ABL Bio Cetak Sejarah dengan Kontrak Miliaran Dolar dan CEO Jadi Miliarder
Courtesy of Forbes

ABL Bio Cetak Sejarah dengan Kontrak Miliaran Dolar dan CEO Jadi Miliarder

Artikel ini bertujuan menginformasikan tentang kemajuan besar ABL Bio dalam bidang bioteknologi, menyoroti dampak finansial dan teknologi dari kesepakatan bisnis yang sangat besar serta profil pendiri perusahaan yang kini menjadi miliarder, sekaligus menggarisbawahi perkembangan teknologi pengobatan inovatif yang dapat mengubah masa depan pengobatan.

17 Nov 2025, 17.40 WIB
54 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
  • Kesepakatan besar dengan Eli Lilly meningkatkan nilai ABL Bio secara signifikan.
  • Teknologi Grabody-B milik ABL Bio menunjukkan potensi besar dalam pengobatan kanker dan penyakit neurodegeneratif.
  • Lee Sang-hoon kini menjadi miliarder berkat keberhasilan ABL Bio di pasar bioteknologi.
Seoul, Korea Selatan - ABL Bio, perusahaan bioteknologi asal Korea Selatan, baru-baru ini mencatat lonjakan besar sahamnya setelah menandatangani kesepakatan lisensi dan pengembangan bersama senilai 2,6 miliar dolar dengan perusahaan farmasi besar Eli Lilly. Kesepakatan ini meningkatkan nilai pemegang saham terbesar dan CEO perusahaan, Lee Sang-hoon, hingga membuatnya menjadi miliarder terbaru di Korea Selatan.
Teknologi utama ABL Bio adalah Grabody-B, sebuah antibodi bispesifik yang dapat menembus penghalang darah-otak, yang merupakan tantangan besar dalam pengobatan penyakit seperti kanker, Alzheimer, dan Parkinson. Kontrak dengan Eli Lilly menggarisbawahi potensi teknologi ini untuk membawa obat secara efektif ke otak.
Sebelumnya, ABL Bio juga berhasil mendapatkan kesepakatan besar dengan perusahaan farmasi global seperti GSK dan Sanofi dengan nilai kontrak yang mencapai miliaran dolar. Keberhasilan ini meningkatkan kepercayaan pasar dan menunjukkan kapasitas perusahaan dalam pengembangan produk terapi inovatif.
Dalam laporan keuangan terbaru, ABL Bio mencatat kenaikan pendapatan hampir lima kali lipat dan berhasil berbalik laba, di mana seluruh pendapatan berasal dari kesepakatan transfer teknologi. Perusahaan juga aktif berinvestasi di startup terkait, seperti NEOK Bio yang bergerak di bidang terapi kanker berbasis antibodi.
Lee Sang-hoon yang mendirikan ABL Bio pada 2016 memiliki latar belakang riset dan manajemen yang kuat di bidang bioteknologi, termasuk pengalaman di perusahaan internasional dan pendidikan tingkat tinggi di Amerika Serikat dan Korea Selatan. Kesuksesan ABL Bio membawa dampak signifikan bagi lanskap bioteknologi Korea Selatan.
Referensi:
[1] https://www.forbes.com/sites/johnkang/2025/11/17/deal-with-eli-lilly-propels-founder-of-korean-biotech-firm-into-billionaire-ranks/

Analisis Ahli

Minyong Eom
"ABL Bio adalah pilihan utama karena teknologi penghalang darah-otak yang unik dan mendekati validasi klinis, sesuai tren pengembangan perusahaan farmasi global."

Analisis Kami

"Kesuksesan ABL Bio menunjukkan betapa pentingnya inovasi teknologi dalam mengatasi tantangan besar seperti penghalang darah-otak yang selama ini sulit ditembus. Jika mampu mempertahankan momentum dan terus menghasilkan inovasi, ABL Bio berpotensi menjadi pemimpin global di bidang bioteknologi, khususnya terapi yang menyasar penyakit otak."

Prediksi Kami

Dengan teknologi Grabody-B yang semakin diakui dan dukungan dari perusahaan farmasi global, ABL Bio kemungkinan akan terus memperluas portofolio produknya dan memperkuat posisi sebagai pemain utama dalam terapi penyakit neurodegeneratif dan kanker di masa depan.

Pertanyaan Terkait

Q
Apa yang menyebabkan lonjakan saham ABL Bio?
A
Lonjakan saham ABL Bio disebabkan oleh kesepakatan lisensi dan riset bersama senilai $2.6 miliar dengan Eli Lilly.
Q
Siapa Lee Sang-hoon dan apa perannya di ABL Bio?
A
Lee Sang-hoon adalah pendiri dan CEO ABL Bio serta pemegang saham terbesar perusahaan dengan kepemilikan 23%.
Q
Apa teknologi yang dikembangkan oleh ABL Bio?
A
ABL Bio mengembangkan antibodi bispesifik, khususnya teknologi Grabody-B yang dapat menembus penghalang darah-otak.
Q
Dengan siapa ABL Bio menjalin kerjasama baru-baru ini?
A
ABL Bio menjalin kerjasama dengan Eli Lilly dan sebelumnya dengan GSK dan Sanofi.
Q
Bagaimana kinerja keuangan ABL Bio pada paruh pertama tahun ini?
A
Pada paruh pertama tahun ini, ABL Bio mencatat pendapatan hampir lima kali lipat dibandingkan tahun lalu dan membukukan laba 11.7 miliar won.