ini disebabkan oleh kekhawatiran terhadap defisit anggaran yang terus meningkat, di mana pemerintah Brasil, di bawah kepemimpinan Presiden Luiz Inacio Lula da Silva, telah meningkatkan pengeluaran untuk memenuhi janji-janji perbaikan kesejahteraan masyarakat.
Langkah-langkah yang diumumkan oleh Menteri Keuangan Fernando Haddad termasuk pembatasan pertumbuhan gaji minimum dan pajak yang lebih tinggi untuk pendapatan di atas 50.000 reais per bulan. Namun, keputusan untuk membebaskan gaji hingga 5.000 reais dari pajak penghasilan justru menambah pesimisme di kalangan trader. Selain itu, ketidakpastian mengenai komitmen fiskal pemerintah juga mempengaruhi ekspektasi inflasi, yang mendorong bank sentral untuk menaikkan suku bunga. Secara keseluruhan, real Brasil mengalami kerugian terbesar di antara mata uang negara berkembang lainnya, dan saham Brasil juga tertekan akibat prospek pertumbuhan yang lebih rendah dan suku bunga yang lebih tinggi.

Pertanyaan Terkait

Q
Apa yang menyebabkan penurunan nilai real Brasil?
A
Penurunan nilai real Brasil disebabkan oleh langkah-langkah pemerintah yang dianggap tidak memadai untuk mengurangi pengeluaran dan meningkatkan kepercayaan investor.
Q
Siapa yang mengumumkan langkah-langkah pengurangan pengeluaran pemerintah?
A
Langkah-langkah pengurangan pengeluaran pemerintah diumumkan oleh Menteri Keuangan Fernando Haddad.
Q
Apa dampak dari defisit anggaran terhadap ekonomi Brasil?
A
Defisit anggaran yang meningkat dapat mengakibatkan inflasi yang lebih tinggi dan suku bunga yang lebih tinggi, yang berdampak negatif pada pertumbuhan ekonomi.
Q
Mengapa JPMorgan dan Morgan Stanley menurunkan peringkat ekuitas Brasil?
A
JPMorgan dan Morgan Stanley menurunkan peringkat ekuitas Brasil karena kekhawatiran tentang defisit anggaran yang terus meningkat dan prospek suku bunga yang lebih tinggi.
Q
Apa hubungan antara pemilihan Donald Trump dan pasar negara berkembang?
A
Pemilihan Donald Trump diperkirakan akan memperkuat dolar, yang menyebabkan penjualan besar-besaran di pasar negara berkembang, termasuk Brasil.

Rangkuman Berita Serupa

Kongres Brasil Terus Melemahkan Rencana Fiskal Saat Real Terjun.YahooFinance
Finansial
4 bulan lalu
94 dibaca

Kongres Brasil Terus Melemahkan Rencana Fiskal Saat Real Terjun.

Pedagang Brasil 'Menjual Terlebih Dahulu, Bertanya Kemudian' Saat Kepanikan Melanda PasarYahooFinance
Finansial
4 bulan lalu
136 dibaca

Pedagang Brasil 'Menjual Terlebih Dahulu, Bertanya Kemudian' Saat Kepanikan Melanda Pasar

Pedagang Brasil 'Menjual Terlebih Dahulu, Bertanya Kemudian' saat Kepanikan Melanda PasarYahooFinance
Finansial
4 bulan lalu
55 dibaca

Pedagang Brasil 'Menjual Terlebih Dahulu, Bertanya Kemudian' saat Kepanikan Melanda Pasar

Lula Mengabaikan Pembantunya dan Memicu Kejatuhan Pasar yang Mengancam EkonomiYahooFinance
Finansial
5 bulan lalu
33 dibaca

Lula Mengabaikan Pembantunya dan Memicu Kejatuhan Pasar yang Mengancam Ekonomi

Pasar Brasil Mengalami Kerugian Setelah Rencana Pengeluaran Minggu IniYahooFinance
Finansial
5 bulan lalu
86 dibaca

Pasar Brasil Mengalami Kerugian Setelah Rencana Pengeluaran Minggu Ini

Pasar Brasil Siap Mengalami Penurunan Mingguan Setelah Rencana PengeluaranYahooFinance
Bisnis
5 bulan lalu
56 dibaca

Pasar Brasil Siap Mengalami Penurunan Mingguan Setelah Rencana Pengeluaran

Real Brasil Terpuruk ke Titik Terendah Sepanjang Masa karena Pemotongan Belanja yang MengecewakanYahooFinance
Bisnis
5 bulan lalu
45 dibaca

Real Brasil Terpuruk ke Titik Terendah Sepanjang Masa karena Pemotongan Belanja yang Mengecewakan